TEMPO Interaktif, Jakarta:Ia pendukung setia Yasser Arafat, pembajak kapal pesiar Achille Lauro dan dicari dengan tuduhan tokoh terorisme internasional. Veteran perang gerilya asal kelahiran palestina, Abu Abbas, ditangkap pasukan koalisi di Selatan Irak. Demikian dikatakan jurubicara militer Amerika, Selasa (15/4). Pusat komando Amerika menyatakan penangkapan Abbas dilakukan pada hari Minggu sore waktu Irak. Abaas yang juga dikenal dengan Mohammad Abbas, telah dihukum in absentia (tanpan kehadiran) oleh pengadilan Italia, karena dinaytakan bersalah telah membajak kapal pesiar Achille Lauro tahun 1985 di Laut Mediterania. Saat itu para pembajak membunuh seorang penumpang cacat keturunan Yahudi yang berkebangsaan Amerika, Leon Klinghoffer, lalu mendorong kursi rodanya ke laut. Ia juga dicari oleh pengadilan Amerika dengan tuduhan sebagai teroris internasional. Saat terjadi serangan teroris ke Amerika tahun 2001, Abbas mengaku tidak tahu menahu dan menjaga jarak dari Osama Bin Laden. Tetapi saat Ronald Reagen memerintah Amerika, Abbas pernah menyatakan bahwa Reagen menjadi musuh nomer satu bangsa Palestina, dan PLF sudah mengalihkan serangannya dari Israel ke Amerika. Abbas lahir di Haifa tahun 1948, lalu pindah ke Suriah dan mempelajari sastra Arab dan Inggris di Universitas Damaskus. Tahun 1977 ia mulai memimpin PLF setelah pecah dengan Popular Front for Liberation of Lapestine-General Command (PFLP-GC) yang dipimpin Ahmad Jibril. Selama konforontasi Suriah dan Palestina, Jibril mendukung invasi Suriah, sedangkan Abbas mendukung PLO untuk mengusir Suriah dari Palestina. Belakangan PLF juga pecah menjadi tiga fraksi yakni para pendukung PLO, Suriah dan Libya. Abbas masuk pendukunga PLO dan bergabung dengan Yasser Arafat di Tunisia, ketka organisasi itu dipaksa hijrah dari Beirut oleh Israel tahun 1982. Ketika PLO menandatangani kesepakatan Oslo tahun 1993, untuk menghentikan perlawanan bersenjatanya terhadap Israel, Abbas termasuk orang yang sepakat. (Dari Berbagai Sumber/IGG Maha Adi TNR)
Berita terkait
Starlink Masuk RI, Kominfo: Kompetisi Bikin Hidup Lebih Hidup, Kita Tidak Berada di Zona Nyaman
9 menit lalu
Starlink Masuk RI, Kominfo: Kompetisi Bikin Hidup Lebih Hidup, Kita Tidak Berada di Zona Nyaman
Kementerian Kominfo yakin kedatangan investor asing seperti Starlink tak akan mengganggu bisnis perusahaan penyedia layanan telekomunikasi eksisting.