Kantor Suu Kyi Tuding LSM Internasional Danai Milisi Rohingya

Reporter

Selasa, 29 Agustus 2017 09:35 WIB

Sejumlah warga Rohingya menangis setelah tidak dibolehkan Penjaga Perbatasan Bangladesh (BGB) untuk memasuki wilayah Bangladesh di Cox's Bazar, 28 Agustus 2017. Umat Muslim Rohingya tidak diakui sebagai warga negara di Myanmar sehingga sering menjadi korban kekerasan aparat keamanan maupun kelompok militan Budha. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

TEMPO.CO, Yangon - Kantor Penasehat Negara Myanmar pimpinan Aung San Suu Kyi menuding pekerja kemanusiaan internasional membantu kelompok "teroris" Rohingya. Klaim ini dikecam oleh LSM internasional karena memicu kekhawatiran akan keselamatan para pekerja dan dianggap tidak bertanggung jawab.

Seperti dilansir The Guardian, Senin 28 Agustus 2017, kantor penasihat negara mengatakan bahwa pihaknya memiliki informasi tentang staf bantuan internasional yang telah "berpartisipasi saat para teroris mengepung" sebuah desa di negara bagian Rakhine, dan menambahkan bahwa pihaknya akan menyelidiki klaim tersebut.

Kantor yang dipimpin oleh Suu Kyi, yang merupakan pemimpin de facto di negara tersebut, juga mengirimkan foto biskuit program makanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menurutnya ditemukan pada 30 Juli "di kamp tempat para teroris berlindung".


Baca: Suu Kyi Tolak PBB Selidiki Kejahatan yang Dialami Rohingya

Menghadapi klaim kejahatan terhadap kemanusiaan atas serangan tentara terhadap minoritas Muslim Rohingya, pemerintahan Suu Kyi berusaha membatasi akses LSM internasional ke Rakhine.

"Mengingat situasi di lapangan, kantor PBB di Myanmar telah memutuskan untuk sementara mengalihkan staf non-kritis dari Maungdaw," kata juru bicara PBB.

Seorang reporter lokal di kota Buthidaun mengatakan bahwa dia melihat hampir 100 petugas bantuan telah dievakuasi dengan kapal cepat setelah pernyataan tersebut dimuat di Facebook pada Ahad lalu.

Matthew Smith, direktur eksekutif hak pembebasan nirlaba hak asasi manusia, mengatakan pernyataan dari kantor Suu Kyi sangat tidak bertanggung jawab, berbahaya, dan berpotensi mematikan.

"Propaganda Suu Kyi memicu sentimen anti-Rohingya dan anti-bantuan pada saat dia seharusnya melakukan segalanya untuk menanamkan ketenangan dan mempromosikan hak asasi manusia," kata Smith.

Awal bulan ini, PBB memperingatkan pekerja bantuan di Rakhine tentang meningkatnya permusuhan, yang mengarah pada kemungkinan kerusuhan sipil yang meningkat dan kemungkinan demonstrasi melawan organisasi non-pemerintah internasional dari warag Budha lokal.


Baca: Aung San Suu Kyi Bantah Terjadi Pembantaian terhadap Rohingya

Sedikitnya 104 orang, termasuk 12 anggota pasukan keamanan, telah tewas di negara bagian Rakhine setelah gerilyawan Rohingya yang menyebut dirinya Tentara Penyelamatan Arakan Rohingya atau ARSA menyerang 30 pos polisi pada Jumat. Serangan ini memicu pertempuran paling berdarah sejak tahun lalu di Myanmar.

Ribuan pengungsi Muslim telah melarikan diri melintasi perbatasan ke Bangladesh dari apa yang mereka gambarkan sebagai serangan militer.

Kantor Penasihat Negara pimpinan Aung San Suu Kyi juga telah memerintahkan semua media untuk menggunakan istilah teroris untuk menggambarkan milisi Rohingya.

THE GUARDIAN | SYDNEY MORNING HERALD | YON DEMA




Advertising
Advertising


Berita terkait

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

2 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

4 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

4 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

7 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

7 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

8 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

10 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

11 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya

Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

16 hari lalu

Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara tiba di perbatasan dengan Myanmar untuk meninjau penanganan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

16 hari lalu

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.

Baca Selengkapnya