TEMPO.CO, Jakarta - Aksi mogok kerja yang dilakukan para petugas keamanan di Bandara Duesseldorf, Koln, dan Stuttgart di Jerman pada Kamis, 10 Januari 2019, telah berdampak pada 640 penerbangan yang terancam dibatalkan. Pemogokan ini dilakukan untuk menekan manajemen bandara agar membuka pembicaraan mengenai kenaikan upah.
Aksi mogok kerja oleh para petugas bandara sudah cukup sering terjadi. Berikut 3 aksi mogok kerja yang pernah dilakukan petugas bandara di sejumlah negara.
Baca: Lion Air Hapus Bagasi Gratis, Menhub: Akan Dikabulkan Asal...
1.Mogok kerja di bandara Kota Los Angeles, Boston, Seattle, dan Baltimore, Amerika Serikat
Aksi mogok kerja ini secara serentak dilakukan oleh petugas bandara pada 2 Oktober 2018. Para petugas yang tergabung dalam serikat pekerja bandara Amerika Serikat menuntut kenaikan upah dan iklim kerja yang lebih baik.
Tuntutan ini diharapkan akan dikabulkan bagi petugas yang bekerja menyediakan kursi roda, menangani bagasi, menjaga keamanan, pembersih kabin, dan petugas lain yang memiliki posisi pekerjaan keterampilan rendah di bandara. Aksi mogok kerja ini diperkirakan mempengaruhi 36% penerbangan di dunia.
Baca: Faktor-faktor Ini yang Membuat Pilot Garuda Ancam Mogok
2. Mogok kerja di berbagai bandara di Spanyol
Sebanyak 60.000 petugas bandara mengancam akan melakukan aksi protes selama Oktober 2018 jika tidak mendapat keputusan dari ASEATA, sebuah badan pendukung layanan bandara. Keputusan yang diharapkan oleh para petugas bandara adalah adanya kejelasan negosiasi upah dan sistem kerja, dimana kondisi ini dirasakan sudah tidak harmonis sejak tiga tahun lalu. Penyebab lain dari aksi ini adalah banyaknya pekerja yang dikontrak tidak tetap.
Penumpang mengamati jadwal penerbangan yang tenganggu akibat drone liar di Bandara Gatwick, Inggris, Kamis, 20 Desember 2018. Aparat setempat menduga drone ini sengaja diterbangkan untuk melumpuhkan bandara. Ani Kochiashvili/ho/REUTERS
3.Mogok kerja di berbagai bandara Perancis
Petugas air-traffic control atau ATC di penjuru Perancis mengadakan protes sebagai bagian dari kampanye pegawai negeri di seluruh Perancis yang menentang pemerintahan Presiden Perancis, Emmanuel Macron.
Menurut serikat pekerja USAC-CGT, aksi mogok dilakukan oleh petugas ATC di Prancis pada 13 Desember hingga 15 Desember 2018. Para petugas ATC di Prancis, bertugas mengendalikan lalu lintas penerbangan terbanyak dibanding negara-negara Eropa lainnya karena banyak pesawat yang transit di negara ini. Walhasil, kapasitas ATC ditentukan oleh jumlah ketersediaan staf.
Jumlah petugas ATC di bandara penjuru Perancis terus mengalami penurunan selama 10 tahun sehingga beban pekerjaan tidak sesuai dengan jumlah pegawai yang ada. Akibat aksi mogok ini, berbagai penerbangan mengalami perubahan jadwal penerbangan.
NAURA NADY | REUTERS | FORTUNE | EXPRESS UK | INDEPENDENT UK