Bom Terbaru Korea Utara 8 Kali Lebih Besar dari Bom Hiroshima

Reporter

Senin, 4 September 2017 06:55 WIB

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berbincang dengan para peneliti saat memeriksa pemuatan bom hidrogen yang akan dimuat di rudal balistik antar benua (ICBM) baru, 3 September 2017. Kim Jong Un terlihat puas dan bangga lantaran 100 persen bahan baku komponen bom hidrogen tersebut dibuat di dalam negeri (Korea Utara). KCNA via AP

TEMPO.CO, Pyongyang—Korea Utara mengumumkan keberhasilan menggelar uji coba bom hidrogen pada Ahad tengah hari waktu setempat. Uji coba ini semakin mendekatkan tujuan Korea Utara untuk mencapai tujuannya terkait rudal balistik antarbenua.

Seperti dilansir CNN, Senin 4 September 2017, stasiun televisi resmi Korea Utara mengabarkan bahwa negara yang dipimpin Kim Jong-un itu telah berhasil membuat bom H (hidrogen) yang dapat dimasukkan ke dalam rudal balistik antarbenua.

Televisi Korut juga menampilkan gambar-gambar yang memperlihatkan bagaimana Kim yang memerintahkan uji coba senjata nuklir ini. Kim terlihat menandatangani langsung perintah tes senjata nuklir yang semakin meningkatkan ketegangan di kawasan Asia Timur.


Baca: Digucang Gempa Bumi, Korea Utara Diduga Uji Coba Nuklir ke-6

Bom H merupakan senjata nuklir terkuat dan lebih mematikan yang pernah diciptakan. Bom hidrogen ini memiliki hasil yang yang jauh lebih besar dibanding dari senjata tradisional. Artinya, perangkat bisa lebih kecil namun memberikan efek kehancuran yang lebih besar.

Kekuatan ledakan belum dapat dipastikan, Namun, berdasarkan guncangan seismik yang ditimbulkan, NORSAR--kelompok dari Norwegia yang memantau uji coba nuklir--menilai uji coba kali ini menghasilkan daya ledak sekitar 120 kiloton TNT.

Angka ini delapan kali lipat dari bom atom dashyat yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang, pada Perang Dunia II, yang berdaya ledak 15 kiloton TNT.

Vipin Narang, profesor ilmu politik di Massachusetts Institute of Technology (MIT), mengatakan bahwa bom dengan daya ledak 100 kiloton TNT dapat menghancurkan satu kota dalam sekejap

Penilaian berbeda diungkapkan pejabat Korea Selatan yang menyebut bom itu memiliki daya ledak 50 kiloton. Terlepas dari hal itu, uji coba kali ini disebut jauh lebih besar dari semua uji coba sebelumnya dan menunjukkan peningkatan ambisi dalam program nuklir Korea Utara.

Beragam kecaman pun muncul atas tindakan Korea Utara itu. Salah satunya dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengancam embargo negara mana pun yang melakukan bisnis perdagangan dengan negara Korea Utara menyusul uji coba nuklir.

Trump menyerukan ancaman tersebut melalui akun twitter @realDonaldTrump. Dia juga mencuitkan sejumlah poin lainnya terkait Korut.

"Amerika Serikat sedang mempertimbangkan, selain pilihan lain, menghentikan semua perdagangan dengan negara mana pun yang melakukan bisnis dengan Korea Utara.”

Uji coba yang digelar ini menunjukkan bagaimana hanya dalam waktu satu dekade Korut telah mampu meningkatkan kekuatan ledakan nuklir mereka.


Baca: Korea Utara Klaim Kembangkan Bom Hidrogen untuk ICBM

Pada 2006, negara tersebut mengujicobakan bom nuklir yang menghasilkan guncangan bermagnitudo 4,3.

Kemarin, United States Geological Survey mencatat getaran seismik bermagnitudo 6.3 pada kedalaman nol kilometer di lokasi berjarak 22 kilometer dari Sungjibaegam, Korut.

Uji coba ini merupakan yang keenam bagi Korea Utara. Sebelumnya pernah dilakukan pada 2009 dan 2013 serta dua kali pada tahun lalu, yakni pada Januari dan September 2016.

CNN | SITA PLANASARI AQUADINI




Advertising
Advertising




Berita terkait

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.

Baca Selengkapnya

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.

Baca Selengkapnya

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini

Baca Selengkapnya

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.

Baca Selengkapnya

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.

Baca Selengkapnya

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.

Baca Selengkapnya