Tentara Myanmar Diduga Bakar Jasad Rohingya untuk Hilangkan Bukti

Reporter

Selasa, 5 September 2017 14:52 WIB

Tenda-tenda darurat yang didirikan oleh muslim Rohingya setelah melarikan diri akibat konflik kekerasan di Cox's Bazar, Bangladesh, 4 September 2017. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

TEMPO.CO, Yangon - Tentara dan warga sipil di Myanmar berusaha untuk menutupi pembantaian Muslim Rohingya dan menghilangkan bukti kejahatannya dengan mengumpulkan jasad mereka yang jadi korban pembantaian dan membakarnya.

Direktur Program Arakan, Chris Lewa megungkapkan tentang temua itu. Lewa yang organisasinya bekerja untuk memantau kekerasan di negara bagian Burma, Rakhine, mengatakan, organisasinya telah mendokumentasikan pembunuhan sedikitnya 130 orang dalam satu pemukiman di Rathedaung. Ada juga laporan dari tiga desa lain di mana puluhan orang terbunuh.

Baca: Myanmar Tutup Akses PBB Beri Bantuan Kemanusiaan untuk Rohingya

"Sedikitnya 130 orang telah terbunuh dan sepertinya jumlahnya lebih dari itu. Pasukan keamanan telah mengepung desa dan kemudian menembaki orang tanpa pandang bulu," kata Lewa, seperti yang dilansir Independent pada 4 September 2017.

Namun laporan Lewa belum dicek dan Proyek Arakan belum melakukan wawancara rinci dengan korban di Bangladesh.

Pejabat keamanan Burma dan gerilyawan dari Rohingya atau ARSA telah saling menuding sebagai pembakar desa-desa dan melakukan kekejaman di Rakhine.

Hampir 400 orang tewas dalam kerusuhan di Rakhine yang terjadi sejak Jumat, 25 Agustus 2017. Mereka menuduh militer Myanmar melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Baca: Bisnis Migas di Myanmar Jadi Salah Satu Pemicu Konflik Rohingya?

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, telah menuduh pasukan Myanmar melakukan genosida.

Menurut Badan pengungsi PBB , UNHCR, ada 73.000 orang telah melintasi perbatasan Myanmar memasuki wilayah Bangladesh sejak kekerasan meletus pada 25 Agustus 2017, sehingga kamp pengungsi hampir mencapai kapasitas penuh.

Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Malala Yousafzai telah meminta Aung San Suu Kyi, pemimpin de facto Myanmar, untuk mengecam dan menghentikan perlakuan tragis dan memalukan terhadap orang-orang Muslim Rohingya.



INDEPENDENT|YON DEMA

Berita terkait

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

22 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

31 Desember 2021

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

Saat mendarat, para pengungsi Rohingya yang mayoritas perempuan dan anak-anak tersebut dalam kondisi lemas dan kedinginan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

1 Juni 2021

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

Pengungsi Rohingya ini protes terhadap kondisi kehidupan di pulau Bhashan Char, Bangladesh, yang rawan topan.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

28 Januari 2021

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Pemerintah Bangladesh akan merelokasi 2-3 ribu pengungsi Rohingya ke Pulau Bhasan Char.

Baca Selengkapnya

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

8 Januari 2021

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

Hampir 100 etnis Rohingya ditahan oleh kepolsiain Myanmar dalam sebuah penggerebekan. Mereka dituduh melakukan perjalanan ilegal.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

24 Desember 2020

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

Justice for Myanmar merilis laporan yang menyebut perusahaan Israel menjual teknologinya ke militer Myanmar untuk melakukan genosida terhadap Rohingya

Baca Selengkapnya

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

12 Desember 2020

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

Seorang janda Rohingya menuntut kompensasi US$ 2 juta atas kematian suaminya yang dibunuh oleh tentara Myanmar di Inn Din, Myanmar barat, pada 2017.

Baca Selengkapnya

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

13 November 2020

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

Partai NLD pimpinan Aung San Suu Kyi mengamankan 322 kursi parlemen bikameral dalam pemilu Myanmar, jumlah kursi yang cukup untuk membentuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

9 November 2020

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Partai NLD Aung San Suu Kyi meraih 15 kursi dalam penghitungan suara sementara pemilu Myanmar 2020 pada Senin.

Baca Selengkapnya

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

7 November 2020

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Aung San Suu Kyi dan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), diprediksi kembali menang meski diterpa isu genosida etnis Rohingya

Baca Selengkapnya