Derita Rohingya, Kisah Bayi Berumur 20 Hari Ikut Mengungsi  

Reporter

Editor

Elik Susanto

Jumat, 8 September 2017 21:38 WIB

Sebuah keluarga pengungsi Rohingya berusaha menyeberangi tepian sungai setibanya di Teknaf, Bangladesh, 7 September 2017. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

TEMPO.CO, Chittagong - Gelombang pengungsi Rohingya menuju kamp Kanzarpara, 3 kilometer dari Sungai Naf, Bangladesh, belum berhenti hingga Jumat, 8 September 2017. Mereka berjalan kaki sambil memanggul karung putih berisi makanan dan pakaian. Di kamp tersebut mereka berharap mendapat suaka setelah terusir dari kampung halamannya di Rakhine, Myanmar.

Anggota Tim Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Indonesia untuk Rohingya, Rahadiansyah, menggambarkan arus pengungsi berdatangan di Kanzarpara hampir sepanjang hari. Rasa lelah nampak di mata mereka yang sayu. "Sambil merebahkan diri di pelataran bangunan, para pengungsi memejamkan mata," kata Rahadiansyah melalui surat elektronik yang dikirim ke Tempo, Jumat, 8 September 2017.

Baca: Amerika Mendesak Pemerintah Myanmar Buka Akses Bantuan ke Rakhine



Rahadiansyah menjelaskan, di antara mereka ada bayi yang baru berumur 20 hari. Selama beberapa hari bayi ini digendong orang tuanya menyeberangi Sungai Naf. Saat hujan, bayi itu basah kuyup karena tidak ada pelindung yang memadai.

Tiba di kamp Kanzarpara, pengungsi langsung mendapat bantuan an sapaan akrap dari para relawan. Mereka segera menikmati sajian hangat berupa makanan dan minuman. Saban hari, tak kurang dari 10 ribu paket nasi biryani dimasak di Padua, Kota Chittagong. Inilah dapur umum bantuan bantuan masyarakat Indonesia untuk pengungsi Rohingya.


Infografis: Perjalanan Konflik Rohingnya

Menu yang disajikan, kata Rahadiansyah, ada potongan daging sapi diracik dengan bumbu rempah dan dicampurkan ke dalam nasi hangat. Anak-anak pengungsi yang baru tiba berlari mendekati relawan yang membagikan paket nasi biryani dan air mineral. "Dari kampung halaman di Rakhine, mereka mengaku berjalan kaki selama 12 hari," kata Rahadiansyah.



Advertising
Advertising

Hari itu, tidak hanya makanan dan air mineral yang dibagikan kepada para pengungsi Rohingya yang baru tiba di kamp. Pakaian anak-anak dan dewasa serta kerudung juga dibagikan. Pakaian lusuh dan kotor penuh lumpur segera mereka lepas untuk diganti dengan baju baru.



Selain makanan, bantuan dari masyarakat Indonesia juga berupa pakaian, obat-obatan, serta terpal untuk hunian sementara. Menurut Rahadiansyah, ACT dalam mendistribusikan bantuan kepada pengungsi Rohingya dilakukan secara bertahap. "Pada Kamis, 7 September 2017, sebanyak 5 truk membawa bantuan pangan. Ini tahap pertama."



ELIK S

Berita terkait

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

28 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

31 Desember 2021

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

Saat mendarat, para pengungsi Rohingya yang mayoritas perempuan dan anak-anak tersebut dalam kondisi lemas dan kedinginan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

1 Juni 2021

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

Pengungsi Rohingya ini protes terhadap kondisi kehidupan di pulau Bhashan Char, Bangladesh, yang rawan topan.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

28 Januari 2021

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Pemerintah Bangladesh akan merelokasi 2-3 ribu pengungsi Rohingya ke Pulau Bhasan Char.

Baca Selengkapnya

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

8 Januari 2021

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

Hampir 100 etnis Rohingya ditahan oleh kepolsiain Myanmar dalam sebuah penggerebekan. Mereka dituduh melakukan perjalanan ilegal.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

24 Desember 2020

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

Justice for Myanmar merilis laporan yang menyebut perusahaan Israel menjual teknologinya ke militer Myanmar untuk melakukan genosida terhadap Rohingya

Baca Selengkapnya

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

12 Desember 2020

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

Seorang janda Rohingya menuntut kompensasi US$ 2 juta atas kematian suaminya yang dibunuh oleh tentara Myanmar di Inn Din, Myanmar barat, pada 2017.

Baca Selengkapnya

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

13 November 2020

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

Partai NLD pimpinan Aung San Suu Kyi mengamankan 322 kursi parlemen bikameral dalam pemilu Myanmar, jumlah kursi yang cukup untuk membentuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

9 November 2020

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Partai NLD Aung San Suu Kyi meraih 15 kursi dalam penghitungan suara sementara pemilu Myanmar 2020 pada Senin.

Baca Selengkapnya

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

7 November 2020

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Aung San Suu Kyi dan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), diprediksi kembali menang meski diterpa isu genosida etnis Rohingya

Baca Selengkapnya