Begini Kengerian Ledakan pada Konser Ariana Grande di Inggris
Editor
Sita Planasari A
Selasa, 23 Mei 2017 09:52 WIB
TEMPO.CO, Manchester—Ledakan dalam konser penyanyi muda Ariana Grande di Manchester Arena, Manchester, Inggris, Senin malam menyisakan kengerian bagi para penonton dan saksi mata.
Seperti dilansir The Telegraph, Selasa 23 Mei 2017, para saksi mata menyebut ledakan bom yang menewaskan sedikitnya 19 orang dan melukai 50 orang,mayoritas anak-anak dan remaja, terdengar seperti petir yang menyambar dan kondisi di lokasi kejadian mirip serangan di lokasi perang.
Salah satu saksi mata, Andy Holey, sedang menyaksikan konser bersama istri dan anak perempuannya ketika ledakan bom menghantam.
“Saya sampai terpental 30 kaki dari tempat saya berdiri,” kata Holey kepada BBC.
“Saat saya bangkit, saya melihat banyak orang tergeletak. Pikiran saya adalah masuk ke dalam gedung untuk mencari istri dan anak saya. Ketika saya tak menemukan, saya pun mencari di antara jasad para penonton.”
Untunglah, keluarga Holey berhasil ditemukan dalam kondisi selamat.
Holey memastikan ledakan itu sangat kuat dan diduga berasal dari kotak penjualan tiket di pintu masuk menuju Manchester Arena.
Baca: Ledakan Konser Ariana Grande, Musikus Dunia Ikut Berduka
Suasana panik pun dirasakan para penonton yang berusaha melarikan diri dari lokasi kejadian.
Gary Walker dan istrinya yang berasal dari Kota Leeds menderita luka pada kaki dan perut akibat bom paku, saat menunggu anak perempuan mereka yang masih berada di dalam gedung.
“Kami mendengar lagu terakhir diperdengarkan, tiba-tiba suara ledaka sangat keras yang mengguncang sampai ke dada,” ujar Walker kepada radio BBC 5.
Oliver Jones, 17 tahun, sedang berada di dalam gedung bersama saudara perempuannya yang berusia 19 tahun.
Saat itu, Jones tengah berada di kamar mandi saat ledakan terjadi.
“Suara keras di depan gedung sehingga orang-orang berlarian dengan panik. Bahkan aparat keamanan juga menyelamatkan diri bersama penonton dan fans.”
Seorang bartender Steven Charles Snooker Club, Tyler, yang berada di dekat lokasi kejadian mengatakan menyaksikan sejumlah penonton bergelimpangan di tanah dengan bersimbah darah.
"Kami menolong sejumlah orang yang panik dan melihat seorang pria dan seorang perempuan bersimbah darah di kaki dan wajahnya.”
Selain korban luka, Tyler menyebut ledakan yang sangat kencang itu menyebabkan orang-orang berteriak ketakutan hingga seorang perempuan mengalami serangan jantung.
Dalam pernyataan terbaru kepolisian Manchester melalui akun Twitter @gmpolice, insiden ini dianggap sebagai serangan teror hingga ditemukan bukti lain.
Kepolisian Greater Manchester, Inggris, memastikan sedikitnya 19 orang tewas dan 50 lain terluka dalam ledakan yang terjadi pada konser penyanyi Ariana Grande.
THE TELEGRAPH | BBC | REUTERS | SITA PLANASARI AQUADINI