UNESCO: Penjarahan di Irak dilakukan Terorganisir

Reporter

Editor

Selasa, 12 Agustus 2003 13:56 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Sebagian besar penjarahan terhadap peninggalan arkeologis di Museum Nasional Irak dilakukan oleh kelompok pedagang benda seni kuno yang terorganisir. Hal itu diungkapkan para ahli badan PBB untuk pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan (UNESCO) yang bertemu pada Kamis (17/4) untuk mendiskusikan kerusakan warisan budaya Irak akibat perang belum lama ini. McGuire Gibson, Presiden Assosiasi Amerika untuk Penelitian di Bagdad, menujukkan indikasi itu melalui adanya sejumlah aksi yang terlihat begitu disenagja dan terencana. Kemungkinan oleh kelompok yang sama yang berperan pula dalam perusakan situs-situs di Irak selama 12 tahun terakhir dan menyelundupkannya ke pasar internasional, kata Gibson yang berbicara setelah pertemuan diantara 30 ahli itu. Indikasi yang diungkapkan itu sejalan dengan kesaksian Muhssein Kazum, seorang staf arkeologis di museum itu. Kazum menyatakan dirinya melihat pekerjaan profesional dari para pencuri atau penjarah saat kejadian. Diantara mereka ada yang berpakaian rapi yang memberikan instruksi-instruksi. Mereka tahu persis apa yang harus diambil, seperti telah merencanakan sebelumnya, terang dia seperti dikutip dalam harian Perancis, Le Figaro. Seperti diketahui, para penjarah menyerbu Museum Arkeologi Nasional di Bagdad Jumat pekan lalu. Mereka mencuri ataupun menghancurkan ribuan artefak. Aksi itu juga memicu kritikan yang luas terhadap pasukan okupasi AS di Irak yang dinilai telah gagal mengambil langkah menyelamatkan warisan budaya yang tidak ternilai dalam museum itu. Puluhan ribu macam peninggalan kuno diyakini telah tidak lagi berada di tempatnya. Diantara artefak-artefak yang telah hilang adalah sebuah koleksi dari sekitar 80 ribu tablet tulisan paku yang mengandung contoh dari beberapa teknik penulisan paling awal di atas bumi ini. Selain itu juga sebuah harpa dari perak yang berusia 4 ribu tahun dari Ur, dan sebuah patung Raja Akkadia, Ur-Nammu. Nasib yang sama dialami oleh Pusat Arsip Nasional dan sebuah museum di Mosul. Sementara di Bagdad, selain Museum Arkeologi Nasional, Perpustakaan Nasional juga telah dibakar. Sebelum pertemuan yang bertujuan diantaranya untuk mengambil langkah persiapan menyusun kembali kekayaan budaya Irak itu sendiri, Koichiro Matsuura, Direktur Unesco Pusat menyerukan agar dibentuk polisi peninggalan budaya di Irak. Matsuura mengatakan bahwa dirinya akan segera mengirimkan misi pencari fakta yang bertugas menghitung dan mendata seberapa besar kehilangan yang dialami. Saya percaya diperlukan langkah-langkah darurat, seperti pembentukan ..sebuah polisi peninggalan kebudayaan secara nasional, yang ditugaskan menjaga situs-situs kebudayaan dan institusi-institusi termasuk perpustakaan dan bangunan dimana arsip-arsip itu disimpan, terang Matsuura. UNESCO sendiri telah memiliki pengalaman yang cukup luas beberapa tahun belakangan berkaitan dengan pengelolaan situasi pasca konflik. Sebut saja Afghanistan, Kamboja, dan bekas Yugoslavia. Setelah Perang Teluk 1991 lalu, sekitar 4 ribu benda kuno dilaporkan telah hilang dari Irak. Para ahli juga mengungkapkan bahwa terdapat pertumbuhan permintaan pasar internasional terhadap perhiasan-perhiasan, patung-patung, dan artefak Mesopotamia lainnya. (AFP/Wuragil)

Berita terkait

Mitokondria Tak Berfungsi Bisa Picu Gangguan Mental, Begini Penjelasan Psikologinya

20 menit lalu

Mitokondria Tak Berfungsi Bisa Picu Gangguan Mental, Begini Penjelasan Psikologinya

Banyaknya kemungkinan terjadinya disfungsi, merupakan sumber umum dari semua gangguan mental.

Baca Selengkapnya

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

3 jam lalu

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina

Baca Selengkapnya

North West Bakal Tampil di Konser Musikal The Lion King Disney

4 jam lalu

North West Bakal Tampil di Konser Musikal The Lion King Disney

Dalam konser itu North West Heaher bergabung denagnHeadley, pemenang Oscar Lebo M, serta Jennifer Hudson

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

4 jam lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Tak Urus Sertifikasi Halal Sampai Oktober Mendatang, Pelaku Usaha Bisa Dapat Larangan Izin Edar

4 jam lalu

Tak Urus Sertifikasi Halal Sampai Oktober Mendatang, Pelaku Usaha Bisa Dapat Larangan Izin Edar

Kementerian Agama tengah menggodok pemberian sanksi untuk pelaku usaha yang belum melakukan sertifikasi halal. LPPOM MUI gencar fasilitas sertifikasi

Baca Selengkapnya

UKT UIN Jakarta Naik, Ini Hal yang Jadi Pertimbangan Kampus

5 jam lalu

UKT UIN Jakarta Naik, Ini Hal yang Jadi Pertimbangan Kampus

Zaenal menyebut bahwa kenaikan UKT itu juga sudah diatur pada Keputusan Menteri Agama RI Nomor 368 tahun 2024 tentang uang kuliah tunggal.

Baca Selengkapnya

Lupakan Keripik, Ini Alasan Anda Perlu Mengganti Camilan dengan Kismis

5 jam lalu

Lupakan Keripik, Ini Alasan Anda Perlu Mengganti Camilan dengan Kismis

Karena dibuat dari buah asli, kismis pun baik kesehatan karena mengandung tinggi serat yang baik buat pencernaan dan jantung

Baca Selengkapnya

Dapat Bantuan Pengobatan dari Tantowi Yahya dan Ikke Nurjanah, Hamdan ATT Menitikkan Air Mata

5 jam lalu

Dapat Bantuan Pengobatan dari Tantowi Yahya dan Ikke Nurjanah, Hamdan ATT Menitikkan Air Mata

Menurut Tantowi Yahya, atas usul Ikke Nurjanah, donasi dari hasil lelang lukisan itu dipakai untuk membantu pengobatan Hamdan ATT yang terkena stroke.

Baca Selengkapnya

3 Tips Efektif Jaga Keharmonisan Rumah Tangga

5 jam lalu

3 Tips Efektif Jaga Keharmonisan Rumah Tangga

Komunikasi antar pasangan kerap menjadi tantangan. Simak 3 tips efektif jaga keharmonisan rumah tangga.

Baca Selengkapnya

LRT Layani 10 Juta Penumpang Sejak Beroperasi Agustus Tahun Lalu

5 jam lalu

LRT Layani 10 Juta Penumpang Sejak Beroperasi Agustus Tahun Lalu

Pengguna tertinggi terjadi di bulan April 2024 sejak pertama kali LRT beroperasi, capai 1,4 juta penumpang.

Baca Selengkapnya