TEMPO Interaktif, Jakarta:Duta Besar Irak untuk Indonesia, Naji Al-Hadithi, menegaskan bahwa dirinya tetap akan bertugas di Jakarta dan tidak akan meninggalkan Indonesia. Pernyataan ini disampaikannya menyusul kabar jatuhnya Baghdad ke tangan pasukan sekutu pimpinan Amerika Serikat (AS), Rabu (9/4). Saya tetap sebagai duta besar, kata Al-Hadithi ketika dihubungi Tempo news Room melalui telepon di Jakarta, Kamis (10/4) sore. Dia juga mengatakan, dirinya sama sekali tidak memperoleh pemberitahuan maupun perintah apa pun dari Baghdad. Tidak ada fkas, telepon, informasi, teleks, jelas dia. Pembicaraan tidak bisa dilanjutkan karena secara tiba-tiba sambungan telepon terputus. Ketika dicoba untuk menghubunginya beberapa kali, telepon seluler milik diplomat yang baru bertugas selama enam bulan di Indonesia itu dalam keadaan mati. Ketika dihubungi di rumahnya, dikatakan dia sedang tidur. Setelah melakukan invasi selama 21 hari, akhirnya pasukan sekutu berhasil menduduki ibukota Baghdad. Namun hingga berita ini diturunkan, nasib Presiden Saddam Hussein bersama kedua anaknya, Uday dan Qussay, belum diketahui. Pasukan sekutu sendiri rencananya akan segera melakukan serbuan ke kota Tikrit yang merupakan kampung halaman Saddam. Menurut sejumlah informasi, Saddam menyusun kekuatannya bersama para pendukung setianya di kota tersebut. (Faisal Tempo News Room)