Pemberontak Rohingya Umumkan Gencatan Senjata Selama Sebulan  

Reporter

Minggu, 10 September 2017 09:16 WIB

Perjuangan pengungsi Rohingya menyeberangi tepian sungai setibanya di Teknaf, Bangladesh, 7 September 2017. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

TEMPO.CO, Jakarta - Pemberontak Rohingya, Arakan Rohingya Salvation Army atau ARSA, mengumumkan gencatan senjata secara sepihak dimulai hari Minggu, 10 September 2017 hingga sebulan lamanya. Gencatan senjata ini bertujuan memberi kesempatan bagi masuknya bantuan kemanusiaan di wilayah konflik di barat daya Myanmar.

Baca: Lokasi Pengungsian Padat, Pengungsi Rohingya Hanya Bisa Jongkok

"ARSA sepenuhnya mendukung semua aktor kemanusiaan yang peduli untuk melanjutkan bantuan kemanusiaan mereka ke seluruh korban krisis kemanusiaan, tak peduli latar belakang etnis atau agama selama periode gencatan senjata," ujar ARSA dalam pernyataannya seperti dikutip dari Reuters, 10 September 2017.

ARSA juga menyerukan agar militer Myanmar juga meletakkan senjata mereka dan mengizinkan bantuan kemanusiaan diterima oleh seluruh orang yang menjadi korban konflik.

Baca: Myanmar Nyatakan Pemberontak Rohingya, ARSA, Teroris

Sekitar 300 ribu etnis Rohingya telah tiba di Bangladesh sejak pecah pertempuran antara pemberontak Rohingya, ARSA dengan pasukan militer Myanmar, 25 Agustus 2017. Mereka melarikan diri dari tempat tinggal mereka di Rakhine state dan menyeberang ke Bangladesh.

Dalam dua minggu terakhir, ribuan rumah telah dibakar, puluhan desa luluhlantak dan ribuan orang berusaha berjalan menuju perbatasan Bangladesh untuk menyelamatkan diri.

Baca: ARSA, Kelompok Milisi Bersenjata Rohingya Myanmar

Sementara sekitar 30 ribu warga non-Muslim telah meninggalkan rumah mereka untuk mencari tempat berlindung yang aman di Myanmar.

Gelombang pengungsi Rohingya yang kelaparan dan trauma kembali memasuki Bangladesh. Sejumlah badan bantuan kemanusiaan dan komunitas setempat selama ini memberikan bantuan kepada ratusan ribu pengungsi Rohingya yang sebelumnya lari akibat gelombang kekerasan di Myanmar.

REUTERS | MARIA RITA

Berita terkait

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

28 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

31 Desember 2021

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

Saat mendarat, para pengungsi Rohingya yang mayoritas perempuan dan anak-anak tersebut dalam kondisi lemas dan kedinginan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

1 Juni 2021

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

Pengungsi Rohingya ini protes terhadap kondisi kehidupan di pulau Bhashan Char, Bangladesh, yang rawan topan.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

28 Januari 2021

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Pemerintah Bangladesh akan merelokasi 2-3 ribu pengungsi Rohingya ke Pulau Bhasan Char.

Baca Selengkapnya

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

8 Januari 2021

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

Hampir 100 etnis Rohingya ditahan oleh kepolsiain Myanmar dalam sebuah penggerebekan. Mereka dituduh melakukan perjalanan ilegal.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

24 Desember 2020

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

Justice for Myanmar merilis laporan yang menyebut perusahaan Israel menjual teknologinya ke militer Myanmar untuk melakukan genosida terhadap Rohingya

Baca Selengkapnya

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

12 Desember 2020

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

Seorang janda Rohingya menuntut kompensasi US$ 2 juta atas kematian suaminya yang dibunuh oleh tentara Myanmar di Inn Din, Myanmar barat, pada 2017.

Baca Selengkapnya

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

13 November 2020

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

Partai NLD pimpinan Aung San Suu Kyi mengamankan 322 kursi parlemen bikameral dalam pemilu Myanmar, jumlah kursi yang cukup untuk membentuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

9 November 2020

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Partai NLD Aung San Suu Kyi meraih 15 kursi dalam penghitungan suara sementara pemilu Myanmar 2020 pada Senin.

Baca Selengkapnya

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

7 November 2020

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Aung San Suu Kyi dan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), diprediksi kembali menang meski diterpa isu genosida etnis Rohingya

Baca Selengkapnya