TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi mendesak milisinya untuk membebaskan dengan segala cara kaum wanita ISIS yang dipenjara di Irak dan Suriah.
Baghdadi menyampaikan hal itu melalui rekaman audio selama 30 menit yang dipublikasi jaringan media kampanye ISIS, Al Furqan, seperti dilaporkan Reuters, 16 September 2019.
Inilah penampakan pertama Baghdadi sejak April lalu.
Menurut Reuters, ribuan wanita termasuk warga asing dari Eropa dan Afrika Utara bergabung dengan ISIS di negra mereka masing-masing.
Wanita-wanita ISIS ini ada yang menjadi prajurit ISIS, namun lebih banyak menikah dengan milisi.
"Masalah terburuk dan terpenting, penjara, penjara, oh tentara kekhalifan. Saudara dan saudaraimu, lakukan yang terbaik untuk membebaskan mereka dan merobohkan tembok yang membatasi mereka," ujar Baghdadi.
"Jangan ragu membayar tebusan jika anda tidak bisa membebaskan mereka dengan paksa, dan serang
jagal mereka seperti penyelidik dan hakim dan.. agresor," uar Bahgdadi lagi.
Menurut laporan the Sun, kondisi kesehatan Baghdadi saat ini parah. Munculnya pesan audio diyakini para ahli bahwa dia menderita sakit kritis.
Baghdadi diperkirakan bersembunyi di gurun di wilayah timur Suriah. Dia juga dilaporkan baru-baru ini menunjuk penggantinya yakni, Abdullah Qardash, yang akan mengendalikan ISIS jika Baghdadi tewas.