TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat pada Jumat, 12 November 2021, menjatuhkan sanksi ke militer Eritrea, sejumlah individu dan perusahaan di negara itu. Washington pun memperingatkan telah mempersiapkan sejumlah langkah yang akan diambil untuk melawan pihak-pihak yang berkonflik di Ethiopia.
Keputusan tersebut diambil untuk meningkatkan tekanan demi mengakhiri pertempuran.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berbicara tentang Afghanistan selama konferensi pers di Departemen Luar Negeri, di Washington, AS, 3 September 2021. [Olivier Douliery/Pool via REUTERS/File Foto]
Kementerian Keuangan Amerika Serikat mengumumkan telah memasukkan ke dalam daftar hitam militer Eritrea, partai berkuasa di sana yakni People’s Front for Democracy and Justice (PFDJ), penasehat bidang ekonomi PFDJ dan Kepala Keamanan Nasional Eritrea. Mereka yang masuk daftar hitam tersebut karena telah terlibat dalam konflik dengan negara tetangga mereka, Ethiopia.
Perang meletus pada November 2020 antara tentara Ethiopia dengan pasukan pengikut setia Tigray People's Liberation Front (TPLF), yakni parta berkuasa di wilayah Tigray. Ribuan orang tewas dalam konflik tersebut, yang menyebar hingga ke wilayah tetangga di utara Ethiopia.
“Kami mengutuk peran para aktor di Eritrea, yang berkontribusi pada tindak kekerasan di utara Ethiopia. Konflik di sana telah merusak stabilitas dan integritas negara dan menimbulkan sebuah bencana kemanusiaan,” kata Andrea Gacki, Direktur bidang asset-aset asing Kementerian Keuangan Amerika Serikat.
Menteri Informasi Eritrea Yemane Ghebremeskel, Juru bicara Pemerintah Eritrea Legesse Tulu dan Billene Seyoum juru bicara Perdana Menteri Eritrea Abiy Ahmed, belum mau berkomentar atas tindakan Amerika Serikat ini.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan sanksi-sanksi sementara ini belum dijatuhkan pada Pemerintah Ethiopia atau TPLF. Akan tetapi, jika pihak-pihak di sana gagal membuat kemajuan, maka Amerika Serikat akan mengambil tindakan untuk menambah sanksi-sanksi, termasuk melawan Pemerintah Ethiopia dan TPLF.
Baca juga: China dan Rusia Desak PBB Ringankan Sanksi ke Korea Utara
Sumber: Reuters
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.