Tentara Korea Utara membajak tanah menggunakan sapi di dekat Sungai Yalu, perbatasan di Korea Utara Provinsi Liaoning, Cina, 13 April 2017. REUTERS/Aly Song
TEMPO.CO, Pyongyang- Di balik kebanggaan Kim Jong-un terhadap kekuatan angkatan bersenjata Korea Utara, terselip kisah memilukan yang terungkap baru-baru ini, yakni tentara Korea Utara kelaparan dan dipaksa mencuri jagung di ladang warga untuk mengeyangkan perutnya.
Seperti yang dilansir Telegraph pada 31 Agustus 2017, petinggi militer Korea Utara telah memerintahkan pasukannya untuk menambah ransum makanan mereka dengan menjarah ladang penduduk setempat. Penjarahan itu bertujuan untuk mempertahankan kekuatan dan kondisi fisik ketika menghadapi kemungkinan perang.
"Petinggi militer menginstruksikan tentara mereka yang kelelahan setelah berlatih, untuk makan jagung dari ladang warga karena perang sudah dekat," kata seorang sumber di Provinsi Hamgyong Utara.
Sumber itu menambahkan, para tentara juga diancam jika menghadapi masalah kekurangan gizi.
"Mereka bahkan mengancam tentara mereka, dengan mengatakan, 'Jika Anda kekurangan gizi meski diberi izin untuk makan jagung, Anda akan menghadapi kesulitan'."
Sumber lain di Provinsi Ryanggang mengklaim bahwa tentara yang membawa karung besar jagung mentah sering terlihat mencoba untuk menjual barang dagangan mereka ke pasar.
Kondisi tentaranya tersebut kontras dengan ancaman Kim Jong-un beberapa waktu terakhir sejak melepaskan rudal balistik ke Jepang pada Selasa, 29 Agustus 2017.
Pada Rabu, 30 Agustus 2017, Kim Jong-un memuji uji coba peluncuran rudal balistik sebagai pengalaman bagus dalam operasi roket untuk perang yang sebenarnya. Menurut dia, peluncuran rudal balistik itu penuh makna sebagai pendahuluan sebelum meluncurkan rudalnya ke Guam.