2 Ledakan Guncang Area Pelarian Pengungsi Rohingya

Reporter

Selasa, 5 September 2017 13:15 WIB

Pengungsi Rohingya memanggul barang bawannya sembari menggandeng anaknya saat melintasi jalanan berlumpur setelah melewati perbatasan Bangladesh-Myanmar di Teknaf, Bangladesh, 3 September 2017. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

TEMPO.CO,Yangon - Dua ledakan mengguncang daerah di sisi perbatasan Myanmar dengan Bangladesh tempat warga minoritas Rohingya mengungsi pada Senin lalu, disertai dengan suara tembakan dan asap hitam tebal.

Penjaga perbatasan Bangladesh mengatakan seorang wanita kehilangan kaki dari ledakan sekitar 50 meter di dalam Myanmar dan dibawa ke Bangladesh untuk mendapatkan perawatan. Reuters melaporkan ledakan dan asap hitam terlihat menjulang di dekat sebuah desa di Myanmar.

Kekerasan terbaru di negara bagian Rakhine di barat laut Myanmar dimulai pada 25 Agustus 2017, ketika gerilyawan Rohingya menyerang puluhan pos polisi dan sebuah pangkalan militer.

Bentrokan berikutnya dan serangan balik militer telah menewaskan setidaknya 400 orang dan memicu eksodus 90 ribu warga Rohingya ke Bangladesh.


Baca: Rohingya, Minoritas yang Paling Dipersekusi di Dunia

Seorang pengungsi Rohingya yang berada di jalan setapak dekat tempat ledakan membuat rekaman apa yang tampak seperti sebuah cakram logam berdiameter sekitar 10 sentimeter sebagian terkubur di lumpur.

Dia meyakini ada dua perangkat lain yang diduga sebagai ranjau darat itu terkubur di tanah. Penjaga perbatasan Bangladesh percaya bahwa wanita yang terluka tersebut menginjak sebuah ranjau, meskipun hal itu tidak dikonfirmasi.

Dua pengungsi juga mengatakan bahwa mereka melihat anggota tentara Myanmar di lokasi tersebut dalam waktu dekat sebelum ledakan yang terjadi pada Senin, 4 September, sekitar pukul 02.25 waktu setempat.

Seperti yang dilansir Reuters, Selasa 5 September 2017, perangkat yang ditanam tersebut belum diverifikasi sebagai ranjau darat ataupun berkaitan dengan tentara Myanmar.

Juru bicara pemimpin nasional Myanmar Aung San Suu Kyi, Zaw Htay, mengatakan bahwa sebuah klarifikasi diperlukan untuk menentukan di mana bom meledak, siapa yang bisa pergi ke sana dan yang meletakkan ranjau darat itu.

"Ada begitu banyak pertanyaan. Saya ingin mengatakan bahwa itu bukan berita bagus jika Anda menulis berdasarkan seseorang yang berbicara omong kosong di pinggir jalan, "kata Zaw Htay.

Perlakuan terhadap Myanmar yang mayoritas beragama Buddha kira-kira 1,1 juta Muslim Rohingya adalah tantangan terbesar yang dihadapi Suu Kyi, yang dituduh banyak pihak karena tidak berbicara mengenai minoritas yang telah lama mengeluhkan penganiayaan.

REUTERS | YON DEMA





Advertising
Advertising

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

2 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

3 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

8 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

10 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

10 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

13 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

13 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

14 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

15 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

16 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya