TEMPO Interaktif, Jakarta:Intelejen Amerika merasa yakin bahwa Presiden Irak Saddam Hussein telah tewas dalam serangan pasukan sekutu. Keyakinan ini berlandaskan bukti pencegatan komunikasi antara para pemimpin Irak yang mengindikasikan Saddam telah tewas. Namun, tidak ada bukti nyata yang menjelaskan kematian Saddam akibat serangan rudal terhadap sebuah bangunan di kota Baghdad. Sehingga, pejabat tersebut menolak memberikan konfirmasi final. Salah satu kelemahan informasi hasil pencegatan ini, lanjut pejabat intelejen itu, pihak-pihak Irak yang berkomunikasi bukanlah anggota ring satu Saddam. Mereka saling mengatakan bahwa mereka pikir Saddam telah meninggal, kata pejabat yang minta namanya dirahasiakan ini. Kami tidak tahu apakah mereka benar-benar tahu informasi ini. Sebaliknya, apakah mereka sekedar ingin mengelabui kami, tambah dia. Sebelumnya, seorang pejabat intelejen mengatakan kepada harian New York Times bahwa pihak Amerika belum yakin seratus persen bahwa Saddam tewas. Namun, keyakinan tersebut sebenarnya tidak begitu kuat. "Kami lebih cenderung terhadap keyakinan bahwa Saddam telah tewas, kata pejabat lainnya. Bahkan, seorang pejabat lainnya menyatakan bahwa hingga saat ini pihak Amerika belum membuat kesimpulan. Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah pesawat jenis B-1 pengembom Amerika telah menjatuhkan bom seberat 900 kilogram ke sebuah restoran di distrik Al Mansoor. Pihak Amerika meyakini bahwa Saddm dan anak-anaknya pada saat itu sedang melakukan pertemuan bersama sejumlah pejabat senior lainnya. Akibat pengeboman ini, 14 warga sipil Irak yang berada di lokasi meninggal dunia. Budi RizaTempo News Room/AFP
Berita terkait
Nikson Nababan Siap Bersaing di Bursa Bakal Calon Gubernur Sumut 2024
3 menit lalu
Nikson Nababan Siap Bersaing di Bursa Bakal Calon Gubernur Sumut 2024
Siapapun masyarakat Indonesia yang ingin membantu dan ingin membangun pasti diakomodir oleh Partai PDIP