Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

Reporter

Editor

Budi Riza

Rabu, 6 September 2017 16:43 WIB

Penduduk desa Hindu berteduh di sebuah kuil di Myoma Ward Myhum Town, Myanmar. Hindu Youth Relief Group

TEMPO.CO, Sittwe – Konflik di Negara Bagian Rakhine State, Myanmar, menimbulkan korban jiwa di kalangan sipil baik dari warga etnis Muslim Rohingya dan Hindu. Contohnya Muni, seorang gadis berusia delapan tahun. Keluarga gadis ini dikabarkan tewas terbunuh oleh kelompok militan Muslim di desa Kha Mauk Seik, yang terletak di utara Rakhine State, sekitar sepekan lalu.


Pada saat kejadian, Muni memang sedang tidak berada di rumah karena sedang bekerja di rumah seorang teman di daerah Maungdaw Township sejak sekitar enam bulan sebelumnya. Melalui seorang penterjemah, Muni bercerita kepada harian online The Irrawaddy pada Minggu, 3 September 2017, mengenai informasi yang diterimanya dari saudara dan pemimpin komunitas Hindu di Banglades.


Baca: Krisis Rohingya, Hikmahanto: Myanmar Bisa Kena Sanksi Ekonomi


Kabar mengenai kerusuhan di daerah Kha Mauk Seik terdengar sejak Sabtu, 2 September 2017. “Mereka sangat sedih karena tidak lagi memiliki anggota keluarga,” kata U Maung Hla, wakil ketua Dewan Hindu di Rakhine State. U Maung mengatakan ini merujuk pada Muni dan seorang gadis lainnya Kajali, 16 tahun. Kepada The Irrawaddy, Kajali mengaku telah kehilangan sembilan anggota keluarga sejak meninggalkan Maungdaw.


Baca: Bisnis Migas di Myanmar Jadi Salah Satu Pemicu Konflik Rohingya?


Advertising
Advertising

Mina Kumari, seorang warga yang sekarang merawat Muni, mengatakan dia kehilangan seorang putra akibat kerusuhan itu. Namun dia telah berhasil mengontak menantunya dan saudara perempuan Muni, yang sekarang mengungsi di Banglades.


“Menantu perempuan saya tidak bisa berbicara banyak karena sering menangis di telepon. Dia merasa sangat takut,” kata Mina Kumari.


Menurut informasi ini, Muni mengatakan kedua orang tuanya, nenek, adik lelakinya yang masih bayi, saudara perempuannya, dan saudara lelaki iparnya terbunuh dalam kerusuhan di negara bagian itu.


Seorang saudara perempuannya adalah satu dari delapan perempuan yang diculik oleh kelompok militan Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA). Saat ini saudara perempuannya itu berlindung di kam pengungsi di Distrik Kutupalong di Banglades. Pemerintah Myanmar menyebut kelompok ARSA sebagai kelompok teroris setelah kelompok ini menyerang 30 pos polisi pada 25 Agustus lalu.


Menurut para tenaga relawan, Banglades saat ini menampung sekitar 87 ribu warga etnis Rohingya Muslim, yang menyelamatkan diri dari kawasan utara negara bagian Rakhine State. Ini terjadi setelah pasukan militer Myanmar menyerang kelompok ARSA.


Mereka ini bergabung dengan ratusan ribu warga Muslim Rohingya, yang juga mengungsi di kawsan ini menyusul kekerasan yang terjadi pada 2016.


Sementara itu, selotar 11.700 warga Arakan Budha dan Hindu juga mengungsi akibat kekerasan di kawasan ini. Mereka berlindung di sejumlah rumah ibadah di ibu kota Sittwe, daerah Ponnagyun dan Kyauktaw.


Menurut harian Banglades, The Daily, melaporkan pada awal bulan ini bahwa sekitar 400 warga Hindu telah meninggalkan Rakhine State menuju Bangladesh. Mereka tinggal di kam pengungsi di Kutupalong, berdampingan dengan warga Muslim yang ikut mengungsi.


Harian ini juga memberitakan, warga yang mengungsi ini melaporkan sekitar 80 orang warga di Rakhine State terbunuh oleh kelompok bersenjata yang tidak dikenal.


Sekitar 500 warga Hindu juga mengungsi di empat kuil di Sittwe, dan mendapat dukungan dari tim relawan pemerintah.



THE IRRAWADDY | BUDI RIZA

Berita terkait

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

3 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

5 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

5 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

8 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

8 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

9 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

10 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

11 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya

Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

17 hari lalu

Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara tiba di perbatasan dengan Myanmar untuk meninjau penanganan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

17 hari lalu

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.

Baca Selengkapnya