Dituding Jadi Pembocor, Kepala Staf Gedung Putih Dipecat Trump
Editor
Sita Planasari A
Sabtu, 29 Juli 2017 16:32 WIB
TEMPO.CO, Washington — Presiden Donald Trump memecat Kepala Staf Gedung Putih Reince Priebus. Ia pun mendapuk Jenderal John Kelly yang saat ini menjabat sebagai Menteri Keamanan Dalam Negeri untuk menjabat Kepala Staf Gedung Putih yang baru.
Trump membuat pengumuman itu lewat sejumlah pesan Twitter pada Jumat petang waktu setempat, setelah terjadi konflik antara Priebus dan Anthony Scaramucci, Direktur Komunikasi Gedung Putih yang baru ditunjuk Trump.
Konflik di antara para pejabat tinggi di Gedung Putih itu berasal dari tuduhan tentang pembocoran percakapan-percakapan rahasia di pusat pemerintahan Amerika itu.
Priebus jadi bulan-bulanan sejak dituduh Scaramucci sebagai 'pembocor' informasi kepada media.
Baca: Mantan Direktur FBI Sebut Donald Trump Berbohong
Scaramucci juga menelepon seorang wartawan untuk melontarkan kata-kata kasar yang tidak senonoh terhadap Priebus, yang disebutnya sebagai penderita skizofrenia yang paranoid.
Dalam wawancara dengan CNN, Priebus mengatakan dia mengundurkan diri pada Kamis setelah berbicara dengan Trump.
"Presiden menginginkan arah yang berbeda," katanya kepada Wolf Blitzer dari CNN. Dia menambahkan, pemilihan John Kelly merupakan 'keputusan yang brilian.'
Preibus bukan orang pertama yang terdepak dari Gedung Putih gara-gara Scaramucci. Juru bicara Gedung Putih, Sean Spicer, mengundurkan diri saat Anthony Scaramucci diangkat mengisi posisi yang ditinggalkan Mike Dubke setelah tiga bulan menjabat.
Dalam serangkaian cuitan pada Jumat, Trump memuji Kelly sebagai 'orang Amerika yang hebat' dan 'pemimpin yang hebat.'
"John telah melakukan tugas secara spektakuler di dinas keamanan dalam negeri, dia adalah bintang sejati pemerintahan saya," kata Trump.
Kelly akan mulai bekerja pada Senin. Juru bicara Gedung Putih mengatakan jabatan kepala Departemen Keamanan Dalam Negeri dialihkan kepada wakilnya, Elaine Duke.
Dalam cuitan ketiga, Trump memuji Kepala Staf yang dicopotnya, seorang pendukung setia yang sebelumnya merupakan Ketua Komite Nasional Partai Republik (Republican National Committee, RNC).
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Reince Priebus atas pengabdiannya dan dedikasinya kepada negaranya. Kami menyelesaikan banyak hal bersama-sama dan saya bangga kepadanya," katanya.
Dalam peran sebelumnya sebagai Ketua RNC, Preibus bertindak sebagai jembatan antara Trump yang saat itu masih calon presiden dan Partai Republik yang kerap gusar dengan sikap Trump.
Dalam setengah tahun pertama ini, pemerintah Trump sudah didera oleh berbagai pengunduran diri dan pemecatan para pejabat elite, terutama terkait dengan penyelidikan atas keterlibatan Rusia dalam pemilihan presiden yang menguntungkannya.
Sebelumnya, penasihat keamanan nasional Michael Flynn dipaksa mundur hanya 23 hari setelah menjabat.
Baca: Konflik di Gedung Putih Berujung Mundurnya Juru Bicara Spicer
Presiden Trump juga telah memecat Direktur FBI James Comey terkait dengan penyelidikan perkara Rusia, penjabat Jaksa Agung Sally Yates perihal kebijakan imigrasi, dan jaksa federal Preet Bharara yang tak mau mengangkat telepon dari Trump karena dianggapnya tak wajar.
Jaksa Agung sekarang, Jeff Sessions, yang jabatannya belum lagi enam bulan, juga terancam setelah Trump mengecam pedas di Twitter karena dia menolak turut campur dalam penyelidikan kongkalikong Rusia dan kampanye Trump selama pemilu presiden.
BBC | CNN | VOA | SITA PLANASARI AQUADINI