Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Joe Biden Tunjuk 13 Pakar untuk Dewan Penasihat Transisi Covid-19, Siapa Saja?

image-gnews
President Joe Biden berbicara di depan media tentang upaya menangani pandemi Covid-19 usai bertemu dengan Dewan Penasihat Transisi COVID-19 di Wilmington, Delaware, 9 November 2020. REUTERS/Jonathan Ernst
President Joe Biden berbicara di depan media tentang upaya menangani pandemi Covid-19 usai bertemu dengan Dewan Penasihat Transisi COVID-19 di Wilmington, Delaware, 9 November 2020. REUTERS/Jonathan Ernst
Iklan

Atul Gawande

Dr. Atul Gawande adalah seorang ahli bedah dan profesor Harvard yang terkenal karena buku dan tulisannya di bidang medis.

Gawande memenangkan "hibah jenius" MacArthur pada tahun 2006 atas karyanya yang menerapkan "mata kritis pada praktik bedah modern, mengartikulasikan realitas, kompleksitas, dan tantangannya". Dia adalah staf penulis untuk majalah The New Yorker dan penulis empat buku, termasuk karya "Being Mortal" tentang perawatan akhir hayat.

Celine Gounder

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dr. Celine Gounder adalah asisten profesor klinis untuk pengobatan dan penyakit menular di NYU Grossman School of Medicine dan spesialis HIV / penyakit menular dan internis, ahli epidemiologi, jurnalis dan pembuat film, menurut situs webnya.

Dia mempelajari tuberkulosis dan HIV di Afrika Selatan, Lesotho, Malawi, Etiopia, dan Brasil dari tahun 1998 hingga 2012. Gounder adalah direktur pengiriman untuk Konsorsium yang didanai Gates Foundation untuk Menanggapi Epidemi AIDS/TB dan kemudian menjabat sebagai asisten komisaris dan direktur Biro Pengendalian Tuberkulosis di Departemen Kesehatan dan Kebersihan Mental Kota New York, menurut biografinya di New York University.

Julie Morita

Dr. Julie Morita, seorang dokter anak, adalah wakil presiden eksekutif dari Robert Wood Johnson Foundation (RWJF), filantropi terbesar di AS yang didedikasikan untuk kesehatan, menurut situs webnya.

Dia sebelumnya bekerja di Departemen Kesehatan Masyarakat Chicago selama hampir dua dekade dan menjabat sebagai komisaris departemen dari 2015 hingga tahun lalu. Dia lahir dan besar di Chicago dan juga bekerja sebagai petugas Epidemic Intelligence Service di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.

Orangtuanya ditahan di kamp-kamp interniran Jepang di AS selama Perang Dunia II, yang mempengaruhinya untuk menjadi pembela masalah keadilan, kata RWJF.

Michael Osterholm

Michael Osterholm adalah pakar penyakit menular yang telah memperingatkan selama bertahun-tahun bahwa AS tidak siap menghadapi pandemi, termasuk dalam bukunya yang berjudul "Deadliest Enemy: Our War Against Killer Germs".

Dia memegang posisi di University of Minnesota sebagai wakil profesor dan kursi presiden McKnight di bidang kesehatan masyarakat dan sebagai direktur Pusat Penelitian dan Kebijakan Penyakit Menular.

Osterholm menjabat sebagai Utusan Sains untuk Keamanan Kesehatan atas nama Departemen Luar Negeri AS dari 2018 hingga 2019, dan sebelumnya menjabat dari tahun 1975 hingga 1999 dalam berbagai posisi di Departemen Kesehatan Minnesota.

Loyce Pace

Loyce Pace telah menjabat sebagai direktur eksekutif dan presiden Dewan Kesehatan Global sejak Desember 2016.

Biografi-nya di Dewan Kesehatan Global mengatakan dia "memperjuangkan kebijakan untuk akses ke obat-obatan esensial, bersaksi untuk alokasi kesehatan global kongres, dan mengangkat suara orang-orang di tingkat komunitas seputar berbagai tujuan advokasi bersama."

Dia sebelumnya bekerja dengan Physicians for Human Rights, Catholic Relief Services, dan Livestrong Foundation. Dia memiliki gelar master dalam kesehatan masyarakat dari Johns Hopkins, bisa berbicara beberapa bahasa dan telah tinggal di Afrika, Asia dan Eropa.

Robert Rodriguez

Robert Rodriguez adalah profesor kedokteran darurat di Fakultas Kedokteran UCSF dan bekerja di departemen darurat dan ICU di dua pusat trauma, kata situs web transisi Biden-Harris.

Rodriguez dibesarkan di Brownsville, Texas, di sepanjang perbatasan AS-Meksiko, dan dia bepergian ke sana musim panas ini saat kota tersebut menangani lonjakan kasus Covid-19 dan kekurangan dokter serta sumber daya. Dia adalah penulis utama dalam studi UCSF yang diterbitkan musim panas ini, yang meneliti tingkat stres dan kecemasan yang meningkat di antara para dokter selama pandemi.

Eric Goosby

Dr. Eric Goosby adalah ahli penyakit menular yang memegang posisi kesehatan terkemuka di pemerintahan Clinton dan Obama.

Dia adalah direktur Layanan HIV di Health Resources and Services Administration, di mana dia mengawasi Ryan White CARE Act yang baru disahkan pada tahun 1991, yang menyediakan layanan penting bagi mereka yang mengidap HIV/AIDS. Dia menjabat sebagai Koordinator AIDS Global di bawah Obama, dan dia kemudian diangkat sebagai Utusan Khusus PBB untuk Tuberkulosis pada tahun 2015.

Sepanjang pemilu, pesan Joe Biden sangat terfokus pada pandemi Covid-19 dan rencananya untuk mengendalikan virus, mengungkap versi terbaru dari kebijakannya di minggu-minggu terakhir kampanye, menurut ABC News.

Kebijakan Biden berfokus pada perluasan akses pengujian dan pelacakan kontak di seluruh negeri dan menyediakan akses ke APD, bersama dengan pedoman nasional tentang bagaimana Amerika Serikat harus bergerak maju saat negara tersebut berupaya untuk memperlambat penyebaran Covid-19.

Joe Biden juga akan berusaha untuk menerapkan wajib masker di seluruh negeri dengan bekerja sama dengan para pemimpin dan tingkat negara bagian dan lokal, serta membuat rencana untuk mengembangkan dan mendistribusikan vaksin Covid-19 secara adil setelah diidentifikasi dan disetujui.

Sumber:

https://edition.cnn.com/2020/11/09/health/members-of-biden-covid-19-advisory-board/index.html

https://news.yale.edu/2020/11/09/biden-taps-three-experts-yale-ties-lead-covid-19-advisory-board

https://www.ucsf.edu/news/2020/11/419006/3-ucsf-faculty-named-biden-harris-transition-covid-19-advisory-board

https://abcnews.go.com/Politics/biden-harris-launch-covid-19-transition-advisory-board/story?id=74102293

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 jam lalu

Pada acara vaksinasi booster ini tersedia dosis vaksin Astra Zeneca, Sinovac, dan Pfizer di Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat 17 Juni 2022. Adanya virus omicron subvarian baru yaitu BA.4 dan BA.5 yang berpotensi membuat lonjakan kasus Covid-19. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.


Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 jam lalu

Mesin robot ekstraksi vaksin Covid-19 bernama AutoVacc, yang dirancang oleh Pusat Penelitian Teknik Biomedis Universitas Chulalongkorn untuk mengekstrak dosis ekstra dari botol vaksin AstraZeneca, terlihat di Bangkok, Thailand 23 Agustus 2021. Gambar diambil 23 Agustus 2021. REUTERS/Juarawee Kittisilpa
Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.


Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

16 jam lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?


Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

20 jam lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.


Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

5 hari lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?


3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

5 hari lalu

Bendera AS dan logo TikTok terlihat melalui pecahan kaca dalam ilustrasi yang diambil pada 20 Maret 2024. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo
3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok


Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Juru bicara KPK, Ali Fikri, menghadirkan anggota DPRD Labuhan Batu, Yusrial Suprianto Pasaribu dan pihak swasta Wahyu Ramdhani Siregar, resmi memakai rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 26 Januari 2024. KPK resmi meningkatkan status perkara ke tahap penyidikan dengan menetapkan dan melakukan penahnan secara paksa selama 20 hari pertama terhadap dua orang tersangka baru Yusrial Suprianto Pasaribu dan Wahyu Ramdhani Siregar terkait Operasi Tangkap Tangan KPK terhadap empat tersangka Bupati Labuhan Batu, Erik A. Ritonga, anggota DPRD Labuhan Batu, Rudi Syahputra Ritonga, dua orang pihak swasta Efendy Sahputra dan Fazar Syahputra, dalam dugaan tindak pidana korupsi berupa pemberian hadiah atau janji terkait proyek pengadaan barang dan jasa dari APBD Tahun 2013 dan Tahun 2014 sebesar Rp.1,4 triliun di lingkungan Pemerintah Kabupatan Labuhan Batu. TEMPO/Imam Sukamto
Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

7 hari lalu

Koalisi mahasiswa Universitas Michigan berkumpul di sebuah perkemahan di Diag untuk menekan universitas tersebut agar melepaskan dana abadinya dari perusahaan-perusahaan yang mendukung Israel atau dapat mengambil keuntungan dari konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di kampus perguruan tinggi Universitas Michigan  di Ann Arbor, Michigan, AS, 22 April 2024. REUTERS/Rebecca Cook
Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.