Filipina Masih Memburu Dulmatin

Reporter

Editor

Sabtu, 27 Januari 2007 02:45 WIB

TEMPO Interaktif, Manila: Pasukan khusus Filipina dengan dukungan Amerika Serikat kemarin terus memburu para pemimpin yang tersisa dari kelompok Abu Sayyaf dan Jamaah Islamiyah di sana, termasuk Dulmatin, tersangka pengeboman Bali pada 2002. Presiden Gloria Arroyo telah memerintahkan pasukan khusus itu, "Membersihkan dan menyelesaikan mereka," kata Brigadir Jenderal Ruben Rafael, komandan pasukan khusus yang memburu komplotan Abu Sayyaf di Pulau Jolo, Filipina Selatan. Sasaran utamanya adalah para pemimpin yang tersisa, termasuk Radullan Sahiron, yang diperkirakan berusia sekitar 70 tahun. Tokoh lain yang diburu, kata Rafael, adalah Isnilon Hapilon serta dua pemimpin Jamaah Islamiyah, Dulmatin dan Umar Patek, yang diperkirakan mencari perlindungan dan bersembunyi di daerah itu. Militer Filipina telah memperoleh kemenangan besar dengan membunuh Abu Sulaiman, kepala perencana kelompok Abu Sayyaf, dalam sebuah operasi pada bulan ini dan pemimpinnya, Khadaffy Janjalani, yang tewas September lalu tapi baru kini dipastikan setelah melalui uji DNA. Sebelumnya, tersiar kabar bahwa Dulmatin terluka dalam serbuan militer Filipina ke Talipao, Sulu, pada 16 Januari. Kabar ini disampaikan Letnan Satu Almirante Mijares, pemimpin Kompi Pasukan Khusus Ke-8, yang membombardir kamp Abu Sayyaf selama tiga jam. "Berdasarkan sinyal radio dan informasi intelijen, Dulmatin dan kameradnya telah terluka," kata Mijares pada Kamis lalu. Brigadir Jenderal Arturo Ortiz, komandan pasukan khusus yang mendampingi Mijares, mengatakan bahwa kabar itu, "Belum ada konfirmasi. Kami masih memverifikasinya". Ortiz hanya dapat menduga Dulmatin memakai satu dari 17 bunker khusus yang bersebelahan dengan bunker Abu Sulaiman di kamp itu. Departemen Luar Negeri Indonesia belum mendapat keterangan resmi dari pemerintah Filipina tentang kabar Dulmatin. "Sejauh ini, belum ada konfirmasi dari otoritas pemerintah setempat," kata juru bicara Departemen Luar Negeri, Kristiarto Legowo. Padahal, menurut dia, pemerintah Indonesia melalui perwakilannya di Kedutaan Besar Indonesia di Manila dan Konsul Jenderal di Dafao telah berupaya meminta keterangan dari Filipina. Tapi hasilnya nihil. Wakil Presiden Jusuf Kalla juga belum mengetahui nasib Dulmatin, tapi yakin Badan Intelijen Negara mengetahuinya. "BIN pasti bertukar informasi dengan Filipina," ujarnya.| AFP | PNA | TITIS SETIANINGTYAS | SUTARTO | KURNIAWAN

Berita terkait

Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

1 hari lalu

Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

Badan Intelijen Negara atau BIN tak perlu melakukan keterbukaan informasi publik. Alasannya, BIN merupakan lembaga intelijen.

Baca Selengkapnya

Ibu Kota Nusantara, Wajah Baru Indonesia Menyongsong Era Global

6 hari lalu

Ibu Kota Nusantara, Wajah Baru Indonesia Menyongsong Era Global

Pembangunan tahap pertama IKN Nusantara mencapai 80,82 persen. Klaster pendidikan untuk mendukung kebutuhan pertumbuhan dan inovasi dalam klaster ekonomi di masa depan.

Baca Selengkapnya

World Water Forum, BIN dan PLN Pastikan Pasokan Listrik di Bali Aman

8 hari lalu

World Water Forum, BIN dan PLN Pastikan Pasokan Listrik di Bali Aman

World Water Forum (WWF) akan digelar di Bali. BIN dan PLN memastikan pasokan listrik aman.

Baca Selengkapnya

BIN Ungkap Kemungkinan Sistem Keamanan IKN Pakai Kecerdasan Buatan

10 hari lalu

BIN Ungkap Kemungkinan Sistem Keamanan IKN Pakai Kecerdasan Buatan

BIN menyatakan siap membantu Otorita IKN untuk memperkuat sistem pertahanan dan keamanan di IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

BNPT Lakukan Monitoring Standar Pengamanan di Bandara Ngurah Rai

11 hari lalu

BNPT Lakukan Monitoring Standar Pengamanan di Bandara Ngurah Rai

Kehadiran BNPT merupakan tindak lanjut dari asesmen yang pernah dilakukan di Bandara Ngurah Rai

Baca Selengkapnya

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

18 hari lalu

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

Setelah gagal ke final Piala Asia U-23 2024 usai dikalahkan Uzbekistan, timnas U-23 Indonesia kejar posisi ketiga demi tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

23 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya

Kepala BNPT: Tingkatkan Kualitas Asesmen untuk Kemanan World Water Forum

24 hari lalu

Kepala BNPT: Tingkatkan Kualitas Asesmen untuk Kemanan World Water Forum

Tindakan ini guna memastikan kemanan World Water Forum Ke-10 di Bali pada Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

25 hari lalu

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

Selain 537 entitas pinjol ilegal, Satgas PASTI juga menemukan 48 konten penawaran pinjaman pribadi dan 17 entitas yang menawarkan investasi.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

32 hari lalu

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas

Baca Selengkapnya