TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 51 tentara Suriah pada Selasa, 11 Februari 2020, tewas dalam serangan antara kelompok pemberontak dengan Angkatan Bersenjata Suriah yang didukung oleh Rusia. Pertempuran itu untuk menghancurkan benteng terakhir kelompok pemberontak di Suriah.
Dikutip dari reuters.com, Kementerian Pertahanan Turki menyebut jumlah korban jiwa tersebut berdasarkan sumber-sumber di lapangan. Dua tank militer Suriah dan satu gudang amunisi juga hancur dalam pertempuran itu.
Cahaya dari api dan asap terlihat mengepul di belakang bangunan di Tel Abyad, Suriah, 9 Oktober 2019 dalam gambar foto ini yang diperoleh dari video. Pasukan Turki dan sekutu pemberontak Suriah mereka menyerang milisi Kurdi di timur laut Suriah pada hari Rabu, memukul mereka dengan serangan udara dan artileri sebelum memulai operasi darat lintas batas yang dapat mengubah perang delapan tahun. REUTERS TV via REUTERS
Beberapa jam sebelumnya, sebuah monitor perang melaporkan bahwa Angkatan Bersenjata Suriah untuk pertama kali sejak perang sipil meletup pada 2012 mengambil kendali jalan tol yang menghubungkan Kota Aleppo ke Ibu Kota Damaskus. Jalan ini melintasi wilayah barat Provinsi Idlib. Akan tetapi media di Suriah tidak memberitakan soal perebutan jalan tol ini.
Sumber di kelompok pemberontak mengatakan pertempuran terus berlanjut di beberapa area dekat jalan tol M-5, yang menghubungkan Aleppo dengan Ibu Kota Damaskus dan berujung di wilayah selatan Deraa. Untuk membalas gempuran ini, kelompok pemberontak menembak jatuh sebuah helikopter militer Suriah dan bergerak maju ke Kota Nairab, sebuah Kota yang disebut Kementerian Pertahanan Turki sudah diabaikan oleh pasukan militer Suriah.
Kelompok pemberontak dalam pertempuran itu diduga didukung oleh Turki dan pertempuran ini menjadi konfrontasi paling serius antara Ankara dan Damaskus dalam sembilan tahun terakhir, dimana Rusia dan Iran diketahui mendukung pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad.
James Jeffrey, utusan Amerika Serikat untuk konflik Suriah rencananya akan bertemu otoritas Turki di Ibu Kota Ankara pada Rabu, 12 Februari 2020. Kedutaan Besar Amerika Serikat di Turki menyebut pertemuan itu kemungkinan untuk mendiskusikan kerja sama untuk mencari solusi politik atas konflik Suriah.