Pakistan Dihantam Ledakan Bom, 15 Tewas

Reporter

Minggu, 13 Agustus 2017 12:33 WIB

Ilustrasi bom. Boards.ie

TEMPO.CO, Quetta--Sebuah ledakan bom menghantam pasar di Kota Quetta, Provinsi Balochistan, Pakistan. Serangan ini menewaskan sedikitnya 15 orang dan melukai 32 lainnya.

Militer Pakistan dalam pernyataannya yang diterima media massa mengatakan, ledakan yang terjadi pada Sabtu lalu itu menyasar sebuah truk tentara menyebabkan delapan serdadu dan tujuh warga sipil tewas.

Ledakan dahsyat tersebut terjadi saat patroli paskan militer melewati lokasi kejadian. Pejabat lokal Sarfaz Bugti menduga pasukan patroli tersebut sudah menjadi target. Bugti menyebut pihaknya sudah menetapkan kota dalam kondisi darurat dan seluruh rumah sakit sudah siaga.


Baca: Bom Quetta Menewaskan 64 Orang

"Korban tewas mencapai 15 orang akibat ledakan tersebut. Sedikitnya 32 orang luka-luka," kata Sarfraz Bugti, Menteri Urusan Balochistan. Keterangan tersebut dibenarkan oleh juru bicara pemerintahan Balochistan, Anwar ul Haq Kakar.

Kepala penjinak bom Quetta Aslam Tareen mengatakan dalam informasi awal bahwa penyerang menggunakan sepeda motor saat menabrak kendaraan militer.

Menurut militer Pakistan, serangan itu menggunakan bahan mudah terbakar sehingga sambaran api yang dilepas penyerang menghanguskan sejumlah kendaraan yang diparkir.

"Kami bertekad tidak akan menyerah pada tantangan apapun," kata Presiden Pakistan Mammoon Hussain yang mengutuk aksi mematikan itu, seperti dikutip Al Jazeera, Ahad 13 Agustus 2017.

Insiden itu berlangsung beberapa hari menjelang peringatan 70 tahun kemerdekaan Pakistan yang akan digelar di Stadion Nasional, Jumat depan.


Baca: Bom Ledakkan Rumah Sakit di Quetta, Pakistan, 40 Orang Tewas

Basis ISIS di Timur Tengah seperti dilansir Reuters mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu dan menambahkan jika bom bunuh diri dengan sepeda motor telah menewaskan 17 tentara.

Quetta, ibu kota Provinsi Balochistan, kerap mendapatkan serangan dengan sasaran gedung pemerintah dan pasukan keamanan. Pada Juni 2016, setidaknya 12 orang tewas dan 14 korban lainnya luka-luka akibat bom bunuh diri di dekat markas kepolisian Pakistan di Quetta.

AL JAZEERA | REUTERS | CHOIRUL AMINUDDIN | SITA




Advertising
Advertising

Berita terkait

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

2 hari lalu

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

PM Skotlandia Humza Yousaf dilantik saat usianya masih 37 tahun, setahun lalu. Tak sampai setahun ia mengundurkan diri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

12 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

18 hari lalu

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

19 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

28 hari lalu

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

30 hari lalu

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

53 hari lalu

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

Asif Ali Zardari mantan suami Benazir Bhutto yang dua kali menjabat perdana menteri Pakistan

Baca Selengkapnya

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

58 hari lalu

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

44 tahun lalu, Zulfikar Ali Bhutto, ayah Benazir Bhutto, dihukum gantung dengang sewenang-wenang di bawah rezim militer Pakistan Jenderal Zia-ul-Haq.

Baca Selengkapnya

Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

5 Maret 2024

Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

Kandidat independen dari Dewan Sunni Ittehad (SIC) yang didukung partai Imran Khan, yakni Pakistan Tehreek-e-Insaf tak memenuhi syarat masuk parlemen.

Baca Selengkapnya

Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan

4 Maret 2024

Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan

Perum Bulog mengimpor beras sebanyak 300 ribu ton dari Thailand dan Pakistan untuk memperkuat stok pangan nasional menghadapi Ramadan dan Idul Fitri

Baca Selengkapnya