TEMPO.CO, Jakarta - Terhitung mulai 26 Desember 2020, produk makanan laut (seafood) dan produk perairan lain dari Thailand akan disertifikasi bebas dari kontaminasi Covid-19. Gerakan itu digagas oleh Departemen Perikanan Thailand dengan tujuan membangun rasa percaya diri, termasuk pada negara-negara tetangga.
Sejauh ini, sudah ada 60 eksportir yang mengajukan sertifkasi keamanan baru ini (bebas Covid-19). Kepala Departemen Perikanan Thailand Mesak Pakdeekong mengatakan wabah virus corona di pusat pasar udang Samut Sakhon sudah menyebar ke area lain. Kondisi ini membuat masyarakat waswas atas keamanan makanan dan ini bisa mengancam keberlangsungan industri perikanan.
Para pengunjung berbelanja di Pasar Akhir Pekan Chatuchak setelah dibuka kembali di tengah pandemi virus Corona, di Bangkok, Thailand, pada 9 Mei 2020. Xinhua/Zhang Keren
Untuk menindak lanjuti hal ini, dua sertifikasi keamanan Covid-19 akhirnya diterbitkan. Sertifikasi pertama, untuk memastikan keamanan pencari ikan, pasar ikan, sistem transportasi, retail dan pasar perdagangan modern. Sedangkan sertifikasi kedua, mencakup produk kemasan untuk membangun rasa percaya dikalangan konsumen.
Departemen perikanan akan melakukan pengecekan sumber penyebaran Covid-19 mengingat hasil pertanian atau hasil tangkapan ikan sudah diturunkan dari kapal.
“Nelayan, petani dan semua produk yang mereka hasilkan harus bebas dari Covid-19. Sertifikasi ini akan dimulai per 26 Desember 2020,” kata Mesak.
Sejauh ini, Laos masih menjadi satu-satunya negara yang melarang ekspor produk seafood dari Thailand menyusul wabah virus corona di Samut Sakhon, Thailand.
Sumber: https://www.asiaone.com/asia/thai-seafood-be-packaged-covid-safe-mark