Detik-detik Topan Mora Hantam Kamp Rohingnya di Bangladesh

Reporter

Selasa, 30 Mei 2017 15:53 WIB

Seorang anak Bangladesh memakai rakit menyeberang di daerah banjir di Kamragir char pinggiran Dhaka Bangladesh, Jum'at (5/9). AP Photo

TEMPO.CO, Cox's Bazar - Detik-detik kedatangan Topan Mora yang mencekam dirasakan oleh Shamsul Alam, kepala komunitas Rohingya di Bangladesh. Topan yang memiliki kecepatan 135 kilometer perjam itu menghantam gubuk-gubuk pengungsi Rohingya pada Selasa, 30 Mei 2017.

Shamsul Alam mengatakan kepada kantor berita Reuters, kerusakan di berbagai kamp pengungsi Rohingya sangat parah. Sekitar 10 ribu gubuk jerami di kamp Balukhali dan Kutupalong di Cox's Bazar hancur akibat dihantam Topan Mora. "Hampir semua gubuk pengungsi rata dengan tanah," kata Alam.

Baca juga: Akan Direlokasi, Ribuan Warga Rohingya Kembali Ke Myanmar

Omar Farukh, pemimpin komunitas di Kutupalong, menerangkan, kondisi di kampnya sangat mengerikan. "Kami semua sekarang hidup di alam terbuka."

Beberapa pejabat di Chittagong melaporkan, Topan Mora telah menyebabkan banjir di kawasan dataran rendah. "Seluruh penerbangan terpaksa dibatalkan akibat Topan Mora."

Baca juga: Topan Mora di Bangladesh, 350 Ribu Orang Dievakuasi

Bangladesh dilanda Topan Mora pada Selasa pagi waktu setempat, 30 Mei 2017, menyebabkan sekitar 350 ribu warga diungsikan, sekitar 200 ribu pengungsi dari Cox’s Bazar dan 150 ribu lainnya dari Chittagong. Hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa.

IRRAWADDY | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Menyelundupkan Pekerja, Diplomat Bangladesh Bakal Dibui 15 Tahun

13 Juni 2017

Menyelundupkan Pekerja, Diplomat Bangladesh Bakal Dibui 15 Tahun

Diplomat Bangladesh diancam penjara 15 tahun karena didakwa menyelundupkan pekerja ke AS dan menyiksa pekerjanya secara tidak manusiawi.

Baca Selengkapnya

Topan Mora di Bangladesh, 350 Ribu Orang Dievakuasi

30 Mei 2017

Topan Mora di Bangladesh, 350 Ribu Orang Dievakuasi

Topan Mora yang melanda Bangladesh mengakibatkan sebanyak 35o ribu orang mengungsi ke sekitar 400 tempat penampungan

Baca Selengkapnya

Di Bangladesh, Dokter Harus Menulis Jelas

12 Januari 2017

Di Bangladesh, Dokter Harus Menulis Jelas

Pengadilan di Bangladesh melarang gaya menulis semacam itu agar para pasien bisa membaca resep lebih jelas dan tidak mengambil obat yang salah.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Pertimbangkan Hapus Islam Sebagai Agama Resmi

17 November 2016

Bangladesh Pertimbangkan Hapus Islam Sebagai Agama Resmi

Pemimpin partai berkuasa, Liga Awami, Abdul Razzak mengusulkan penghapusan Islam dari Konstitusi Bangladesh.

Baca Selengkapnya

Serang Minoritas Hindu, 44 Warga Bangladesh Ditangkap

6 November 2016

Serang Minoritas Hindu, 44 Warga Bangladesh Ditangkap

Kerusuhan berawal dari unggahan di Facebook yang dianggap menghina Masjidil Haram di Mekkah, Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

Misteri Terjawab, Alasan Sungai Berwarna Merah di Kota Ini  

15 September 2016

Misteri Terjawab, Alasan Sungai Berwarna Merah di Kota Ini  

Sungai-sungai di Dhaka, Bangladesh, berubah warna menjadi merah bersamaan dengan banjir yang datang. Warga Dhaka sedang merayakan Idul Adha.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Gantung Pemimpin Partai Jamaat-el-Islami

4 September 2016

Bangladesh Gantung Pemimpin Partai Jamaat-el-Islami

Ali adalah komandan kunci milisi pro-Pakistan di sebelah selatan kota pelabuhan Chittagong selama perang 1971.

Baca Selengkapnya

Duh, Bocah 4 Tahun Tampak Seperti Seorang Kakek

30 Juli 2016

Duh, Bocah 4 Tahun Tampak Seperti Seorang Kakek

Usia Bayezid Hossain baru 4 tahun namun tampak seperti pria uzur usia 80-an tahun. Ia menderita penyakit langka.

Baca Selengkapnya

Narapidana Tertua di Bangladesh Dibebaskan

20 Juli 2016

Narapidana Tertua di Bangladesh Dibebaskan

Ohidunessa bercerita tentang pengalamannya yang tidak mampu mencari keadilan.

Baca Selengkapnya

Buntut Teror di Kafe, Bangladesh Larang Siaran Da'i Kondang  

12 Juli 2016

Buntut Teror di Kafe, Bangladesh Larang Siaran Da'i Kondang  

Pemerintah Bangladesh secara resmi mengeluarkan larangan penyiaran saluran televisi Peace TV setelah teror di kafe yang menewaskan 22 orang.

Baca Selengkapnya