Trump Larang Kaum Transgender Bekerja di Militer Amerika Serikat

Reporter

Kamis, 27 Juli 2017 15:10 WIB

Tentara Amerika berdiri di kendaraan amfibi saat berpartisipasi dalam latihan serangan amfibi latihan militer bersama "Cobra Gold 2017" (CG17) di pangkalan militer provinsi Chonburi, Thailand, 16 Februari 2017. REUTERS/Athit Perawongmetha

TEMPO.CO, Washington — Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengeluarkan pengumuman mengejutkan terkait dengan kaum transgender dalam militer.

Seperti dilansir CNN, Kamis, 27 Juli 2017, Trump mengumumkan melalui akun pribadinya di Twitter @realDonaldTrump bahwa warga transgender tak boleh bekerja dan melayani dalam kapasitas apa pun di tubuh institusi militer Amerika.

Pemerintah Trump berdalih potensi besarnya biaya medis yang dibutuhkan oleh kaum transgender sebagai alasan keputusan itu.

Baca: Sadis, Dua Transgender Dipukuli sampai Mati di Arab Saudi

"Setelah berkonsultasi dengan para jenderal dan pakar militer, pemerintah Amerika tidak mengizinkan warga transgeder untuk bekerja di militer,” kicau Trump dalam serangkaian cuitan di Twitter pada Rabu pagi waktu setempat.

“Militer Amerika memiliki target besar untuk menang dan tidak bisa dibebani oleh biaya yang ditimbulkan kaum transgender.”

Juru bicara Gedung Putih, Sarah Huckabee Sanders, tidak dapat menjawab bagaimana nasib tentara transgender yang masih aktif bekerja di militer Amerika. “Gedung Putih dan Kementerian Pertahanan akan bekerja bersama sejak keputusan ini berlaku.”

Saat ini diperkirakan ada 2.500 sampai 7.000 kaum transgender, termasuk di antara 1,3 juta anggota dinas militer Amerika.

Sebelumnya, para akhir Juni lalu, Menteri Pertahanan Amerika Jim Mattis telah menunda rencana untuk memberlakukan kebijakan pemerintah Barack Obama untuk mulai menerima calon transgender.

Kala itu, Mattis mengumumkan penundaan selama enam bulan ke depan.

"Kelima angkatan kini menunda perekrutan transgender hingga 1 Januari mendatang," kata juru bicara Pentagon, Dana White, akhir Juni lalu.

"Penundaan ini dilakukan untuk mengevaluasi rencana itu dan menanti masukan terkait dampaknya terhadap kesiapan dan kemampuan militer kita," ujar White menambahkan.

Namun, kaum transgender itu tak secara terbuka menunjukkan orientasi seksual mereka sebelum bergabung dengan kemiliteran.

Baca: Pentagon Cabut Larangan bagi Gay di Militer AS

Baru tahun lalu, para transgender mengakui secara terbuka tak akan terancam dipecat dari kemiliteran. Kebijakan ini diambil oleh Presiden Amerika Serikat saat itu, Barack Obama, sebagai penghargaan atas kesediaan mereka untuk mengabdi kepada negara.

Namun dengan kebijakan baru yang digariskan Donald Trump ini, maka posisi para prajurit transgender Amerika Serikat tersebut kembali terancam.

CNN | LOS ANGELES TIMES | SITA PLANASARI AQUADINI

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

19 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya