TEMPO.CO, Jakarta - Badan PBB untuk masalah anak-anak, UNICEF, pada Jumat, memperingatkan lebih dari 100 ribu anak-anak di wilayah Tigray, Ethiopia, bakal menderita gizi buruk dalam 12 bulan ke depan. Jumlah itu naik hampir 10 kali lipat dari angka normal.
Juru bicara UNICEF Marixie Mercado mengatakan satu dari dua perempuan hamil dan ibu menyusui di Tigray mengalami kondisi gizi buruk atau kekurangan.
“Ketakutan terbesar kami adalah soal kesehatan dan nasib anak-anak yang sedang dikonfirmasikan,” kata Mercado dalam sebuah pemaparan di Jenewa.
Juru bicara Pemerintah Ethiopia dan gugus tugas penanganan kekerasan di Tigray, belum mau menanggapi waswas dari UNICEF tersebut.
Seorang perempuan menggendong bayi saat mengantre untuk mendapatkan makanan, di sekolah dasar Tsehaye, yang diubah menjadi tempat penampungan sementara bagi orang-orang yang terlantar akibat konflik, di kota Shire, wilayah Tigray, Ethiopia, 15 Maret 2021. [REUTERS/ Baz Ratner]
Salah satu bayi yang mengalami gizi buruk adalah Aammanuel Merhawi, 20 bulan. Berat badannya tiga kali kurang dari berat normal untuk bayi seusianya.
Tulang rusuk Merhawi sangat jelas terlihat ketika dia menarik nafas. Dia memuntahkan makanan tambahan yang dimasukkan ke selang yang terpasang dihidungnya. Itu adalah tanda-tanda gizi buruk akut.
“Air susu saya sudah tidak lagi keluar,” kata Brkti Gebrehiwot, ibu Merhawi, yang menunggui putranya di rumah sakit umum Wukro, wilayah utara Tigray.
Sejumlah lembaga amal mengatakan mereka sudah kehabisan susu formula yang biasa digunakan untuk merawat 4 ribu anak-anak gizi buruk setiap bulannya. Tsehaynesh Gebrehiwot, perawat, mengatakan terhitung sejak Februari 2021, setidaknya tiga anak meninggal di rumah sakit umum Wukro
Baca juga: Gizi Buruk Pengaruhi Tingginya Kasus Covid-19 pada Anak
Sumber: Reuters