Berupaya Bantu ISIS, Tentara Amerika Serikat Ditangkap

Reporter

Selasa, 11 Juli 2017 11:50 WIB

Ikaka Erik Kang, tentara Amerika Serikat yang ditangkap dan didakwa atas tuduhan membantu ISIS. heavy.com

TEMPO.CO, Honolulu—Seorang tentara Amerika Serikat ditangkap di Hawaii atas tuduhan hendak menyelundupkan dokumen militer rahasia dan melatih oknum kelompok Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS.

Seperti dilansir NBC News, Selasa 11 Juli 2017, Sersan . Ikaika Erik Kang, 34 tahun, operator pemandu lalu lintas udara di Divisi Infrantri 25 Komando Pasifik AS, ditangkap oleh tim SWAT FBI pada Sabtu lalu setelah berada dalam pengawasan selama setahun terakhir.

Aparat menangkapnya setelah ada bukti Kang bersumpah setia kepada Abu Bakr al-Baghdadi, pemimpin ISIS, dan berjanji akan membunuh “banyak orang.”





Baca: Iran Tuding Amerika Serikat Pendiri ISIS

Hal ini terungkap dari dokumen Pengadilan Distrik AS di Honolulu dalam sidang yang berlangsung pada Senin lalu.

Dalam sidang itu, Kang didakwa atas tuduhan membantu organisasi teroris asing. Dalam komputernya ditemukan 18 dokumen militer rahasia. Aparat juga menemukan 500 dokumen terkait ISIS. Kang sendiri pernah bertugas di Korea Selatan pada 2002-2003, Irak pada 2010-2011 dan Afghanistan pada 2013-2014.

Pengacara Kang, Birney Bervar, mengatakan kepada NBC News Senin malam bahwa kleinnya, “Mengalami gangguan kejiwaan yang telah diketahui pemerintah tapi diabaikan.”

Militer AS melaporkan Kang, yang baru saja ditugaskan ke Barak Schofield di Honolulu, kepada FBI pada Agustus 2016.

Berdasarkan bukti yang disodorkan FBI ke pengadilan, Kang kerap mengeluarkan ancaman dan dukungan terhadap ISIS sejak 2011. Adapun hak Kang untuk mengakses informasi rahasia telah ditutup sejak 2012.

Kang yang merupakan pelatih tempur dengan level tertinggi di militer, dilaporkan menggunakan keahliannya untuk melatih orang yang diduga merupakan anggota ISIS. “Sesi latihan mereka direkam agar dapat digunakan untuk melatih ISIS atau milisi lain,” demikian avidavit FBI.


Advertising
Advertising




Baca: Amerika: Ibu Segala Bom Menghantam Markas ISIS di Afganistan

Maret lalu, operasi penyamaran FBI menunjukkan Kang tengah menyelidiki “cara paling efektif dan menyakitkan untuk menyiksa orang.”

Ia rupanya juga mendendam terhadap sejumlah pihak yang mencabut lisensi pemandu lalu lintasnya.

Dalam bukti FBI itu, Kang sempat membahas soal penembakan di klub malam Pulse di Orlando, Florida, Amerika Serikat yang menewaskan puluhan orang. “Kang mengatakan bahwa penembak hanya melakukan tugasnya dan Amerika adalah organsiasi teroris terbesar di dunia.”

Kang juga dilaorkan ingin bertolak ke Turki karena ISIS memiliki konsulat di sana. “Orang bilang bergabung dengan ISIS ilegal. Padahal saya hanya ingin menghabisi pelaku genosida saja,” ujar Kang.





Baca: Irak Minta Pasukan Amerika Ditarik Setelah ISIS Dikalahkan

Bulan lalu ia membeli sebuah drone seharga US$1.100 yang disebutnya akan digunakan untuk melawan milisi ISIS.

Ayah Kang, Clifford, mengatakan bahwa anaknya normal meski sedikit tertutup. Ia tumbuh di Pulau Oahu dan setelah lulus dari sekolah menengah atas pada 2001, ia langsung bergabung dengan militer AS.

Sejak memeluk Islam, Kang sering mengajari ayahnya tentang Al Quran. “Saya mendengarkan penjelasannya. Tetapi tidak ada satu pun pernyataannya yang menunjukkan dia akan melakukan hal ini,” tutur Clifford.

Atas tuduhan membantu ISIS, Kang akan diperiksa pengadilan Honolulu, Amerika Serikat pada 24 Juli mendatang.

NBC NEWS | REUTERS | SITA PLANASARI AQUADINI

Berita terkait

AS Tinjau Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas, Tolak Invasi ke Rafah

58 menit lalu

AS Tinjau Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas, Tolak Invasi ke Rafah

Proposal senjata yang disetujui Hamas sedang ditinjau oleh Amerika Serikat. Dalam pernyataannya kemarin, AS juga menentang invasi ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

2 jam lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

17 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

17 jam lalu

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

17 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

18 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

20 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

21 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

2 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

2 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya