Diego Maradona berpose untuk seragam Argentina bersama presiden Venezuela Nicolas Maduro. Internet
TEMPO.CO, Caracas - Legenda sepak bola asal Argentina, Diego Maradona, secara terus terbuka menyatakan membela Presiden Venezuela Nicolas Maduro di tengah krisis negeri itu.
Pria 56 tahun yang mengantarkan Argentina menjadi juara Piala dunia 1986 itu sebelumnya adalah pendukung berat Presiden Hugo Chavez, yang digantikan Maduro.
Di laman Facebook, Maradona menulis, "Kami adalah Chavistas yang siap mati. Ketika Maduro memberikan perintah, saya akan menjadi tentara siap membebaskan Venezuela bertempur melawan imperialisme."
Pada bagian lain, Maradona menulis lagi, "Hidup Chavez, Hidup Maduro, Hidup Revolusi."
Maduro saat ini menghadapi situasi sulit setelah mendapatkan berbagai kritik baik dari dalam negeri yang dipelopori kelompok oposisi maupun Amerika Serikat.
Oposisi menuding Maduro memimpin negara dengan gaya otoriter, termasuk memenjarakan politikus yang menentangnya.
Pernyataan terbuka Maradona itu mendapatkan tanggapan dari rekan setimnya Mario Kempes yang saat ini menjadi komentator sepak bola di ESPN.
Kempes yang menjadi pencetak gol terbanyak pada kejuaraan Piala Dunia 1978 sekaligus mengantarkan Argentina menjadi juara dunia menulis di akun Twitter.
"@DiegoMaradona, bagaimana Anda mendukung seseorang yang mengakibatkan 124 orang tewas karena membela kebebasan dan demokrasi di negara mereka."
Sikap otoriter Maduro itu mengakibatkan Mercosur mengentikan perdagangan tanpa batas waktu dengan Venezuela. Presiden dari kaum kiri itu dituding melakukan pelanggaran hak asasi manusia dan mendesak Maduro membubarkan lembaga Dewan Konstituante pro-pemerintah.