Diperkosa Supir, Wanita India Ini Menggugat Uber  

Reporter

Editor

Setiawan

Jumat, 16 Juni 2017 03:20 WIB

Logo Taxi Uber. blog.uber.com

TEMPO.CO, India -Seorang wanita India yang diperkosa oleh sopir Uber menggugat perusahaan pada Kamis, 15 Juni 2017. Perusahaan transportasi platform online itu dianggap melanggar privasinya untuk kedua kalinya ketika mereka meragukan hasil rekam visum medis yang telah dijalani untuk membuktikan perkara tersebut.

Baca: Sarat Kontroversi, Bos Uber Akhirnya Mundur

Dilansir dari The Guardian, wanita yang tidak disebutkan namanya ini dibantu oleh seorang wanita berkebangsaan Texas, Jane Doe untuk menuntut CEO Uber, Travis Kalanich dan mantan eksekutif Eric Alexander dan Emil Michael karena telah melanggar privasi dan memfitnah karakternya.

kasus ini berawal dari tragedi pemerkosaan pada 2014 lalu yang menimbulkan kemarahan yang meluas terhadap Uber di India hingga membuat layanan taksi online ini untuk sementara dihentikan di New Delhi. Seorang korban merupakan penumpang Uber yang dikendarai oleh Shiv Kumar Yadav, yang kini telah dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

Uber pun terkena imbasnya. Perusahaan menghadapi kritik keras karena kegagalannya mengetahui latar belakang supir. Sebab saat kasus itu terungkap, ternyata sopir juga sedang menghadapi empat kasus kriminal lainnya.

Perusahaan start up berkapitalisasi pasar sekitar USD 70 miliar ini awalnya menyatakan dukungannya kepada korban. Kalanick menyatakan, pihaknya akan melakukan segala hal untuk membantu korban. "Saya ulangi, kami akan melakukan segala sesuatu untuk membawa pelaku ini ke pengadilan serta mendukung korban dan keluarga untuk pemulihannya," kata kalanick saat itu.

Namun pekan lalu Uber memiliki pandangan berbeda secara internal. Direktur Bisnis Uber untuk Asia Pasifik, Alexander dilaporkan melakukan perjalanan ke India beberapa hari setelah pemerkosaan tersebut, dan ia mendapatkan catatan medis korban. Alexander kemudian membagikan rekam medis itu kepada kalanick dan Michael, dan mereka berteori bahwa korban sebenarnya merupakan bagian dari konspirasi perusahaan sejenis, Ola, untuk merusak reputasi Uber.

"Sangat mengejutkan bahwa sebelumnya Travis kalanich dapat secara terbuka mengatakan bahwa Uber akan melakukan segalanya untuk mendukung klien dan keluarganya dalam pemulihan, lalu ia dan eksekutif lainnya meninjau rekam medis yang diperoleh secara ilegal dan terlibat dalam terori persekongkolan yang menyatakan aksi pemerkosaan brutal itu palsu," ucap Jane Doe, Douglas Wigdor dalam pernyataannya.

Tuntutan itu tersebut menuduh bahwa Alexander telah menemui polisi di New Delhi untuk memperoleh rekam medis korban. Meski salinan dokumen itu telah diserahkan kembali oleh Alexander, tuntutan itu menyebut bahwa Uber masih memilikinya.

Alexander dipecat pada tanggal 6 Juni lalu, setelah wartawan dari Recode dan gerai lainnya mulai menanyakan kejadian tersebut. Menurut New York Times, juru bicara Uber berbohong kepada seorang reporter Times pada April lalu saat dia menanyakan masalah ini.

Baca: Berkomentar Miring Soal Perempuan, Direktur Uber Akhirnya Mundur

Michael meninggalkan Uber pada Senin, 12 Juni lalu di tengah tekanan dari dewan direksi, disusul Kalanick yang memulai cuti tak terbatas pada hari Selasa.

DESTRIANITA | THE GUARDIAN

Berita terkait

Kinerja Anjlok, Ini Rencana Bisnis Taksi Express

8 Oktober 2017

Kinerja Anjlok, Ini Rencana Bisnis Taksi Express

Kinerja keuangan operator taksi Express , PT Express Trasindo Utama Tbk, pada semester pertama 2017, turun hingga 57 persen.

Baca Selengkapnya

MTI Jelaskan Penyebab Laba Industri Taksi Semakin Kecil

6 Oktober 2017

MTI Jelaskan Penyebab Laba Industri Taksi Semakin Kecil

Ketua Dewan Pakar Masyarakat Transportasi Indonesia Danang Parikesit mengatakan margin atau laba industi taksi semakin lama semakin kecil.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Turun 50 Persen, Ini Curhatan Sopir Taksi Express

6 Oktober 2017

Pendapatan Turun 50 Persen, Ini Curhatan Sopir Taksi Express

Pendapatan sopir taksi Express menurun 50 persen dalam setahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Tokopedia Gandeng Uber Integasikan Layanan Pesan Kendaraan

4 Oktober 2017

Tokopedia Gandeng Uber Integasikan Layanan Pesan Kendaraan

Nantinya pelanggan bisa memesan Uber lewat Tokopedia.

Baca Selengkapnya

Dugaan Suap Uber Indonesia ke Polisi, Polri Masih Mendalami  

20 September 2017

Dugaan Suap Uber Indonesia ke Polisi, Polri Masih Mendalami  

Polri mendalami dugaan suap yang dilakukan Uber Indonesia ke polisi.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Berbahasa Inggris, Pria India Dikeroyok

15 September 2017

Gara-gara Berbahasa Inggris, Pria India Dikeroyok

Pemuda India bernama Varun Gulati dari Noida dikeroyok 4 pemuda setelah dia erbahasa Inggris dengan temannya.

Baca Selengkapnya

Arkeolog India Sebut Taj Mahal Bangunan Muslim, Bukan Kuil India

31 Agustus 2017

Arkeolog India Sebut Taj Mahal Bangunan Muslim, Bukan Kuil India

Lembaga Survei Arkeologi Agra, India di hadapan pengadilan menyatakan, Taj Mahal merupakan makam megah Muslim, bukan kuil Hindu.

Baca Selengkapnya

Diduga Lakukan Penyuapan, Uber Diselidiki di AS

30 Agustus 2017

Diduga Lakukan Penyuapan, Uber Diselidiki di AS

Departemen Kehakiman AS dilaporkan telah mulai menyelidiki apakah manajer di Uber melanggar undang-undang AS yang melawan penyuapan pejabat asing.

Baca Selengkapnya

Top 5 Tekno Berita Hari Ini: Uber, Facebook, Ikan Siput

29 Agustus 2017

Top 5 Tekno Berita Hari Ini: Uber, Facebook, Ikan Siput

Pertemuan dewan komisaris Uber yang dikabarkan cukup alot pada akhir pekan lalu akhirnya memilih Khosrowshahi sebagai kepala eksekutif Uber yang baru.

Baca Selengkapnya

Dara Khosrowshahi, Sosok Kuda Hitam yang Kini Memimpin Uber

29 Agustus 2017

Dara Khosrowshahi, Sosok Kuda Hitam yang Kini Memimpin Uber

Uber Inc menunjuk Dara Khosrowshahi, mantan bos Expedia, sebagai kepala eksekutif baru.

Baca Selengkapnya