Perusahaan Singapura Diam-diam Jual Produk Mewah ke Korea Utara

Reporter

Jumat, 21 Juli 2017 13:41 WIB

Sejumlah barang-barang yang djiual di toko yang berada di komplek perumahan baru usai pembukaan di Ryomyong, Pyongyang, Korea Utara, 13 April 2017. REUTERS/Damir Sagolj

TEMPO.CO, Pyongyang -Sebuah perusahaan di Singapura diam-diam menjual produk mewah ke Korea Utara. Dewan Keamanan PBB sebelumnya mengingatkan seluruh anggotanya untuk tidak melakukan perdagangan dengan Korea Utara.

Berdasarkan hasil investigasi NK News pada 17 Juli 2017 menemukan satu perusahaan yang berbasis di Singapura bernama OCN (S) Pte Ltd telah mengekspor barang mewah yang disetujui untuk dijual di Korea Utara.

Baca: Dihukum PBB, Pertumbuhan Ekonomi Korea Utara Malah Melaju Pesat

"Hanya untuk orang-orang yang memegang jabatan penting di negara tersebut," kata seorang mantan pejabat Korea Utara. "Korea Utara tidak peduli jika rakyat jelata mendapat masalah."

Terdapat beberapa toko di Pyongyang yang menampung barang-barang ilegal yang dijual oleh perusahaan asal Singapura itu. Penduduk setempat menamai toko-toko itu sebagai Toko Singapura.

Berdasarkan foto eksklusif yang didapat NK News, toko Singapura itu menjual barang-barang mewah bermerek mahal termasuk Gucci, Chanel, Prada, Burberry, dan Montblanc, serta merek elektronik Jepang seperti Sony, Panasonic, Yamaha, Seiko, dan Pokka. Ada TV layar datar, laptop, perhiasan, dan kamera serta produk kosmetik dan rambut dari Lancôme, L'Oreal, dan Vidal Sassoon.

Baca: Kim Jong-un Diam-diam Rekam Kualitas dan Pengepakan Produk

Keberadaan barang-barang tersebut sangat janggal mengingat Jepang telah melarang ekspor barang apapun ke Korea Utara.

Dua toko, yang dikenal sebagai Toko Puksae dan Toko Pottongang Ryugyong, diyakini merupakan usaha patungan antara Korea Utara dan OCN dan keduanya berada jauh dari jangkauan wisatawan asing di negara itu.

Di antara banyak merek mewah di dua toko terkait OCN, salah satu yang paling menonjol adalah Montblanc, yang menawarkan jam tangan, ikat pinggang dan dompet mewah. Satu jam tangan Montblanc yang terlihat di Pothonggang Ryugyong memiliki label harga sebesar 460.000 Won atau setara Rp 57,2 juta.

Meskipun dijual di Korea Utara, namun Richemont Luxury, perusahaan Prancis yang menaungi Montblanc menegaskan bahwa pihaknya tidak memiliki hubungan komersial dengan OCN atau entitas terkait lainnya.

Baca: Maskapai Cina Tingkatkan Penerbangan ke Korea Utara

"Richemont tidak menjual produk Montblanc (atau produk Maison lainnya) di wilayah Korea Utara. Ekspor yang dimaksud dapat dikaitkan dengan aktivitas pasar gelap dan atau melibatkan produk palsu," kata juru bicara Richemont.

Tiga sumber lain mengatakan , perusahaan asal Singapura itu juga bertindak sebagai pemasok untuk vendor lain di Korea Utara. Perusahaan ini mengklaim sebagai pemasok minuman keras dan barang mahal untuk dijual di toko-toko dan bar di dalam hotel Koryo dan Yanggakdo milik Pyongyang.

Temuan ini menunjukan pejabat tinggi di Korea Utara memiliki gaya hidup mewah dari hasil korupsi. Diduga para pejabat tersebut bebas melakukan praktek kotor demi mempertahankan kepemimpinan Kim Jong-un di Korea Utara.

OCN yang terletak di Jalan Joo Chiat, Singapura, sangat tertutup. Perusahaan itu dimiliki oleh Ng Kheng Wah yang tinggal di kawasan eksklusif Caldecott Hill Estate, Singapura.

Perusahaan Singapura itu menolak untuk menjawab berbagai pertanyaan tentang struktur perusahaannya dan temuan produknya yang dijual di Korea Utara.

NK NEWS|YON DEMA

Berita terkait

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

2 hari lalu

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

Politikus Partai Aksi Rakyat yang segera PM Singapura ini lahir 18 Desember 1972 dibesarkan dari keluarga sederhana di Marine Parade Housing Board.

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

3 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

3 hari lalu

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

Jokowi mempertemukan Prabowo dengan calon PM Singapura yang akan dilantik Lawrence Wong.

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

5 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

6 hari lalu

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

Kementerian Perdagangan dan Duta Besar RI untuk Singapura menggelar pameran fesyen di Singapura. Total transaksinya capai Rp 4,2 miliar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

7 hari lalu

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

Presiden Jokowi terima kunjungan Menlu Singapura.

Baca Selengkapnya

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

7 hari lalu

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

Tapi pada 5 Mei, lampu-lampu indah auroa borealis akan tampil perdana di Gardens by the Bay.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

7 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

8 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

8 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

Salah satu menteri Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, diketahui pernah berobat hampir sebulan di Singapura pada November tahun lalu.

Baca Selengkapnya