Longgarkan Gerakan Rohingya, Myanmar Terhindar dari Ekstrimisme

Reporter

Kamis, 24 Agustus 2017 19:38 WIB

Kofi Annan. AP/Keystone, Martial Trezzini

TEMPO.CO, Yangoon - Myanmar harus melonggarkan pergerakan bagi warga minoritas muslim Rohingya jika negeri itu ingin menghindari ekstrimisme. Hal tersebut disampaikan Kofi Annan, mantan Sekretaris Jendertal PBB yang memimpin tim penyelidikan tentang Rohingya di negeri itu, Kamis, 24 Agustus 2017.

Baca: Amerika Desak Myanmar Izinkan Tim Fakta PBB Selidiki Rohingya

Pernyataan Annan yang disampaikan kepada publik tersebut dipuji oleh kelompok hak asasi menusia. Menurut mereka, apa yang disampaikan oleh Annan adalah sebuah tonggak sejarah bagi Rohingya. Sebelumnya, pemerintahan Aung San Suu Kyi berjanji akan mematuhi hasil temuan tersebut.

Selama ini, sekitar 1,1 juta warga Rohingya mendapatkan perlakukan buruk di Myanmar baik oleh pemerintah militer maupun sipil.

Baca: Rohingya Angkat Senjata Hadapi Myanmar

Annan yang ditunjuk oleh penasehat negara Aung San Suu Kyi memimpin komisi untuk jangka waktu tertentu bertugas menyembuhkan konflik antara kaum Rohingya dengan warga Buddha di negara bagian sebelah barat Rakhine.

Annan menjelaskan, jika pemerintah Myanmar tidak mencabut aturan pengetatan terhadap kaum Rohingya, maka radikalisme akan terus berlanjut di sana.

AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

19 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Menyitir Pernyataan Mantan Sekjen PBB Kofi Annan: Korupsi Musuh Utama Negara untuk Maju

14 September 2023

Sri Mulyani Menyitir Pernyataan Mantan Sekjen PBB Kofi Annan: Korupsi Musuh Utama Negara untuk Maju

Sri Mulyani mengatakan salah satu ciri-ciri negara maju adalah mampu menekan dan mengubah korupsi, sehingga bukan jadi faktor erosi kemajuan negara.

Baca Selengkapnya

30 Juli Penetapan Hari Persahabatan Dunia, Dicetuskan Pendiri Hallmark Cards

30 Juli 2022

30 Juli Penetapan Hari Persahabatan Dunia, Dicetuskan Pendiri Hallmark Cards

Pada 30 Juli ditetapkan sebagai Hari Persahabatan Dunia. Begini kisahnya.

Baca Selengkapnya

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

31 Desember 2021

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

Saat mendarat, para pengungsi Rohingya yang mayoritas perempuan dan anak-anak tersebut dalam kondisi lemas dan kedinginan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

1 Juni 2021

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

Pengungsi Rohingya ini protes terhadap kondisi kehidupan di pulau Bhashan Char, Bangladesh, yang rawan topan.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

28 Januari 2021

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Pemerintah Bangladesh akan merelokasi 2-3 ribu pengungsi Rohingya ke Pulau Bhasan Char.

Baca Selengkapnya

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

8 Januari 2021

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

Hampir 100 etnis Rohingya ditahan oleh kepolsiain Myanmar dalam sebuah penggerebekan. Mereka dituduh melakukan perjalanan ilegal.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

24 Desember 2020

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

Justice for Myanmar merilis laporan yang menyebut perusahaan Israel menjual teknologinya ke militer Myanmar untuk melakukan genosida terhadap Rohingya

Baca Selengkapnya

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

12 Desember 2020

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

Seorang janda Rohingya menuntut kompensasi US$ 2 juta atas kematian suaminya yang dibunuh oleh tentara Myanmar di Inn Din, Myanmar barat, pada 2017.

Baca Selengkapnya

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

13 November 2020

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

Partai NLD pimpinan Aung San Suu Kyi mengamankan 322 kursi parlemen bikameral dalam pemilu Myanmar, jumlah kursi yang cukup untuk membentuk kabinet.

Baca Selengkapnya