Korea Utara Klaim Rudal Terbaru Dapat Angkut Hulu Ledak Nuklir

Reporter

Senin, 15 Mei 2017 08:05 WIB

Korea Utara mengumumkan keberhasilannya meluncurkan rudal balistik Mususdan, pada Juni 2016. Rudal ini mencapai ketinggian 1.000 km. Keberhasilan ini terjadi pada uji coba ke enam. Musudan termasuk kelas intermediate range ballistic missile (IRBM), yang mampu mencapai target sejauh 2.500-4.000 km. popularmechanics.com

TEMPO.CO, Pyongyang—Korea Utara mengklaim uji coba rudal balistik Ahad lalu bertujuan untuk memverifikasi kemampuannya untuk membawa hulu ledak nuklir ukuran besar. Hal ini diungkapkan media pemerintah Korea Utara, KCNA, Senin 15 mei 2017.


Seperti dilansir The Japan Times, peluncuran rudal baru yang disebut sebagai Hwasong-12, menurut KCNA diawasi langsung oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.


Baca: Korut Luncurkan Rudal, Korsel Siapkan Sistem Pertahanan Rudal

"Rudal tersebut diluncurkan pada tingkat yang paling tinggi sehingga tidak mempengaruhi keamanan negara-negara tetangga," kata laporan tersebut. KCNA menambahkan, rudal tersebut telah menempuh perjalanan 787 kilometer setelah mencapai ketinggian 2.111,5 kilometer.


Korut menembakkan sebuah rudal balistik yang mendarat di laut dekat Rusia pada Ahad lalu, beberapa hari setelah Korea Selatan melantik presiden baru Moon Jae-in.


Dengan peluncuran jenis rudal tipe baru ini, Kim menegaskan bahwa DPRK adalah kekuatan nuklir yang layak disebut namanya, entah ada yang mengenalinya atau tidak. DPRK adalah singkatan untuk nama resmi Korea Utara, Republik Rakyat Demokratik Korea.

"Sistem senjata paling sempurna di dunia tidak akan pernah menjadi milik eksklusif Amerika Serikat," demikian laporan KCNA mengutip Kim.


Advertising
Advertising

Kim juga mengeluarkan peringatan keras bahwa Washington sebaiknya berhati-hati karena rudal balistik DPRK dapat menimbulkan ancaman.

"Jika AS mencoba memprovokasi DPRK, ia tidak akan lolos dari bencana terbesar dalam sejarah," kata Kim, memperingatkan Washington "untuk tidak mengabaikan atau salah menilai kenyataan bahwa wilayah operasi daratan dan Pasifik berada dalam jangkauan rudal Korea Utara."


Baca: Uji Coba Nuklir Korea Utara, Rusia Waspada


David Wright, salah satu pemimpin Union of Concerned Scientists, mengatakan bahwa dengan waktu penerbangan 30 menit, berarti rudal tersebut memiliki jangkauan yang jauh lebih panjang daripada rudal yang saat ini berada di gudang senjata Korea Utara.

Wright mengatakan bahwa jika rudal tersebut telah diterbangkan pada lintasan standar maka akan memiliki jangkauan maksimum sekitar 4.500 km.

"Itu jauh lebih panjang dari perkiraan kisaran rudal Musudan, yang menunjukkan jangkauan sekitar 3.000 km dalam tes tahun lalu," katanya.

Rudal semacam itu akan menempatkan pangkalan A.S. di Guam, yang berjarak 3.400 kilometer dari Korea Utara, dalam jangkauannya.


Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dijadwalkan bertemu pada Selasa untuk membahas peluncuran rudal terbaru Korea Utara, kata beberapa diplomat pada Ahad, yang diminta oleh Amerika Serikat bersama Korea Selatan dan Jepang.


Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, menyebut Kim Jong-un terlah terjangkit paranoia. "Anda harus terlebih dahulu masuk ke kepala Kim Jong Un - yaitu, dia dalam keadaan paranoia, dia sangat memperhatikan apa saja dan segala sesuatu di sekitarnya," ujar Haley kepada program ABC "This Week”.


Baca: Yonhap: Korea Utara Luncurkan Misil Siluman

Ada spekulasi bahwa Pyongyang akan melakukan uji coba rudal balistik antar benua setelah Kim menggunakan pidato Hari Tahun Baru untuk mengklaim bahwa Korea Utara berada dalam "tahap akhir" pengembangan senjata semacam itu.

Namun, Komando Pasifik A.S. mengesampingkan uji coba Ahad lalu sebagai salah satu rudal jarak jauh yang mampu menyerang benua Amerika Serikat.

Bulan lalu, Korea Utara melakukan dua tes rudal jarak menengah yang jelas dari sebuah lokasi di dekat pantai timurnya, tetapi keduanya gagal. Pyongyang kembali meluncurkan rudal lain dua pekan lalu, pada 29 April, yang gagal sesaat setelah lepas landas.


THE JAPAN TIMES | REUTERS | SITA PLANASARI AQUADINI



Berita terkait

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.

Baca Selengkapnya

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.

Baca Selengkapnya

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini

Baca Selengkapnya

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.

Baca Selengkapnya

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.

Baca Selengkapnya

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.

Baca Selengkapnya