4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

Reporter

Selasa, 1 Agustus 2017 09:57 WIB

Polisi Federal Australia memeriksa tas penumpang di Bandara Domestik Sydney, Australia, 30 Juli 2017. REUTERS/David Gray

TEMPO.CO, SYDNEY - Gabungan Polisi Australia menemukan data tentang rencana meledakkan pesawat yang terbang dari Jakarta ke Sydney oleh 4 pria warga Australia keturunan Libanon. Keempat tersangka diduga terinsiprasi ISIS untuk melakukan teror di Australia dengan meledakkan pesawat.

Polisi gabungan Australia menemukan data mengenai rancangan untuk meledakkan pesawat saat melakukan penangkapan 4 orang yang terdiri dari 2 pasang ayah dan anak laki-lakinya pada Sabtu, 30 Juli 2017.

Baca: ustralia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

Dari hasil penggrebekan di rumah keluarga 4 tersangka, polisi menemukan surat di tempat sampah di satu rumah mereka di Lakemba. Penggrebekan dilanjutkan ke satu rumah lainnya di Surry Hills.

Rencananya,sebelum meledakkan pesawat, para tersangka terlebih dahulu mengalirkan gas beracun untuk membunuh semua penumpang. Setelah itu pesawat diledakkan.

Namun rancangan teror ini digagalkan oleh gabungan polisi Australia dan antiteror yang melakukan operasi bersama pada Sabtu lalu di Surry Hills, Lakemba, Wiley Park, dan Punchbowl.

Baca: Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror

Sepasang ayah dan anak laki-lakinya ditangkap di rumah mereka di Lakemba. Dan sepasang ayah dan anak laki-laki lainnya ditangkap terpisah di Surry Hills.

Seorang pria keluar dengan kepala diperban dan berdarah memasuki ambulans dalam penggrebekan di Surry Hills.

"Mereka menghajar saya. Polisi," kata pria itu seperti dikutip dari Daily Mail, 31 Juli 2017. "Saya tidak tahu apa-apa," kata pria yang terluka itu saat ditanya alasan ditangkap.

Sejumlah warga di Surry Hills kaget dengan penggrebekan polisi dan penangkapan 2 pria tetangga mereka.

Baca: Teror di Sydney, Siapa Haron Monis Sang Pelaku?

"Kami mengenal mereka yang menyapa kami halo dan tampaknya mereka ramah," kata seorang wanita warga setempat.

Selain menangkap tersangka, polisi juga mengevakuasi warga di dekat Masjid Redfern di Surry Hills saat tim penjinak bom datang untuk menjinakkan bom yang ditemukan di sana.

Perdana Menteri Malcolm Turnbull mengeluarkan pernyataan atas penggrebekan itu oleh gabungan polisi keamanan dan polisi antiteror.

"Operasi ini digelar untuk memberangus dan mencegah rencana teroris menyerang Australia," kata Turnbull.

Turnbull mengimbau masyarakat untuk menghubungi hotline Keamanan Nasional jika menemukan sesuatu yang mencurigakan. Australia memperkuat keamanan negaranya setelah beberapa teror di Australia ditemukan.

DAILY MAIL | MARIA RITA





Advertising
Advertising

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

10 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

29 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

30 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

38 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

39 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

41 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

41 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

41 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

42 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

42 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya