Ukraina Akui Mesin Roket Buatannya Dipakai Korea Utara, tapi...  

Reporter

Rabu, 16 Agustus 2017 10:35 WIB

Korea Utara telah mengoperasionalkan rudal balistik No Dong. Rudal ini termasuk Medium Range Ballistic Missiles (MRBM) yang mampu mencapai target sejauh 1.200-1.500 km. Seperti rudal balistik Korea Utara lainnya, No Dong dapat membawa hulu ledak konvensional atau nuklir. koreatimesus.com

TEMPO.CO, Kiev -Badan Luar Angkasa Ukraina mengakui mesin roket yang digunakan dalam rudal balistik Korea Utara buatan pabrik negara itu. Namun mesin-mesin roket buatan Yuzhmash, Ukraina itu hanya dipasok untuk Rusia.

"Mesin itu dibuat tahun 2001 oleh Yuzhmash, Ukraina," kata Yuriy Radchenko, penjabat badan luar angksa Ukraina seperti dikutip dari Channel News Asia, 16 Agustus 2017.

Menurut Radchenko, mesin RD-250 digunakan roket Cyclone-2 dan Cyclone-3 untuk dipakai Rusia."Kedua mesin dan roket induk itu dibuat di Yuzhmash untuk kepentingan Rusia," kata Radchenko.

Baca: Rudal Balistik Korea Utara Tempuh 14 Menit untuk Tiba di Guam

Ukraina menjelaskan hal ini untuk menanggapi laporan International Institute Strategic Studies pada hari Senin, 14 Agustus 2017, yang melaporkan rudal-rudal balistik milik Korea Utara menggunakan mesin roket buatan Ukraina. Korea Utara lalu memperbaharui mesin-mesin roket itu.

International Institute Strategic Studies menduga mesin-mesin roket itu diselundupkan oleh para pekerja di bidang persenjataan di Rusia dan Ukraina untuk dikirim ke Korea Utara.

Ukraina membenarkan tentang mesin roket yang dipakai Korea Utara buatan negaranya, tapi Ukraina membantah telah menjualnya ke Korea Utara.

Baca: Amerika dan Jepang Yakini Korea Utara Buat Hulu Ledak Nuklir

Menurut badan ruang angkasa Ukraina, Rusia saat ini memiliki antara 7 hingga 20 roket Cyclone. Rusia dapat melakukan apa saja dengan mesin roket itu dan blueprintnya.

"Mereka memiliki mesin-mesin itu, mereka memiliki dokumennya. Mereka dapat memasok mesin-mesin ini dari roket yang sudah jadi kepada siapaun yang mereka inginkan," ujar Radchenko.

Menurut Radchenko, Rusia dan Cina merupakan dua negara yang memiliki pembuangan bahan bakar mesin roket sejenis ini.

"Agar dapat menggunakan mesin ini dan rudal ini secara tepat, anda membutuhkan akses ke teknologi memproduksi bahan bakar roket. Korea Utara tidak memiliki teknologi seperti itu dan sebetulnya hanya ada dua negara yang memilikinya, yakni Rusia dan Cina," tegas Radchenko.

Baca: Cina Larang Impor Bijih Besi dan Seafood dari Korea Utara

Namun Rusia menepis dugaan Radchenko. Deputi Perdana Menteri Rusia Dmitry Rogozin mengatakan, tidak mungkin Korea Utara meniru mesin itu tanpa bantuan ahli-ahli dari Ukraina dengan menyelundupkan mesi atau blueprintnya.

"Agar bisa meniru, anda butuh mesin yang asli atau blueprint yang rinci," kata Rogozin menulisnya di akun Facebooknya.

Rogozin tidak merespons Ukraina tentang hanya Rusia dan Cina yang memiliki tekonologi pembuatan bahan bakar roket yang kini digunakan rudal Korea Utara.

CHANNEL NEWS ASIA | MARIA RITA

Berita terkait

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.

Baca Selengkapnya

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.

Baca Selengkapnya

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini

Baca Selengkapnya

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.

Baca Selengkapnya

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.

Baca Selengkapnya

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.

Baca Selengkapnya