TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kerja Sama Islam atau OKI pada Jumat, 6 Maret 2020, menyerukan agar negara-negara anggota OKI bersikap transparan terhadap upaya mereka dalam melawan penyebaran virus corona atau COVID-19.
“Sekjen OKI mendesak seluruh anggota agar lebih transparan dan bekerja sama,” tulis OKI di Twitter.
#OIC General Secretariat urged all Member States to be more transparent and cooperative and welcomed the efforts made by the member states to contain the #COVID19 virus and prevent its spread. #coronavirus pic.twitter.com/wJIf1Ccp3R
— OIC (@OIC_OCI) March 6, 2020
Dikutip dari aa.com.tr, OKI saat ini menyambut baik upaya-upaya yang sudah dilakukan para anggota OKI dalam mengatasi wabah COVID-19 dan langkah-langkah pencegahan penyebaran virus yang mematikan itu.
Sebelumnya pada pekan keempat Februari 2020, Lebanon mulai melarang para pelancong atau pendatang yang datang dari wilayah Iran, salah satu negara yang virus coronanya menyebar dengan cepat. Indonesia juga mengeluarkan kebijakan melarang masuk dan transit ke Indonesia, bagi para pendatang/travelers yang dalam 14 hari terakhir melakukan perjalanan di wilayah Tehran, Qom, dan Gilan – untuk Iran. Untuk Italia, wilayah Lombardi, Veneto, Emilia Romagna, Marche dan Piedmont, sedangkan untuk Korea Selatan: Kota Daegu dan Propinsi Gyeongsangbuk-do.
Virus corona diduga pertama kali menyebar dari Kota Wuhan, Provinsi Hebei, Cina pada Desember 2019. Semenjak itu, COVID-19 sudah menyebar di 80 negara.
Data Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyebut kematian akibat virus corona sudah menyentuh angka 3.300 orang. Diperkirakan ada lebih dari 98 ribu kasus pasien terjangkit virus tersebut.