Korea Utara Lakukan Cyber Crime Bukan untuk Intelijen, tapi...

Reporter

Jumat, 28 Juli 2017 11:55 WIB

Ilustrasi penjahat digital atau cyber crime. shutterstock.com

TEMPO.CO, Seoul- Ternyata kepentingan intelijen bukan alasan utama peretasan atau cyber crime oleh Korea Utara. Hasil studi Institut Keamanan Finansial Korea Selatan atau FSI menyebutkan, peretasan terbanyak dilakukan Korea Utara untuk mencuri uang demi menghidupi negaranya yang miskin dan dikenai sanksi internasional.

Menurut FSI, dulunya kecurigaan diarahkan pada upaya Korea Utara untuk membuat kekacauan sosial atau mencuri data rahasia militer dan pemerintahan di berbagai negara lewat aksi peretasannya. Ternyata, dalam beberapa tahun terakhir ini, terjadi perubahan fokus peretasan, yakni meningkatkan masuknya mata uang asing ke Korea Utara.

Baca: Five Eyes Bertemu di Kanada Bahas Strategi Atasi Cyber Crime

Korea Utara dicurigai berada di balik kelompok peretas internasional bernama Lazarus yang tahun lalu membobol bank sentral Bangladesh dengan menguras sebesar US$ 81 juta atau setara Rp 1,08 triliun. Dan menyerang studio Sony Hollywood pada tahun 2014.

Pemerintah Amerika Serikat waktu itu menuding Korea Utara yang meretas situs Sony dan beberapa kantor pemerintahan AS.

Lalu pada April ini, perusahaan keamanan cyber Rusia, Kaspersky Lab, menemukan kelompok peretas bernama Bluenoroff sebagai jaringan kerja sama dengan Lazarus, yang fokus untuk meretas institusi-institusi keuangan asing.

Baca: Shadow Brokers Lakukan Serangan Cyber di 99 Negara, Ini Dampaknya

Laporan terbaru dari analisa kejahatan cyber pemerintah Korea Selatan dengan sejumlah lembaga komersial pada tahun 2015 hingga 2017 menemukan nama jaringan kerja Lazarus lainnya, yakni Andariel.

"Bluenoroff dan Andariel memiliki kesamaan akar, namun mereka berbeda target dan motif. Andariel fokus untuk menyerang bisnis Korea Selatan dan lembaga pemerintahan dengan menggunakan metode yang dirancang khusus untuk negara itu," ujar laporan itu sebagaimana dikutip dari The Star, Jumat, 28 Juli 2017.aca

Baca: Intelijen Jerman Laporkan Peningkatan Serangan Cyber Rusia

Sejumlah peneliti keamanan cyber juga menemukan bukti teknis bahwa Korea Utara terlibat dengan serangan global peretas bernama Wannacry yang menebar virus dan merusak lebih dari 300 ribu komputer di 150 negara pada Mei lalu.

Namun, Korea Utara berkukuh menepis keterlibatannya dalam aksi peretasan atau cyber crime internasional.
THE STAR | MARIA RITA

Berita terkait

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

9 jam lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

5 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

6 hari lalu

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

6 hari lalu

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian

Baca Selengkapnya

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

8 hari lalu

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

11 hari lalu

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

Pemimpin otoriter Korea Utara, Kim Jong Un, merilis lagu baru yang menyatakan ia adalah ayah yang ramah.

Baca Selengkapnya

AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

13 hari lalu

AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

Setelah menjalin hubungan diplomatik pada 1973, Korea Utara dan Iran diketahui memiliki hubungan yang dekat.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

15 hari lalu

Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

Terjadi penembakan di Bandara Kuala Lumpur. Di tempat ini pula pada 2017 terjadi kasus pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri Kim Jong Un.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

19 hari lalu

Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

Kim Jong Un mengatakan Korea Utara siap untuk perang.

Baca Selengkapnya

AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

22 hari lalu

AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

Amerika Serikat akan mengerahkan peluncur rudal darat yang mampu menembakkan rudal SM-6 dan Tomahawk di kawasan Indo-Pasifik

Baca Selengkapnya