Jadi Target Rudal, Amerika Serikat Ancam Serang Korea Utara

Reporter

Kamis, 6 Juli 2017 07:45 WIB

Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita KCNA pada 5 Juli 2017 menunjukkan suasana peluncuran uji rudal balistik antarbenua Hwasong-14, di barat laut Korea Utara. KCNA via REUTERS

TEMPO.CO, New York—Amerika Serikat melalui wakilnya di Perserikatan Bangsa-Bangsa, mengancam akan menggunakan kekuatan terhadap Korea Utara, “Jika diperlukan.”

Seperti dilansir Reuters, Kamis 6 Juli 2017, Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, mengatakan dalam sidang Dewan Keamanan Rabu lalu, bahwa aksi terbaru Korut meluncurkan uji coba rudal antarbenua, menutup pintu bagi solusi diplomatik.

“Amerika Serikat siap membela diri dan sekutunya, termasuk dengan kekuatan militer jika perlu,” kata Haley.


Baca: Uji Coba Rudal Korea Utara, Analis: Bisa Menjangkau Alaska

Namun, ia menembahkan, AS menghindari konfrontasi militer dan fokus pada peningkatan sanksi.

Mereka melihat Cina punya peran kunci dalam jalan ini, karena 90 persen perdagangan Korea Utara adalah dari Negeri Tirai Bambu. "Kami akan bekerjasama dengan Cina," ujar Haley.

Haley mengatakan Washington sedang mengerjakan draf resolusi berisi sanksi baru untuk rezim Kim Jong-un karena uji rudal antarbenua sebagai Korea Utara membuat 'dunia menjadi semakin berbahaya'.

"Dalam hari-hari mendatang, kami akan membawa sebuah resolusi ke DK PBB yang proporsional untuk eskalasi Korea utara," tutur dia.

Cina mengatakan kepada DK PBB, sanksi militer bukanlah sebuah pilihan untuk mengakhiri permasalahan soal Korea Utara. "Cina selalu tegas melawan kekacauan dan konflik di semenanjung Korea. Aksi militer pasti bukanlah opsi dalam hal ini," kata Duta Besar China untuk PBB, Liu Jieyi.

Rusia menyatakan hal senada. Menurut wakil Rusia untuk PBB, opsi militer terhadap Korea Utara tidak dapat diterima.


Baca: Rusia dan Cina Menentang Uji Coba Rudal Balistik Korea Utara

"Semua harus paham bahwa sanksi tak akan mengurai masalah," kata Wakil Deputi Duta Besar Rusia Vladimir Safronkov pada sesi dewan darurat. "Semua usaha untuk membenarkan solusi militer tidaklah dapat diterima," kata Safronkov.

Korea Utara berhasil meluncurkan uji coba rudal antarbenua yang disebut analis dapat mencapai wilayah Alaska di Amerika Serikat, tepat pada peringatan Kemerdekaan Negeri Abang Sam pada 4 Juli lalu. Rudal ICBM yang diuji coba itu terbang sejauh 885 kilometer dan jatuh di perairan barat Jepang.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un seperti dikutip kantor berita KCNA menegaskan bahwa peluncuran ini merupakan hadiah bagi,” Amerika yang brengsek.”

REUTERS | CNN | SITA PLANASARI AQUADINI




Advertising
Advertising


Berita terkait

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

2 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

3 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

2 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

2 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

2 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

2 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya