Nawaz Sharif Serukan Revolusi di Pakistan  

Reporter

Minggu, 13 Agustus 2017 12:57 WIB

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif. (AP Photo/Anjum Naveed)

TEMPO.CO, Islamabad Bekas Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif menyerukan kepada rakyat Pakistan agar melakukan revolusi untuk memperbaiki kondisi negara. Hal itu disampaikan Sharif saat mengakhiri unjuk rasa empat hari dari Islamabad menuju Kota Lahore.

Berbicara di depan puluhan ribu pendukungnya di Islamabad, kawasan yang dikuasai oleh partainya, Sabtu, 12 Agustus 2017, Sharif mengkritik keputusan Mahkamah Agung yang menganulir kedudukannya sebagai Perdana Menteri.

“Saya tidak akan duduk berdiam diri dan akan berjuang mengubah nasib negara,” kata dia seperti dikutip Al Jazeera.

Pembatalan kemenangannya sebagai Perdana Menteri oleh Mahkamah Agung bulan lalu karena Sharif dianggap telah menyembunyikan kekayaannya. Akibat dari keputusan tersebut, negeri pemilik nuklir itu dihantam krisis politik.

Baca: Didiskualifikasi MA, PM Pakistan Nawaz Sharif Mundur

Sejak Rabu lalu, Sharif melakukan aksi jalanan sejauh 370 kilometer dari Islamabad ke Lahore dengan kendaraan lapis baja. Aksi ini mendapatkan dukungan ribuan pendukungnya.

Ketika berbicara di Data Darbar, kawasan yang dikenal sebagai tempat berkumpulnya kaum Sufi, Sharif mengklaim rakyat tidak bisa menerima keputusan Mahkamah Agung yang membatalkan kemenangannya.

Selanjutnya, dia meminta kepada para pendukungnya untuk bersabar hingga dia memerintahkan bergerak.

Mahkamah Agung Pakistan mendiskualifikasi Perdana Menteri Nawaz Sharif, bulan lalu, karena tersandung kasus korupsi terkait dengan skandal Panama Papers. Akibat keputusan ini, Sharif, 67 tahun, terpaksa mundur dari jabatannya sebagai Perdana Menteri.

MA Pakistan juga mendiskualifikasi Ishaq Dar, Menteri Keuangan yang juga bekas akuntan Sharif. Dar adalah pihak yang menyerahkan dokumen kepada MA tentang bagaimana keluarga Sharif memperoleh kekayaan mereka.

Nawaz Sharif telah tiga kali terpilih sebagai perdana menteri di Pakistan, tapi tidak pernah menyelesaikan masa jabatannya. Beberapa hari setelah dimakzulkan, Partai Liga Muslim Nawaz (PML-N) menominasikan Shahid Khaqan Abbasi, bekas Menteri Energi Pakistan, sebagai Perdana Menteri.

AL JAZEERA | TELEGRAPH | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

1 hari lalu

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

PM Skotlandia Humza Yousaf dilantik saat usianya masih 37 tahun, setahun lalu. Tak sampai setahun ia mengundurkan diri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

11 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

17 hari lalu

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

18 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Persidangan Panama Papers Dimulai Delapan Tahun setelah Skandal Pajak Terungkap

25 hari lalu

Persidangan Panama Papers Dimulai Delapan Tahun setelah Skandal Pajak Terungkap

Sekitar 27 orang akan diadili pada Senin 8 April 2024 atas tuduhan pencucian uang sehubungan dengan skandal penghindaran pajak Panama Papers.

Baca Selengkapnya

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

27 hari lalu

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

29 hari lalu

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

52 hari lalu

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

Asif Ali Zardari mantan suami Benazir Bhutto yang dua kali menjabat perdana menteri Pakistan

Baca Selengkapnya

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

57 hari lalu

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

44 tahun lalu, Zulfikar Ali Bhutto, ayah Benazir Bhutto, dihukum gantung dengang sewenang-wenang di bawah rezim militer Pakistan Jenderal Zia-ul-Haq.

Baca Selengkapnya

Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

59 hari lalu

Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

Kandidat independen dari Dewan Sunni Ittehad (SIC) yang didukung partai Imran Khan, yakni Pakistan Tehreek-e-Insaf tak memenuhi syarat masuk parlemen.

Baca Selengkapnya