TEMPO.CO, Hong Kong – Militer Cina meningkatkan latihan militer di sekitar kawasan laut Asia Timur seiring meningkatnya perang pernyataan dengan pemerintah Amerika Serikat.
Latihan militer Cina ini digelar setelah Menteri Kesehatan AS, Alex Azar, tiba di Taiwan untuk menyampaikan dukungan Presiden Donald Trump kepada Taipei.
“Seorang pemikir strategi militer Cina bahkan mengatakan Tentara Pembebasan Rakyat Cina bisa saja berlatih tembak-menembak di sekitar Pulau Guam milik AS,” begitu dilansir CNN pada Selasa, 11 Agustus 2020.
Militer Cina mulai menambah latihan militer di kawasan Laut Cina Selatan.
Ini terjadi setelah militer AS mengirim dua kapal induk untuk melakukan latihan gabungan yang jarang terjadi di LCS dua kali pada Juli.
“Namun, kedatangan Menkes Azar ke Taiwan pada pekan ini menambah ketegangan, yang telah berlangsung,” begitu dilansir CNN.
Azar merupakan pejabat tertinggi AS yang pernah mengunjungi Taiwan, yang dianggap Beijing sebagai wilayahnya, dalam empat dekade terakhir.
Media Global Times dari Cina melansir berita bahwa latihan PLA sebagai respon ketidak-sukaan Beijing terhadap kunjungan Azar ke Taiwan.
“Operasi militer PLA merupakan respon kuat terhadap langkah AS, yang memutus landasan dasar hubungan Cina dan AS,” begitu pernyataan di Global Times.
Menurut penasehat senior dari Asosiasi Kontrol Senjata dan Perlucutan Senjata Cina, Xu Guangyu, jika AS tidak berhenti maka ada langkah lanjutan dari PLA.
“Ini bisa berupa latihan menggunakan amunisi di pantai timur Taiwan atau dekat Guam,” kata Xu.