Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Tujuan Rusia, Turki, dan Iran dalam Perang 7 Tahun di Suriah

Reporter

image-gnews
Presiden Russia Vladimir Putin berpelukan dengan Presiden Suriah, Bashar al-Assad jelang menggelar pertemuan di Black Sea resort of Sochi, Russia, 20 November 2017. Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS
Presiden Russia Vladimir Putin berpelukan dengan Presiden Suriah, Bashar al-Assad jelang menggelar pertemuan di Black Sea resort of Sochi, Russia, 20 November 2017. Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia, Turki, dan Iran berbeda kepentingan dalam perang di Suriah yang sudah berlangsung selama tujuh tahun. Apa saja tujuan masing-masing negara itu di negara yang dipimpin Presiden Bashar al-Assad?

Rusia:
Rusia mendukung pemerintah Suriah dalam perang saudara kelompok teroris ISIS dan anti-pemerintah Assad melawan pasukan pemerintah Assad.

Rusia memberikan bantuan militer tercanggih dan keuangan kepada pemerintah Suriah untuk menghadapi musuh. Di balik itu, Rusia ingin menancapkan pengaruhnya agar semakin kuat di kawasan Timur Tengah.

Presiden Vladimir Putin merupakan pihak yang pertama kali menggagas pertemuan tingkat tinggi untuk menyelesaikan perang di Suriah dengan mengajak Iran dan Turki, tapi meniadakan keterlibatan Amerika Serikat yang juga bertempur di Suriah untuk memberangus ISIS.

Pertemuan pertama untuk membahas perdamaian sejak perang pecah di Suriah, Maret 2011, berlangsung di kawasan wisata mewah di Sochi, Rusia, November 2017.

Presiden Assad hadir dalam pertemuan itu dan mengucapkan terima kasih kepada Putin. Assad memeluk erat Putin.

Rusia dan Suriah merupakan sekutu lama, seperti dikutip dari Daily Mail, Rabu, 4 April 2018, tepatnya sejak Perang Dingin ketika Soviet menentang Barat. Rusia mengirimkan bantuan keuangan untuk membangun Suriah dan membangun pangkalan militernya di Suriah.

Seorang polisi memeriksa jasad seorang bocah pengungsi Suriah yang tewas di pantai Bodrum, Turki, 2 September 2015. Minggu ini merupakan tahun ketujuh Suriah dilanda peperangan dan kehancuran, ribuan orang meninggal dunia, anak-anak kehilangan orang tua, sekolah, tempat tinggal hingga waktu kecilnya yang seharusnya diisi dengan bermain dan senang-senang. (Nilufer Demir/DHA via AP, File)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Turki:
Turki tidak mendukung pemerintah Suriah dan berusaha mendongkel kekuasaan Assad. Erdogan secara terbuka mendukung kelompok pemberontak anti-Assad. Belakangan, Turki juga menyerang kelompok Kurdi di Ghouta Timur dan menguasai sepenuhnya wilayah itu sekarang.

Erdogan berkepentingan untuk mengusir Kurdi yang didukung Amerika Serikat keluar dari Suriah karena mengancam kedaulatan Turki di perbatasan kedua negara.

Erdogan juga terbebani dengan lebih dari 3,5 juta pengungsi Suriah yang tinggal di berbagai kota di Turki.

Pendemo menggelar aksi menentang serangan Turki terhadap Afrin, di provinsi Hasaka, Suriah, 18 Januari 2018. REUTERS

Iran:
Iran merupakan sekutu terdekat Suriah di kawasan Timur Tengah. Keduanya dipersatukan saat pecah perang Iran dan Irak. Ketika itu, Suriah mendukung Iran.

Iran mendukung Presiden Assad dengan memberikan pelatihan militer dan mengerahkan ribuan personel tentaranya. Adapun Iran dan Rusia merupakan mitra strategis selama ini di wilayah Timur Tengah termasuk di Suriah.

Meski berbeda kepentingan di Suriah, tapi Rusia, Turki, dan Iran bertekad akan mengakhiri perang di Suriah yang sudah berlangsung tujuh tahun. Tekad itu disampaikan dalam pertemuan kedua yang diadakan di Ankara, Turki, pada Rabu, 4 April, yang dihadiri Vladimir Putin, Recep Tayyip Erdogan, dan Hassan Rouhani.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

6 jam lalu

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia. Foto: Canva
10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.


Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

1 hari lalu

Pawai komunitas LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender)
Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.


Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

1 hari lalu

Ilustrasi paspor. shutterstock.com
Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor


5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

2 hari lalu

Ilustrasi penukaran mata uang asing dan nilai Rupiah.  Tempo/Tony Hartawan
5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.


Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

2 hari lalu

Seorang anggota regu bom memeriksa sisa-sisa rudal tak dikenal, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di pusat Kharkiv, Ukraina 2 Januari 2024. Sebagai imbalan atas senjata dari Korea Utara tersebut, Rusia diharapkan akan memasok pesawat tempur, rudal permukaan-ke-udara, kendaraan lapis baja, peralatan produksi rudal balistik dan teknologi canggih lainnya. REUTERS/Sofiia Gatilova
Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.


Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

2 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan


Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

3 hari lalu

Kosmonot Roscosmos, Sergey Prokopyev dan Dmitry Petelin melakukan perjalanan luar angkasa di luar Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), 17 November 2022. Roscosmos/Handout via REUTERS
Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.


Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

3 hari lalu

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova berbicara saat konferensi pers di Moskow, Rusia, 4 April 2023. REUTERS/Maxim Shemetov
Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita


Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

3 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi pemukiman yang rusak berat selama serangan rudal Rusia, di tengah serangan Rusia di Ukraina, di kota Zviahel, wilayah Zhytomyr, Ukraina, dalam gambar yang dirilis 9 Juni 2023. Layanan pers Layanan Darurat Negara Ukraina di wilayah Zhytomyr/Handout via REUTERS
Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.


Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

4 hari lalu

Seorang pejabat meluncur ke bawah tali saat penggerebekan helikopter terhadap kapal MSC Aries di laut dalam tangkapan layar yang diperoleh dari video media sosial yang dirilis pada 13 April 2024. Video diperoleh Reuters/via REUTERS
Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.