Kecelakaan Latihan Militer Korea Selatan, 1 Tentara Tewas  

Reporter

Sabtu, 19 Agustus 2017 15:07 WIB

Ilustrasi Perang/Konflik. telegraph.co.uk

TEMPO.CO, Seoul — Seorang tentara Korea Selatan tewas dalam sebuah ledakan saat latihan artileri pada Jumat lalu di dekat perbatasan Korea Selatan dan Korea Utara. Kecelakaan ini juga menyebabkan enam tentara lainnya terluka.

Seperti dilansir Business Insider, Jumat, 18 Agustus 2017, tentara berusia 27 tahun berpangkat sersan meninggal saat dibawa ke rumah sakit. Korban berasal dari sebuah unit yang berbasis di kota perbatasan Cherwon, yang terletak 45 mil timur laut Seoul. Cherwon berada di dekat Zona Demiliterisasi, daerah yang memisahkan dua Korea.

”Sebuah ledakan yang tidak teridentifikasi terjadi selama latihan tersebut, melukai beberapa orang,” kata seorang pejabat Angkatan Darat Korea Selatan kepada kantor berita Yonhap dalam kondisi anonim. Ledakan itu masih diselidiki.

Pejabat tersebut menjelaskan, ledakan terjadi saat sesi latihan, ketika salah satu dari 10 kendaraan tempur K-9 Thunder howitzer dilalap api. Kebakaran itu melukai tentara yang mengoperasikannya.

Baca juga:
AS-Korea Selatan Latihan Tempur Pakai Rudal, Panasi Korea Utara?

Insiden ini terjadi saat Korea Selatan bersiap untuk mengikuti latihan perang gabungan tahunan dengan Amerika Serikat (AS). Latihan bertajuk “Ulchi Freedom Guardian” itu akan dimulai pada 21 Agustus dan berakhir 31 Agustus 2017.

Korea Utara melihat latihan perang gabungan ini sebagai latihan untuk menginvasi Pyongyang. Harian Korea Utara, Rodong Sinmun, dalam editorialnya memperingatkan Seoul bahwa mereka harus memutuskan hubungannya dengan Amerika jika masih berharap untuk memperbaiki hubungan dengan Pyongyang.

Keinginan untuk mencegah perang sendiri ditunjukkan oleh Presiden Korea Selatan Moon Jae-In. Dia mengatakan Seoul memiliki hak veto atas tindakan militer Amerika dalam menanggapi program rudal dan nuklir Korea Utara.

"Saya akan mencegah perang dalam situasi apa pun. Saya ingin semua orang Korea Selatan percaya dengan yakin bahwa tidak ada perang yang terjadi," kata dia.

Komentar Moon pada Kamis, 17 Agustus 2017, dikeluarkan dalam peringatan 100 hari menjadi presiden. Itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Amerika dan Korea Utara setelah peringatan Pyongyang bahwa mereka mungkin akan mengirim rudal ke perairan di dekat wilayah Guam.

Ketegangan memuncak di Semenanjung Korea selama beberapa bulan terakhir menyusul uji coba rudal balistik kontinental Pyongyang (ICBM), yang bertujuan untuk menyerang daratan Amerika.

Amerika menjadi penjamin keamanan Korea Selatan sejak berakhirnya Perang Korea pada 1953, yang menyebabkan semenanjung tersebut tetap terpecah dan secara teknis masih berperang tanpa sebuah kesepakatan damai.

BUSINESS INSIDER | AL JAZEERA | CHANNELNEWS ASIA | YON DEMA | SITA


Berita terkait

Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

27 Juli 2019

Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

Gerakan boikot produk Jepang di Korea Selatan semakin intensif dan diwarnai aksi vandalisme dengan merusak mobil-mobil buatan Jepang

Baca Selengkapnya

Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

31 Juli 2018

Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

Pemerintah Korea Selatan kurangi masa tugas wajib militer

Baca Selengkapnya

Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

Rudal Taurus milik Angkatan Udara Korea Selatan ini dilengkapi dengan sistem antijam alias tidak bisa dibuat macet,

Baca Selengkapnya

5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

Korea Selatan ikut mengirimkan pesawat tempur F-15K, andalannya dalam iringan pesawat pengebom kelas berat milik Amerika yaitu B-1B Lancer kemarin.

Baca Selengkapnya

Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

10 Oktober 2017

Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

Para remaja Korea Selatan menikmati hidup seperti biasa, berjoget, berkumpul dan menikmati band K-Pop favoritnya karena tidak yakin perang terjadi.

Baca Selengkapnya

Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

27 September 2017

Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

Warga Korea Selatan memborong ransel untuk bertahan hidup saat perang atau WarBag menyusul meningkatnya ancaman perang nuklir di Semenanjung Korea.

Baca Selengkapnya

Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

22 September 2017

Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

You Jae Youn mengaku lebih banyak memikirkan pemenuhan kebutuhannya sehari-hari dibandingkan ancaman nuklir Korea Utara.

Baca Selengkapnya

58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

9 September 2017

58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

Rakyat Korea Selatan meminta pemerintah meningkatkan kemampuan teknologi pertahanan untuk menghadapi Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

3 September 2017

Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

Seorang istri memotong penis suaminya di Korea Selatan karena sang suami terlalu sering bermain golf.

Baca Selengkapnya

Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

31 Agustus 2017

Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

Korea Selatan tengah melatih pasukan khusus untuk melacak dan membunuh pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.

Baca Selengkapnya