ARSA Rohingya Sebut Gencatan Senjata, Ini Kata Pemerintah Myanmar

Reporter

Editor

Budi Riza

Minggu, 10 September 2017 17:38 WIB

Seorang Muslim Rohingya Amir Hakim, 18, merasa kesakitan karena luka tembak saat di Myanmar, mendapat perawatan di Rumah Sakit Chittagong Medical College di Chittagong, Bangladesh, 8 September 2017. AP Photo

TEMPO.CO, Yangon – Pemerintah Myanmar mengatakan tidak memiliki kebijakan untuk bernegosiasi dengan kelompok bersenjata Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA). Pernyataan ini untuk menanggapi pernyataan gencatan senjata sepihak oleh kelompok Arsa terkait konflik bersenjata yang terjadi di negara bagian Rakhine.


Baca: Yusril: Sikap Indonesia ke Myanmar dalam Kasus Rohingya Lunak


“Kami tidak memiliki kebijakan untuk bernegosiasi dengan teroris,” begitu kicauan Zaw Htay, wakil deputi jenderal Kantor Kepresidenan Myanmar, Ahad, 10 September 2017.


Sebelumnya, ARSA mengumumkan gencatan senjata sebulan untuk meredakan konflik, yang telah memicu terjadinya pengungsian besar-besaran sekitar 300 ribu minoritas Muslim Rohingya ke Bangladesh.


Baca: Bisnis Migas di Myanmar Jadi Salah Satu Pemicu Konflik Rohingya?


Advertising
Advertising

“The Arakan Rohingya Salvation Army menyatakan gencatan senjata sementara terkait operasi militer yang dilakukannya,” begitu bunyi pernyataan kelompok bersenjata ini di akun Twitter @ARSA_Official. Ini dilakukan untuk memudahkan organisasi kemanusiaan internasional menyalurkan bantuan kepada para pengungsi. Gencatan senjata ini berlaku hingga 9 Oktober.


ARSA meminta semua lembaga kemanusiaan menyalurkan bantuan kepada semua korban kerusuhan terlepas apa etnis dan agamnya.



CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

1 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

5 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

7 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

7 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

10 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

10 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

11 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

13 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

14 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya

Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

19 hari lalu

Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara tiba di perbatasan dengan Myanmar untuk meninjau penanganan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.

Baca Selengkapnya