Ribuan Warga Pakistan Turun ke Jalan Dukung Nawaz Sharif

Reporter

Kamis, 10 Agustus 2017 11:15 WIB

Maryam, putri Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif terganjal skandal fontgate alias warisan palsu untuk sembunyikan dugaan keterlibatan dalam Panama Papers. News.com.au

TEMPO.CO, Islamabad - Ribuan warga Pakistan turun ke jalan, Rabu, 9 Agustus 2017, untuk menunjukkan dukungannya terhadap bekas Perdana Menteri Nawaz Sharif yang didiskualifikasi oleh Mahkamah Agung dari jabatannya karena tidak mengumumkan kekayaannya.

Keputusan Mahkama Agung itu ditentang Sharif dengan cara unjuk rasa jalanan yang disebut dengan "aksi karavan" dari Islamabad menuju kota kelahirannya, Lahore, di sebelah timur Pakistan.

Setelah melakukan perjalanan selama 12 jam dari Islamabad menuju kota tetangganya, Rawalpindi, Sharif berpidato di depan para pendukung yang mengelilingi kendaraannya tengah malam. Perjalanan ini normalnya ditempuh hanya 30 menit.


Baca: Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan


"Pengadilan telah mengambil keputusan, sekarang ini pengadilan akan membuat keputusan, pengadilan rakyat Pakistan," kata Sharif seraya bertanya kepada pedukungnya apakah mereka menerima keputusan Mahkamah Agung.

Para pendukung Sharif menjawab serempak, "Tidaak..!"

"Nawaz Sharif masih Perdana Meneri kami," kata Niaz Ahmad yang mengenakan kostum singa sembari berteriak, "Singa...Singa," mengacu kepada simbol partai politik Sharif.

Pada aksi itu, kata polisi Hafeez Khan, pendukung Sharif menyerang dua awak televisi lokal yang dianggap pernah mengkritiknya selama masa persidangan.

Pakistan akan merayakan hari kemerdekaannya ke-70 dari Inggris pada 14 Agustus 2017, namun Pakistan tidak pernah mengantarkan pemerintahannya yang dipimpin oleh Perdana Menteri itu berjalan mulus hingga akhir periode.


Pemerintahan Pakistan kerap digoyang kudeta militer, diskualifikasi pengadilan atau Dekrit Presiden.

Sharif, 67 tahun, didiskualfikasi oleh Mahkamah Agung pada 28 Juli 2017 dan diseret ke pengadilan kriminal setelah dia dan keluarganya diduga terlibat dalam kejahatan ekonomi "Panama Papers".

REUTERS | CHOIRUL AMINUDDIN

Advertising
Advertising

Berita terkait

Mengenal Sadiq Khan Wali Kota London Tiga Periode

2 jam lalu

Mengenal Sadiq Khan Wali Kota London Tiga Periode

Sadiq Khan meraih kemenangan periode ketiga sebagai Wali Kota London. Ia dari Partai Buruh

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

22 jam lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

4 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

5 hari lalu

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

PM Skotlandia Humza Yousaf dilantik saat usianya masih 37 tahun, setahun lalu. Tak sampai setahun ia mengundurkan diri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

10 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

11 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

12 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

15 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

17 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

18 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya