Kim Jong-nam Dihabisi karena Bekerja Sama dengan Intel AS?

Reporter

Rabu, 14 Juni 2017 12:45 WIB

Kim Jong Nam. AP/JoongAng Sunday via JoongAng Ilbo, Shin In-seop

TEMPO.CO, Kuala Lumpur—Motif pembunuhan Kim Jong-nam, abang tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un masih misterius. Namun sebuah laporan baru menyebut kemungkinan Jong-nam dihabisi karena bekerja sama dengan intelijen Amerika Serikat.

Dugaan itu dilansir harian Jepang, The Asahi Shimbun, yang mengutip seorang pejabat Malaysia, Rabu, 14 Juni 2017.

Pejabat Malaysia yang menolak disebutkan namanya itu menyatakan Jong-nam rutin bertemu dengan seorang pria asal Amerika selama berkunjung ke Malaysia. Ada kemungkinan bahwa selama pertemuan itu terjadi pertukaran informasi intelijen antara keduanya.

Baca: Pembunuhan Kim Jong-nam Dirancang di Kamboja

Diyakini, pertemuan Jong-nam dengan pria Amerika itu merupakan penyebab kematiannya. Salah satu hal yang memperkuat dugaan itu karena ditemukannya uang sebesar US$ 120 ribu atau sekitar Rp 1,5 miliar di samping jasad Jong-nam.

Bukti bahwa uang itu diterima dari orang lain diperkuat setelah penyelidik memeriksa dan menemukan bahwa tidak ada transaksi keuangan yang masuk maupun keluar dari rekening Jong-nam.

Menurut sumber tersebut, uang sejumlah US$ 120 ribu itu ditemukan di dalam tas pribadi Kim Jong-nam, berbentuk pecahan US$ 100 sebanyak empat bundel di dalam sebuah tas koper hitam.

"Kemungkinan besar terjadi pertukaran informasi antara keduanya. Dan uang itu digunakan untuk kegiatan tersebut," tutur sang informan kepada Asahi Shimbun seperti dikutip oleh Asian Correspondent.

Pertemuan terakhir antara Jong-nam dan pria Amerika misterius itu terjadi pada 9 Februari 2017, empat hari sebelum putra sulung Kim Jong-il itu diserang dua perempuan, Dhoan Thi Huong asal Vietnam dan Siti Aisyah asal Indonesia.

Otoritas Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur Malaysia tidak dapat memeriksa koper berisi uang itu saat Jong-nam memasuki gerbang pemeriksaan.

Baca: Pesan Dalang Pembunuh Kim Jong-nam ke Siti Aisyah

Hal itu disebabkan karena ia memegang paspor diplomatik yang membuat otoritas bandara tidak memiliki wewenang melakukan pemeriksaan pada barang bawaannya.

Saat ini, Dhoan Thi Huong dan Siti Aisyah, tengah diadili Pengadilan Malaysia sebagai terdakwa eksekutor pembunuhan Jong-nam.

Mereka diduga membunuh korban dengan mengusap cairan VX nerve agent ke wajah Jong-nam. Keduanya diancam pidana maksimal, yakni hukuman mati.


Amerika dan Korea Selatan menduga kuat bahwa kasus pembunuhan tersebut didalangi langsung pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Kim Jong-nam selama ini dikenal kerap mengkritik kepemimpinan adiknya yang sewenang-wenang.

ASIAN CORRESPONDENT | THE ASAHI SHIMBUN | THE HANKYOREH| SITA PLANASARI AQUADINI







Advertising
Advertising

Berita terkait

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

1 jam lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

14 jam lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

1 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

1 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

2 hari lalu

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

Polda Metro Jaya mendalami dugaan pembunuhan dalam kasus penemuan mayat dalam koper yang ditemukan di Bekasi.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

2 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

2 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

3 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

3 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

3 hari lalu

Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

Polda Metro Jaya mengungkap identitas mayat dalam koper yang ditemukan di semak belukar di Jalan Kalimalang, Desa Sukadanu, Cikarang Barat, Bekasi

Baca Selengkapnya