Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

Reporter

Selasa, 15 Agustus 2017 11:47 WIB

Pandangan umum dari menara Gereja Redeemer terlihat sebuah kubah Dome of the Rock di kota tua Yerusalem. middleeastmonitor.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Gereja Ortodoks Yunani di Yerusalem akan mengajukan banding atas keputusan pengadilan Israel yang menyetujui penjualan properti gereja kepada perusahaan-perusahaan Yahudi yang ingin memperluas kehadiran mereka di Kota Tua Yerusalem.



Gereja telah menantang kesepakatan properti di pengadilan selama dekade terakhir, dengan alasan bahwa hal itu dilakukan secara tidak sah oleh pemimping gereja terdahulu yang telah digulingkan.

Baca: Pertama Kali, Israel Menunjuk Hakim Perempuan Muslim

Theophilos III, Pemimpin Gereja Ortodoks Yunani untuk Yerusalem, Palestina dan Yordania, pada sebuah konferensi pers di Amman pada Sabtu malam pekan lalu, pihaknya mengatakan, pihaknya menolak secara terbuka dan jelas keputusan Pengadilan Distrik Yerusalem dua minggu yang lalu.



Keputusan tersebut menghidupkan kembali kemarahan orang-orang Kristen Palestina tentang penjualan rahasia dua hotel terkenal dan bangunan sekitarnya di dekat Gerbang Jaffa Kota Tua, oleh Irenios I, pemimpin Gereja Ortodoks Yunani, pada tahun 2005. Irenios 1 kemudian diturunkan dari jabatannya.


Advertising
Advertising


Pengadilan Distrik Yerusalem membuka jalan bagi tiga properti besar di dekat Gerbang Jaffa Kota Tua untuk disewa selama 99 tahun kepada Ateret Cohanim, sebuah perusahaan yang telah membeli properti untuk orang Yahudi di wilayah Arab.

Baca: Pembangunan Permukiman, Israel Abaikan Resolusi PBB



"Keputusan bias ini, yang tidak hanya mempengaruhi Patriarkat (pimpinan gereja), tapi juga menyerang di jantung Triwulan Kristen Kota Tua, sangat sensitif dan pasti akan memiliki efek paling negatif terhadap kehadiran orang Kristen di Tanah Suci,' kata Theophilos III memprotes putusan pengadilan.



Theophilos III juga mengungkapkan keprihatinannya tentang upaya oleh beberapa anggota parlemen Israel untuk membatasi hak gereja dan denominasi Kristen lainnya di Tanah Suci untuk menangani secara independen kepemilikan real estatnya.



Dia mendesak kepala gereja di dunia untuk bersikap menghadapi perkembangan yang mengkhawatirkan dan serius yang akan mempengaruhi orang-orang Kristen di wilayah ini dan di seluruh dunia.



Theophilos III memimpin 220.000 orang Kristen di Yordania, Israel, Tepi Barat dan Jalur Gaza. Gereja Orthodok Yunani adalah salah satu pemilik properti terbesar di Tanah Suci, termasuk di Kota Tua Yerusalem, salah satu daerah paling sensitif dalam konflik Israel-Palestina. Termasuk tanah yang terdapat bangunan parlemen Israel, Knesset.



MIDDLE EAST MONITOR|THE TIMES OF ISRAEL|YON DEMA

Berita terkait

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

31 Januari 2022

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

Uni Emirat Arab berhasil mencegat sebuah rudal balistik yang ditembakkan oleh Houthi dari Yaman ketika negara Teluk itu menjamu Presiden Israel

Baca Selengkapnya

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

31 Mei 2018

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

Aturan pelarangan masuk Israel bagi turis berpaspor Indonesia membuat banyak tamu mempertanyakan hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

29 Agustus 2017

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

Netanyahu menunjukkan ekspresi penghargaannya kepada Trump dan pemerintahannya yang selama ini memberikan dukungan kuat bagi Israel.

Baca Selengkapnya

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

26 Agustus 2017

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

Niv, monyet dari spesies Macaque telah menghabiskan waktunya dengan menjaga, membelai, membersihkan, dan bermain dengan seekor anak ayam.

Baca Selengkapnya

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

7 Agustus 2017

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

Israel menganggap siaran berita Al Jazeera bersifat menghasut.

Baca Selengkapnya

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

26 Juli 2017

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.

Baca Selengkapnya

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

24 Juli 2017

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

Tank milik Israel menyerang pos pemantau milik Hamas di Gaza, Senin, 24 Juli 2017, sebagai balasan atas tembakan rudal dari arah perbatasan Palestina.

Baca Selengkapnya

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

14 Mei 2017

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

Trump akan tiba di Yerusalem pada 22 Mei 2017 untuk membicarakan masalah perdamaian antara Israel dan Palestina.

Baca Selengkapnya

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

9 Mei 2017

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

Sejumlah menteri dalam kabinet Israel menyetujui RUU kontroversial yang akan menghapus status bahasa Arab sebagai bahasa resmi Israel.

Baca Selengkapnya

Tank Israel Buldoser Lahan Pertanian Warga Palestina

7 Mei 2017

Tank Israel Buldoser Lahan Pertanian Warga Palestina

Kendaraan militer itu masuk sekitar 150 meter wilayah pertanian Palestina, selanjutnya membuldoser lahan tersebut.

Baca Selengkapnya