PBB Jatuhkan Sanksi Baru, Tolak Ekspor Korea Utara

Reporter

Minggu, 6 Agustus 2017 10:34 WIB

Kantor berita KCNA melaporkan bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong un memerintahkan peluncuran rudal Hwasong 14, yang dilakukan pada sudut yang curam, untuk menunjukkan jangkauan maksimum dan mengirim peringatan ke Amerika Serikat. KCNA/via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyetujui kesepakatan baru untuk memberikan sanksi kepada Korea Utara atas program uji coba rudal balistik. Dengan suara bulat, PBB melarang ekspor dan membatasi investasi untuk Korea Utara.

"Hari ini Dewan Keamanan telah berkumpul untuk membicarakan kediktatoran Korea Utara. Tindakan Korea Utara yang tidak bertanggung jawab dan cerobo itu telah terbukti merugikan,” ujar Duta Besar Atmerika Serikat untuk PBB, Nikki Haley, Sabtu 5 Agutus 2017.

Haley mengatakan keputusan tersebut merupakan sanksi paling ketat yang pernah ada. Korea Utara diperkirakan mengekspor sekitar US$ 3 miliar barang setiap tahunnya ke Cina.


Cina menjadi salah satu negara yang mendukung sanksi tersebut. Akibatnya, Korea Utara diprediksi bisa kehilangan sepertiga pendapatannya atau US$ 1 miliar dari perdagangan itu.

Resolusi yang dirancang oleh AS itu melarang ekspor batu bara, besi, bijih besi, timah hitam, dan makanan laut Korea Utara. Dalam kesepakatan itu, PBB juga melarang setiap negara meningkatkan jumlah pekerja Korea Utara yang bekerja di luar negeri, melarang kerja sama baru dan investasi baru dengan Korea.

Pyongyang yang telah menguji dua rudal balistik antar benua pada Juli lalu, mengklaim bahwa pihaknya sekarang memiliki kemampuan untuk menyerang AS. Namun, sejumlah ahli meragukan kemampuan rudal untuk mencapai target mereka. Rencana tersebut dikutuk oleh Korea Selatan, Jepang dan Amerika Serikat, dan mendorong penyusunan sanksi baru PBB tersebut.

China, satu-satunya sekutu Korea Utara dan anggota Dewan Keamanan PBB yang memegang hak veto, akhirnya memilih resolusi tersebut. Duta Besar China, Liu Jieyi, mengatakan bahwa resolusi tersebut menunjukkan bahwa dunia telah bersatu dalam soal posisi nuklir di semenanjung Korea.

Namun, China dan Rusia mengecam juga tindakan AS terhadap sistem pertahanan rudal THAAD di Korea Selatan. Duta Besar China U.N. Liu Jieyi menyerukan penghentian penempatan dan peralatan apapun di sana.

BBC | REUTERS | LARISSA

Berita terkait

Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

29 hari lalu

Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

Komnas HAM apresiasi kesimpulan dan rekomendasi Komite HAM PBB. Meminta pemerintah implementasi kebijakan dan pelaksanaan di pusat serta daerah

Baca Selengkapnya

Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

44 hari lalu

Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

TPN Ganjar-Mahfud menilai sosoran PBB soal cawe-cawe Jokowi, telah membuat citra bekas Wali Kota Solo itu menjadi buruk di mata dunia.

Baca Selengkapnya

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

13 Februari 2024

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

Hiu bambu dan tiga satwa liar yang hidup di Indonesia masuk dalam laporan PBB. Ribuan spesies yang bermigrasi dalam situasi mengkhawatirkan.

Baca Selengkapnya

Negara Pesisir Samudera Hindia Rawan Tsunami, Kepala BMKG: Perkuat Mitigasi dan Peringatan Dini

9 Februari 2024

Negara Pesisir Samudera Hindia Rawan Tsunami, Kepala BMKG: Perkuat Mitigasi dan Peringatan Dini

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengajak negara pesisir Samudera Hindia untuk menggenjot sistem mitigasi tsunami, mencakup kesiagaan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Mengapa Jokowi Tak Pernah Hadir Langsung Di Sidang Umum PBB?

21 September 2023

Mengapa Jokowi Tak Pernah Hadir Langsung Di Sidang Umum PBB?

Presiden Jokowi berulangkali tidak hadir secara langsung dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Baca Selengkapnya

Di PBB, Prakerja Jadi Contoh Kolaborasi Siapkan Tenaga Kerja Tangguh

20 September 2023

Di PBB, Prakerja Jadi Contoh Kolaborasi Siapkan Tenaga Kerja Tangguh

Pembelajaran sepanjang hayat dan meningkatkan keterampilan menjadi kunci mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDG.

Baca Selengkapnya

Dua Pelajar Putri NU Wakili Indonesia di ECOSOC Youth Forum PBB

26 April 2023

Dua Pelajar Putri NU Wakili Indonesia di ECOSOC Youth Forum PBB

Dua kader Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) mewakili Indonesia di forum diskusi internasional ECOSOC Youth Forum PBBB

Baca Selengkapnya

Taliban Larang Staf Perempuan Bekerja di Kantor PBB

5 April 2023

Taliban Larang Staf Perempuan Bekerja di Kantor PBB

Larangan Taliban mendorong PBB meminta semua staf - pria dan wanita - untuk tidak masuk kerja selama 48 jam.

Baca Selengkapnya

UGM Tembus 10 Besar Dunia Versi THE University Impact Rankings 2022

29 April 2022

UGM Tembus 10 Besar Dunia Versi THE University Impact Rankings 2022

Pada tahun ini Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menembus posisi 10 besar dunia untuk SDG 1, yaitu No Poverty atau Tanpa Kemiskinan.

Baca Selengkapnya

Siswa MAN 2 Mataram Wakili Indonesia di Simulasi Sidang PBB

2 Maret 2022

Siswa MAN 2 Mataram Wakili Indonesia di Simulasi Sidang PBB

Muhammad Andrianudin, siswa kelas 12 Program Keagamaan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Mataram menjadi wakil Indonesia di simulasi sidang PBB atau MUN.

Baca Selengkapnya