TEMPO.CO, Jakarta - Sarawak, negara bagian Malaysia akan menolak memberikan rumah atau tempat tinggal bagi pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar.
"Kami sepenuhnya menolaknya. Bagaimana kami dapat menerima mereka datang,? kata Datuk Seri Michael Manyin, Menteri Pendidikan, penelitian ilmu pengetahuan dan teknologi Sarawak kepada media seperti dikutip dari The Malay Mail Online, 9 September 2017.
Baca: Pengungsi Rohingya Hadapi Krisis Setelah Kekerasan di Myanmar
Manyin tidak memberikan penjelasan lebih lanjut tentang penolakan atas masuknya Rohingya ke Sarawak. Manyin hanya mengatakan, menerima pengungsi Rohingya tidak baik bagi Sarawak.
Anggota legislatif Bukit Semuja, John Ilus membantah rumah yang muncul di media sosial mengenai masuknya Rohingya menganggu keharmonisan ras di Sarawak.
Menurut Ilus, tidak ada rencana pemerintah Sarawak untuk merumahkan pengungsi Muslim asal Myanmar itu.
Baca: Rohingya Angkat Senjata Hadapi Myanmar
"Sejauh yang saya tahu, tidak ada. Unggahan itu tidak bertanggung jawab karena mereka dapat menimbulkan ketegangan rasial dan membelah masyarakat. Kita seharusnya memelihara perdamaian dan harmoni, dan tetap bersatu," kata Ilus.
Sementara menurut Direktur Jenderal Badan Penegakan Hukum Maritim Malaysia, Datul Zulkifli Abu Bakar, timnya melakukan patroli di sejumlah kawasan perairan negara itu untuk menghadapi kemungkinan masuknya pengungsi Rohingya.
MALAY MAIL ONLINE | MARIA RITA
Berita terkait
Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran
27 hari lalu
Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya
Baca Selengkapnya120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh
31 Desember 2021
Saat mendarat, para pengungsi Rohingya yang mayoritas perempuan dan anak-anak tersebut dalam kondisi lemas dan kedinginan.
Baca SelengkapnyaRibuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes
1 Juni 2021
Pengungsi Rohingya ini protes terhadap kondisi kehidupan di pulau Bhashan Char, Bangladesh, yang rawan topan.
Baca SelengkapnyaBangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil
28 Januari 2021
Pemerintah Bangladesh akan merelokasi 2-3 ribu pengungsi Rohingya ke Pulau Bhasan Char.
Baca Selengkapnya100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar
8 Januari 2021
Hampir 100 etnis Rohingya ditahan oleh kepolsiain Myanmar dalam sebuah penggerebekan. Mereka dituduh melakukan perjalanan ilegal.
Baca SelengkapnyaPerusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya
24 Desember 2020
Justice for Myanmar merilis laporan yang menyebut perusahaan Israel menjual teknologinya ke militer Myanmar untuk melakukan genosida terhadap Rohingya
Baca SelengkapnyaJanda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din
12 Desember 2020
Seorang janda Rohingya menuntut kompensasi US$ 2 juta atas kematian suaminya yang dibunuh oleh tentara Myanmar di Inn Din, Myanmar barat, pada 2017.
Baca SelengkapnyaKemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan
13 November 2020
Partai NLD pimpinan Aung San Suu Kyi mengamankan 322 kursi parlemen bikameral dalam pemilu Myanmar, jumlah kursi yang cukup untuk membentuk kabinet.
Baca SelengkapnyaAung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar
9 November 2020
Partai NLD Aung San Suu Kyi meraih 15 kursi dalam penghitungan suara sementara pemilu Myanmar 2020 pada Senin.
Baca SelengkapnyaPartai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar
7 November 2020
Aung San Suu Kyi dan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), diprediksi kembali menang meski diterpa isu genosida etnis Rohingya
Baca Selengkapnya