Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rusia Minta Negara-negara Barat Jangan Ikut Campur Urusan Alexei Navalny

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penangkapan kritkus Pemerintah Rusia, Alexei Navalny, memunculkan desakan dari negara-negara Barat. Mereka meminta Rusia untuk segera membebaskan kritikus yang sempat nyaris tewas diracun itu. Namun, Rusia bergeming dan meminta negara-negara barat untuk tidak ikut campur urusan mereka dengan Alexei Navalny. 

"Jangan mencoba mencampuri urusan di negara lain dan urus lah masalah di negeri mu sendiri," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, dikutip dari Reuters, Senin, 18 Januari 2021.

Diberitakan sebelumnya, Alexei Navalny ditangkap tak lama setelah ia tiba di Moscow pada Ahad kemarin, 17 Januari. Ketika hendak melewati pagar pemeriksaan passport, empat aparat penegak hukum langsung menangkapnya untuk dibawa ke kantor polisi. Aparat penegak hukum menjelaskan, mereka menangkap Alexei Navalny atas dugaan pelanggaran aturan penangguhan penahanan terkait kasus penipuan yang pernah menjeratnya. 

Sekarang, Alexei Navalny tengah berada di kantor Kepolisian Moscow. Di sana, ia diperiksa atas dugaan pelanggaran yang dituduhkan kepadanya. Alexei Navalny mengklaim dirinya tidak lagi memiliki urusan dengan kasus tersebut, namun aparat penegak hukum berkeyakinan sebaliknya. Menurut mereka, Alexei Navalny tetap harus menjalani penahanan yang durasinya 3,5 tahun.

"Jaksa pengacara negara menginginkan dia untuk ditahan dulu selama 30 hari," ujar Ivan Zhdanov, kepala lembaga anti-korupsi bentukan Alexei Navalny. Alexei Navalny menyebut proses hukum yang ia jalani sekarang adalah bentuk kesewenang-wenangan dan penyalahgunaan hukum.

Di negara-negara lain, muncul desakan agar Uni Eropa kembali menjatuhkan sanksi kepada Rusia. Beberapa di antaranya datang dari Lithuania, Latvia, Estonia, Jerman, Prancis, dan Italia.

Uni Eropa belum menentukan kira-kira sanksi seperti apa yang akan dijatuhkan ke Rusia. Namun, proyek pipa gas Rusia-Jerman, Nord Stream 2, berpotensi menjadi target. Proyek senilai US$11,6 miliar itu bisa dihentikan sebagai sanksi terhadap Rusia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami merasa terganggu dengan penangkapannya dan kami minta kasusnya diproses secara adil berdasarkan hukum yang berlaku," ujar Kantor Hak Asasi Manusia PBB menambahkan desakan ke Rusia.

Sebagai catatan, kepulangan Alexei Navalny ke Rusia kemarin adalah yang pertama kalinya sejak ia nyaris tewas diracun dengan Novichok tahun lalu. Alexei Navalny sempat dirawat di Jerman selama beberapa bulan, namun ia menegaskan bahwa dirinya tak ingin menetap di sana. 

Baca juga: Tiba di Rusia, Alexei Navalny Langsung Ditahan

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-russia-politics-navalny/west-tells-russia-to-free-kremlin-critic-alexei-navalny-moscow-pushes-back-idUSKBN29N0PE?il=0


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

12 jam lalu

Ilustrasi koran. Shutterstock
Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif


Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

15 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Cina Xi Jinping menghadiri upacara minum teh di taman Zhongnanhai Beijing, Cina 16 Mei 2024. Sputnik/Mikhail Metzel/Pool via REUTERS
Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.


Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

3 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping saat pertemuan di Belt and Road Forum di Beijing, Tiongkok, 18 Oktober 2023. Sputnik/Sergei Guneev/Pool via REUTERS
Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.


Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

3 hari lalu

Seorang wanita menolong seorang bayi yang menangis di sebuah rumah yang rusak di lokasi serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 29 April 2024. Pihak Palestina juga mengatakan bahwa lebih dari 17 ribu anak Palestina kini hidup tanpa orang tua akibat serangan Israel. REUTERS/Hatem Khaled
Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.


Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

3 hari lalu

Maria Andreeva, istri tentara Rusia dalam perang di Ukraina, meletakkan bunga di Makam Prajurit Tak Dikenal dekat tembok Kremlin di Moskow, Rusia, 20 Januari 2024.  REUTERS
Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.


Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

3 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping saat pertemuan di Belt and Road Forum di Beijing, Tiongkok, 18 Oktober 2023. Sputnik/Sergei Guneev/Pool via REUTERS
Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping


Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

4 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Cina Xi Jinping menghadiri pertemuan di Kremlin di Moskow, Rusia, 20 Maret 2023. Putin mengatakan kepada Xi dalam pertemuannya bahwa dia telah melihat proposal Cina tentang bagaimana menyelesaikan konflik di Ukrain. Sputnik/Sergei Karpukhin/Pool via REUTERS
Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.


Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

4 hari lalu

Jaksa Karim Khan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). REUTERS
Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.


Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

6 hari lalu

Andrei Belousov. REUTERS
Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.


Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

6 hari lalu

Andrei Belousov. REUTERS
Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.