Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Badai Matahari Diyakini Ikut Memicu Tenggelamnya Kapal Titanic

image-gnews
RMS Titanic merupakan kapal penumpang uap terbesar di dunia pada saat itu yang dimiliki perusahaan pelayaran White Star Line. Pada tanggal 14-4, 1912, Titanic bertabrakan dengan gunung es di Samudra Atlantik Utara dan menewaskan 1.523 penumpang. gizmodo.de
RMS Titanic merupakan kapal penumpang uap terbesar di dunia pada saat itu yang dimiliki perusahaan pelayaran White Star Line. Pada tanggal 14-4, 1912, Titanic bertabrakan dengan gunung es di Samudra Atlantik Utara dan menewaskan 1.523 penumpang. gizmodo.de
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badai matahari diyakini ikut memicu tenggelamnya kapal Titanic dengan mengacaukan navigasi sehingga kapal menabrak gunung es pada 15 April 1912, menurut studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal Weather.

Menurut ahli meteorologi yang berbasis di AS, malam terakhir kapal yang berlayar di Atlantik itu diterangi oleh aurora borealis, fenomena cahaya yang disebabkan oleh interaksi partikel dari badai matahari dengan atmosfer.

Argumuen ahli meteorologi itu mengacu pada laporan saksi mata yang melihat aurora menjelang tenggelamnya kapal Titanic. "Badai geomagnetik mungkin cukup besar untuk mempengaruhi navigasi ke tingkat yang kecil, namun signifikan," kata peneliti cuaca independen dan pensiunan programmer komputer Mila Zinkova dari California mengatakan kepada majalah Hakai, dikutip dari Daily Mail, 16 September 2020.

Gangguan tersebut mungkin juga mengganggu transmisi nirkabel antara kapal yang tenggelam dan kapal lain di sekitarnya, yang memblokir beberapa panggilan darurat Titanic dan pesan yang dikirim sebagai tanggapan.

Namun, peneliti mengklaim, gangguan magnetik mungkin memiliki keuntungan, yakni secara tidak sengaja mengarahkan kapal lain ke lokasi sekoci kapal korban selamat Titanic.

Pemandangan Aurora Borealis atau Northern Lights menghiasi langit kawasan Ivalo of Lapland di Finlandia, 27 September 2019. Fenomena ini merupakan hasil tabrakan antara partikel bermuatan listrik dari matahari yang memasuki atmosfer bumi. REUTERS/Alexander Kuznetsov

Badai matahari dapat menyebabkan kerusakan yang cukup parah, jika intensitasnya cukup tinggi. Badai matahari pada 1859 misalnya, atau yang disebut Peristiwa Carrington, telah menyebabkan gangguan arus dalam kabel telegraf.

Jika peristiwa seperti itu terjadi sekarang, para ahli yakin peristiwa itu akan menyebabkan tingkat kerusakan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada elektronik dan jaringan listrik di seluruh dunia, dengan potensi tragedi yang setara dengan Titanic.

"Kebanyakan orang yang menulis tentang Titanic, mereka tidak tahu bahwa cahaya utara terlihat pada malam itu," ujar Mila Zinkova. "Sekalipun kompas hanya bergerak satu derajat, itu sudah bisa membuat perbedaan."

Korban selamat dari tragedi Titanic dan seorang penulis, Lawrence Beesley, mengaku melihat aurora borealis dalam catatannya tentang bencana tersebut, menulis bahwa setelah kapal tenggelam dia melihat dari sekoci cahaya samar di langit di depan bagian kanan kapal.

Perwira kedua James Bisset dari RMS Carpathia, kapal uap yang datang untuk menyelamatkan korban Titanic, mengaku melihat cahaya utara sekitar satu jam sebelum Titanic menabrak gunung es.

"Cuacanya tenang, laut tenang, tanpa angin. Langit cerah, dan bintang-bintang bersinar. Tidak ada bulan, tapi Aurora Borealis berkilauan seperti sinar bulan yang menyembur dari ufuk utara," tulisnya dalam catatan log kapal.

Menanggapi sinyal marabahaya Titanic, RMS Carpathia yang menuju Austria-Hungaria, menerima koordinat yang salah dari lokasi Titanic sebenarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun demikian, kesalahan koordinat itu mengarahkan Carpathia langsung ke sekoci Titanic yang terombang-ambing. Kapal Carpathia berhasil menyelamatkan 705 orang dari 20 sekoci Titanic.

Masyarakat melepas keluarga mereka yang berlayar dengan kapal Titanic. Kapal ini tenggelam pada pelayaran pertamanya karena menabrak gunung es dan menewaskan 1.517 penumpangnya. dailymail.co.uk

Sejarawan Titanic, Tim Maltin, mengatakan kepada majalah Hakai bahwa dia setuju bahwa ada cukup bukti bahwa badai matahari bertepatan dengan bencana tersebut, tetapi mengatakan itu bukanlah faktor signifikan dalam tenggelamnya kapal Titanic.

RMS Titanic adalah kapal terbesar dan objek bergerak terbesar yang pernah dibuat manusia pada waktu itu.

Titanic dibangun oleh pembuat kapal Harland and Wolff yang berbasis di Belfast antara 1909 hingga 1912,

Kapal mewah ini dimiliki dan dioperasikan oleh White Star Line, dan berlayar perdana dari Southampton ke New York pada 10 April 1912.

Kapal Titanic sempat singgah di pelabuhan Cherbourg di Prancis dan Pelabuhan Cork, Irlandia, sebelum berlayar menyeberangi Atlantik.

Hampir lima hari dalam pelayarannya, Titanic menabrak gunung es sekitar pukul 23:40 malam waktu setempat. Dua setengah jam kemudian kapal Titanic terbelah dua bagian dan tenggelam.

Sekitar 1.500 orang tewas dalam tragedi tenggelamnya RMS Titanic.

Sumber:

https://www.dailymail.co.uk/sciencetech/article-8736005/RMS-Titanic-Solar-flare-contributed-sinking-luxury-liner-study-suggests.html

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Destinasi Terbaik di Eropa untuk Berburu Aurora Borealis

2 hari lalu

Rhodes, Yunani (Pixabay)
3 Destinasi Terbaik di Eropa untuk Berburu Aurora Borealis

Sepanjang tahun 2024, peluang melihat aurora borealis akan semakin meningkat di beberapa destinasi tertentu


Bedakan Aurora Borealis dan Aurora Australis, Berikut Proses Terciptanya

4 hari lalu

Aurora australis yang dipotret Nana Mirdad di Selandia Baru, Sabtu, 11 Mei 2024 (Instagram/@nanamirdad_)
Bedakan Aurora Borealis dan Aurora Australis, Berikut Proses Terciptanya

Aurora adalah tampilan cahaya alami yang berkilauan di langit. Bedakan Aurora Borealis dan Aurora Australis.


Perbedaan Aurora Borealis dan Australis, Mana yang Lebih Indah?

6 hari lalu

Aurora borealis, juga dikenal sebagai
Perbedaan Aurora Borealis dan Australis, Mana yang Lebih Indah?

Sama-sama aurora, kedua cahaya yang muncul di kutub Bumi yang berseberangan itu memiliki nama berbeda.


Liburan ke Selandia Baru, Nana Mirdad Menangis Haru Melihat Aurora Australis Merah yang Langka

6 hari lalu

Aurora australis yang dipotret Nana Mirdad di Selandia Baru, Sabtu, 11 Mei 2024 (Instagram/@nanamirdad_)
Liburan ke Selandia Baru, Nana Mirdad Menangis Haru Melihat Aurora Australis Merah yang Langka

Nana Mirdad dan Andrew White berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat sehingga bisa menyaksikan aurora australis merah.


Seberapa Ekstrem Dampak Badai Matahari Pekan Ini? Simak Penjelasan Peneliti Antariksa BRIN

6 hari lalu

Memprediksi Badai Matahari dalam 24 Jam
Seberapa Ekstrem Dampak Badai Matahari Pekan Ini? Simak Penjelasan Peneliti Antariksa BRIN

Badai matahari memicu paparan elektromagnetik yang mempengaruhi sejumlah alat komunikasi dan navigasi di bumi. Fenomena langka dari siklus surya.


Cerita WNI Terkesima Menonton Aurora Australis dari Australia

6 hari lalu

Aurora Australis di Pantai Altona, Victoria, Australia pada 11 Mei 2024/Nurul Mahmudah
Cerita WNI Terkesima Menonton Aurora Australis dari Australia

Seorang WNI, menceritakan pengalamannya bisa menikmati fenomena alam Aurora Australis, di negara bagian Victoria, Australia.


Dampak Badai Matahari 2024, Gangguan Satelit Starlink Hingga Munculnya Fenomena Aurora

6 hari lalu

Badai matahari dikabarkan akan menghantam bumi pada akhir tahun 2023? Kenali apa itu badai matahari di artikel ini. Foto: Canva
Dampak Badai Matahari 2024, Gangguan Satelit Starlink Hingga Munculnya Fenomena Aurora

Badai geomagnetik akibat aktivitas matahari atau Badai Matahari 2024 mulai terjadi sejak Jum'at, 10 Mei lalu hingga beberapa waktu ke depan.


Satelit Starlink Milik Elon Musk Terganggu Akibat Badai Matahari, Begini Penjelasannya

7 hari lalu

Satelit internet Starlink SpaceX di orbit. Kredit : SpaceX
Satelit Starlink Milik Elon Musk Terganggu Akibat Badai Matahari, Begini Penjelasannya

Badai Geomagnetik akibat aktivitas matahari kembali berdampak pada satelit Starlink milik Elon Musk. Apa penyebabnya?


Mengapa Aurora Tidak Terlihat di Wilayah Indonesia?

7 hari lalu

Rachel Vennya berfoto dengan latar aurora borealis di Kutub Utara, Februari 2024 (Instagram/@rachelvennya)
Mengapa Aurora Tidak Terlihat di Wilayah Indonesia?

Kemungkinan terjadinya aurora di langit Indonesia sangat rendah karena berada di sekitar khatulistiwa,


Bernard Hill Meninggal, Ini 5 Film yang Dibintanginya termasuk Titanic dan The Lord of the Rings

12 hari lalu

Bernard Hill. REUTERS
Bernard Hill Meninggal, Ini 5 Film yang Dibintanginya termasuk Titanic dan The Lord of the Rings

Aktor Inggris Bernard Hill meninggal pada 5 Mei 2024