Amnesty: Blokade Terhadap Qatar adalah Kejahatan Kemanusiaan

Reporter

Kamis, 15 Juni 2017 14:10 WIB

Keranjang belanja milik warga yang dipenuhi bahan makanan di sebuah supermarket di Doha, Qatar, 5 Juni 2017. Ketujuh negara memutus hubungan diplomatiknya setelah menuduh Qatar mendukung milisi teroris, termasuk Al-Ikhwan al-Muslimun, ISIS, Houthi, dan Al-Qaeda. (Doha News via AP)

TEMPO.CO, London – Amnesty International menegaskan blokade jalur darat, udara dan laut oleh Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Bahrain terhadap Qatar merupakan kejahatan kemanusiaan.

"Tindakan Arab Saudi serta sejumlah negara lainnya melakukan pembatasan terhadap Qatar pasca-pemutusan hubungan diplomatik melanggar hak asasi manusia warga Qatar," kata Amnesty, seperti yang dilansir Middle East Monitor pada 14 Juni 2017.

Sekretaris Jenderal Amnesty Salil Shetty menyampaikan hal tersebut saat bertemu dengan Ali Bin Smaikh Al Marri, ketua Komite Hak Asasi Manusia Nasional Qatar, yang telah mengunjungi markas hak asasi manusia itu di London, Inggris.


Baca: Blokade Qatar, Presiden Turki Kecam Negara-negara Teluk

Shetty mengutuk pelanggaran tersebut, dengan menekankan bahwa Amnesty International akan terus bekerja dengan semua pihak terkait untuk mencapai sebuah resolusi.

Dia mengatakan bahwa hak-hak keluarga yang terbelah oleh pengepungan harus dipulihkan secara penuh.

Shetty meminta semua badan internasional yang relevan yang relevan dan internasional untuk menghentikan blokade terhadap Qatar.

Selama kunjungannya ke London, Al-Marri mengadakan beberapa pertemuan dengan organisasi terkait lainnya, tokoh hak asasi manusia dan pengacara internasional.

Dalam sebuah pertemuan dengan para pejabat Federasi Jurnalis Internasional , dia membahas dampak blokade terhadap kebebasan berpendapat dan berekspresi dan hak wartawan.

Agenda tersebut meliputi hukuman berat yang dihadapi warga di negara-negara yang memimpin boikot jika mereka menyampaikan simpati kepada Qatar.

Al-Marri meminta semua organisasi media dan LSM yang peduli dengan kebebasan pers untuk mengambil tindakan mendesak untuk membela hak-hak jurnalis dan melindungi kebebasan berpendapat dan berekspresi.

Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Mesir dan sejumlah negara lain baru-baru ini memutuskan hubungan dengan Qatar, dan menuduh Doha mendukung terorisme. Sebuah tuduhan yang ditolak oleh pemerintah Qatar.

Negara-negara regional juga memblokade rute transit mereka ke Qatar dan memerintahkan sebagian besar warga Qatar untuk pergi.

MIDDLE EAST MONITOR | PRESS TV | YON DEMA





Advertising
Advertising

Berita terkait

Menengok Silsilah Keluarga Kate Middleton

9 Januari 2024

Menengok Silsilah Keluarga Kate Middleton

Kate Middleton atau Catherine, Putri Wales lahir pada 9 Januari 1982 dan tepat hari ini usianya menginjak 42 tahun. Silsilahnya?

Baca Selengkapnya

Kate Middleton Menapaki 42 Tahun, Putri Wales yang Pernah Jalani Masa Kecil di Yordania

9 Januari 2024

Kate Middleton Menapaki 42 Tahun, Putri Wales yang Pernah Jalani Masa Kecil di Yordania

Kate Middleton genap 42 tahun. Bagaimanakah perjalanan hidupnya sejak kecil lalu menjadi istri Pangeran William, Putra Mahkota, Kerajaan Inggris Raya

Baca Selengkapnya

British Council Dukung Pendidikan Indonesia Lewat Dua Program untuk Guru

9 November 2023

British Council Dukung Pendidikan Indonesia Lewat Dua Program untuk Guru

British Council Indonesia memaparkan hasil kerja sama Inggris Raya dengan Indonesia dalam sektor pendidikan dan Bahasa Inggris.

Baca Selengkapnya

Goodwood Festival of Speed Hari Ini Ditiadakan karena Cuaca Buruk

15 Juli 2023

Goodwood Festival of Speed Hari Ini Ditiadakan karena Cuaca Buruk

Penyelenggaraan Goodwood Festival of Speed 2023 pada hari ini, Sabtu, 15 Juli 2023, harus ditiadakan karena cuaca buruk.

Baca Selengkapnya

Inggris Raya dan Irlandia Bidik Tuan Rumah Bersama Euro 2028, Italia Melamar untuk Euro 2032

12 April 2023

Inggris Raya dan Irlandia Bidik Tuan Rumah Bersama Euro 2028, Italia Melamar untuk Euro 2032

UEFA akan mengevaluasi setiap tawaran tuan rumah Euro dalam beberapa bulan mendatang.

Baca Selengkapnya

Humza Yousaf: Pemimpin Muslim Pertama Skotlandia, Bertekad Merdeka dari Inggris

28 Maret 2023

Humza Yousaf: Pemimpin Muslim Pertama Skotlandia, Bertekad Merdeka dari Inggris

Humza Yousaf, Muslim keturunan Pakistan, terpilih menjadi pemimpin Skotlandia, yang berjanji berjuang untuk merdeka dari Kerajaan Inggris.

Baca Selengkapnya

Logo Penobatan Raja Charles Dekat dengan Alam, Ini Maknanya

12 Februari 2023

Logo Penobatan Raja Charles Dekat dengan Alam, Ini Maknanya

Lambang resmi yang akan digunakan dalam penobatan Raja Charles pada bulan Mei mendatang menggambarkan perhatian raja pada kampanye lingkungan.

Baca Selengkapnya

Piala Dunia 2022 Besok Dimulai, Inilah 5 Kuliner Khas Qatar

19 November 2022

Piala Dunia 2022 Besok Dimulai, Inilah 5 Kuliner Khas Qatar

Besok kick off Piala Dunia 2022, dan menu Ghuzi merupakan kuliner domba panggang utuh yang menjadi salah satu hidangan mewah di Qatar.

Baca Selengkapnya

Hari Halloween 31 Oktober: Menengok Sejarah Halloween

31 Oktober 2022

Hari Halloween 31 Oktober: Menengok Sejarah Halloween

Halloween berasal dari festival yang dilakukan oleh bangsa Celtic kuno bernama Samhain.

Baca Selengkapnya

Bertemu Gus Muhaimin, Ketua DPR Inggris Raya Kagum Kebhinekaan RI

6 Oktober 2022

Bertemu Gus Muhaimin, Ketua DPR Inggris Raya Kagum Kebhinekaan RI

Indonesia disebut sebagai negara yang kaya dan memiliki harmoni dalam kehidupan berbangsa.

Baca Selengkapnya