TEMPO.CO, Gaza - Dua pemuda Palestina tewas secara terpisah setelah dibedil oleh tentara Israel di daerah pendudukan Tepi Barat, Sabtu, 22 Juli 2017.
Menurut keterangan Menteri Kesehatan Palestina, Oday Nawajaa, 17 tahun, tewas akibat luka serius pada Sabtu akibat hantaman peluru tajam serdadu Israel di Kota al-Eizariya, Yerusalem Timur.
Baca: 100 Imam Masjid di Sudan Sampaikan Solidaritas Masjid Al-Aqsa
Sedangkan pemuda lain berusia 18 tahun tewas di Desa Abu Dis, Tepi Barat, ketika akan melemparkan bom minyak ke arah pasukan keamanan Israel tapi meledak lebih awal.
Di Yerusalem, polisi Israel mengatakan mereka menggunakan peralatan antihuru-hara untuk membubarkan belasan warga Palestina yang melemparkan batu dan botol ke arah mereka.
Baca: Israel Larang Pria di Bawah 50 Tahun Salat di Masjid Al-Aqsa
Siaran televisi menunjukkan polisi Israel menggunakan granat setrum dan semprotan berkekuatan tinggi guna memecah kerumunan massa.
Pada Sabtu, Israel mengirimkan pasukan tambahan ke Tepi Barat dan menggeledah rumah warga Palestina di Desa Kobar, yang dituding melakukan penusukan hingga tewas terhadap tiga orang tentara Israel pada Jumat, 21 Juli 2017.
"Pasukan Israel juga menahan saudara laki-laki pelaku dan siap-siap akan membuldoser rumahnya," kata polisi Israel.
Pembunuhan terhadap tiga tentara Israel itu terjadi beberapa jam setelah tiga warga Palestina tewas saat melakukan unjuk rasa menentang pemasangan alat pendeteksi metal di pintu masuk kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem.
Siaran televisi Israel, Channel 2, mengatakan polisi Israel telah memutuskan memindahkan alat pendeteksi metal pada Sabtu malam, 22 Juli 2017, waktu setempat, dan menggantinya dengan detektor tangan.
Pihak berwenang Israel tidak bersedia memberikan komentar atas pembunuhan pemuda Palestina itu.
Dewan Keamanan PBB akan mengadakan pertemuan pada Senin, 24 Juli 2017, untuk membahas kekerasan mematikan terhadap warga Palestina oleh tentara Israel selama bertahun-tahun.
"Swedia, Mesir, dan Prancis meminta pertemuan itu segera digelar untuk mengurangi kekerasan di Yerusalem," kata Carl Skau, Wakil Duta Besar Swedia untuk PBB, di akun Twitter.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN
Berita terkait
Israel Ancam Balas Dendam terhadap Palestina Jika ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu
15 menit lalu
Israel mengancam melakukan pembalasan terhadap Otoritas Palestina jika ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Benjamin Netanyahu dan menteri-menterinya.
Baca SelengkapnyaBrown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel
3 jam lalu
Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.
Baca SelengkapnyaFakta tentang Gustavo Petro, Presiden Kolombia, Pembela Hak-hak Palestina
3 jam lalu
Kolombia pernah berhubungan akrab dengan Israel, tetapi Gustavo Petro, sang presiden, tidak pernah menahan diri untuk mengkritik negara Zionis itu.
Baca SelengkapnyaFilmografi Gal Gadot Tak Hanya Wonder Woman, Bikin Film Kontroversi Bearing Witness To the October 7th Massacre
9 jam lalu
Gal Gadot aktor asal Israel yang sukses berkiprah dalam dunia industri hiburan Hollywood. Berikut beberapa filmnya, bukan hanya Wonder Woman.
Baca Selengkapnya39 Tahun Gal Gadot, Pemeran Film Wonder Woman yang Bela Israel Asal Negaranya
10 jam lalu
Artis Hollywood Gal Gadot belakangan menuai banyak sorotan karena aksi bela Israel yang dilakukannya. Ini perjalanan karier pemeran film Wonder Woman.
Baca SelengkapnyaAksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus
23 jam lalu
Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.
Baca SelengkapnyaPBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah
1 hari lalu
Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut
Baca SelengkapnyaUniversitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina
1 hari lalu
Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.
Baca SelengkapnyaSekjen PBB Serukan Dunia Cegah Israel Jalani Operasi Militer di Rafah
1 hari lalu
Sekjen PBB Antonio Guterres menyeru kepada "mereka yang memiliki pengaruh atas Israel" untuk mencegah jatuhnya korban sipil di Rafah
Baca SelengkapnyaRatusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina
1 hari lalu
Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina
Baca Selengkapnya